Insomnia

2K 169 38
                                    

Lisa kembali membuka matanya. Sebuah mimpi, bukan mimpi buruk juga, telah membuatnya terjaga sejak 30 menit yang lalu. Sejak 30 menit lalu pula Lisa berusaha untuk kembali tidur tapi tak bisa. Dia sudah menghitung domba, memejamkan mata sambil membayangkan kejadian apa saja seharian tadi, dan semua itu tetap tidak berhasil membawanya terlelap. Padahal sekarang masih jam 2.15 dini hari tapi mata wanita itu tak sedikit pun menunjukkan rasa kantuk, menguap pun tidak.

Wanita itu menghembuskan nafas berat. Apa boleh buat kalau tidak bisa tidur lagi? Ditolehnya sebelah kanan ranjang tempat seorang laki laki tengah tertidur dengan wajah tenang. Tak mau membangunkan laki laki itu, Lisa menyibak selimutnya dengan hati-hati. Begitu pun saat turun dari ranjang, barjalan, membuka pintu, dan menutupnya kembali.

Tidurnya terlalu berharga untuk diusik.

Lisa berjalan menuju baklon.

Dingin juga, batin wanita itu tepat saat angin menerpa dirinya, membuat wanita yang bartelanjang kaki dan hanya mengenakan pakaian satin itu merapatkan tangannya yang sejak tadi terlipat di dada.

Namun disisi lain, matanya dimanjakan oleh pemandangan dihadapannya. Kelip warna warni lampu noen cerah di kota yang membentuk pola dinamis yang cantik sedangkan di atasnya adalah langit blue navy tanpa awan. Walaupun cahaya bintang tersamarkan oleh neon-neon dibawah, tapi tak mengurangi indahnya pemandangan di depan mata Lisa saat ini.

Lisa tersenyum tipis.

Dia teringat pertama kali dia datang ke apartemen ini. Waktu itu apartemen ini sedikit berantakan, entah karena penghuninya malas membersihkan atau hanya hari itu saja yang berantakan. Mungkin hanya hari itu saja karena penghuni satu-satunya sedang sakit dan itu pula lah alasan Lisa sampai ketempat ini.

Memang hanya demam tapi panasnya tinggi sekali sampai sang pemilik apartemen tak sanggup membukakan pintu. Lisa terpaksa masuk sendiri setelah Jiyong, pemilik apartemen, mengiriminya serentetan angka, kunci apartemennya.

Sebenarnya Lisa heran juga saat tiba-tiba Jiyong memintanya datang ke sini. Mencurigakan, pikirnya waktu itu. Lalu saat masuk, pria itu tengah terbaring disofa dengan posisi yang di lihat pun rasanya sangat tidak nyaman. Wajahnya penuh keringat dan bajunya juga agak basah karenanya. Sungguh, baru pertama kali itu Lisa melihat G-Dragon yang penuh kontrol di atas panggung begitu tak berdaya.

Aku senang waktu itu kau memintaku datang. Seperti mimpi sekarang aku bisa melihat sisi dirimu yang lain, sebagai seorang istri batin Lisa sambil menyunggingkan senyum kecil di bibir ranumnya.

Yah, benar juga.. Rasanya seperti mimpi bahwa sekarang pria bermata tajam itu adalah suaminya. Laki laki sempurna seperti Kwon Jiyong telah menetapkan hatinya, ah tidak, tapi memberikan hatinya kepada Lisa yang dulu selalu mengomeli pria itu. Harusnya itu agak mustahil, tapi disini adalah kebalikkannya.

Dulu Jiyong pernah bilang bahwa bukan wajah Lisa yang membuatnya tertarik, walau tidak bisa dipungkiri kalau wajah Lisa memang cantik, tapi omenal-omelan wanita itulah. Omelan yang selalu terngiang di telinga dan otak laki laki jenius itu yang membuatnya jatuh hati pada Lisa. Laki laki itu juga pernah bilang bahwa yang paling dirindukannya setiap kali pergi jauh adalah kecerewetan dari Lisa. Karena dia tahu, Lisa peduli padanya.

Apa menurutmu aneh jika orang seperti Jiyong mengatakan hal-hal seperti itu? Bagi sebagian orang memang aneh tapi bahkan seorang G-Dragon sekali pun punya sisi lain dari dirinya, sisi lain yang hanya ditunjukkn kepada orang yang benar-benar dekat dengan hatinya. Dan Lisa lah orangnya.

Lisa tersadar dari lamunannya saat sepasang lengan menyusup dan melingkar di pinggangnya, membuatnya sedikit lebih hangat dari sebelumnya. Aroma mint langsung tercuim oleh hidungnya saat dagu pria itu bersandar di salah satu pundaknya. Lisa tak perlu lagi bertanya siapa karena dia sudah sangat mengenal pria ini.

"Sedang apa kau disini?" gumam Jiyong halus pada istrinya. Sepertinya dia terbangun saat menyadari Lisa tak ada disampingnya.

"Aku tidak bisa tidur," sahut Lisa sambil memandang ke kejauhan.

"Disini dingin," Jiyong berbisik, mengusap perut istrinya lembut, membuat wanita yang dipeluknya tersenyum tipis.

"Ada kau."

Jiyong melirik wajah cantik itu penuh arti sebelum dengusan yang disertai sebuah cengiran terlihat diwajahnya. Dan tanpa bicara apa pun lagi, kedua lengan pria itu mempererat pelukkannya, menunjukkan betapa sayangnya dia pada wanita itu.

____________________________________________________________________________

Hola!👋
Gimana badainya? Tenggelam deh kapal selem. 💅
Nggak papa. Tenggelem sekalian. Kalau jadi kapal hantu kan nggak bisa karam lagi.
Bakal kaya gini nih kurang lebihnya isi Shipwreck. Nggak bakal bikin yang sedih sedih tenang aja. Aku anti sedih sedih club 😗😗
Kaya gini apa bilangnya? Fluffy? One shoot? Drabble? Terserah kalian aja deh ya mau nyebut apa.
Jangan nungguin update. Update nya bakal random. Kkkkkk  tapi masukin library aja 🤭🤭
Dian Light di sini ❤️ Sampai jumpa di kerandoman selanjutnya 👋👋

ShipwreckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang