Obrolan Pagi

856 112 16
                                    


Jiyong membuka matanya perlahan. Dia terbangun dari tidurnya setelah tangannya meraba kesamping dan tidak menemukan apa pun, atau tepatnya siapa pun, kecuali hangat dan bau vanila yang masih tersisa. Sesaat dia menggeliat diatas tempat tidur, masih sedikit enggan untuk bangun karena sekarang masih jam 5.48 pagi. Tapi toh tidak ada yang bisa dipeluk saat ini, rasanya tidak enak untuk kembali tidur. Jadi dia pun menyibak selimutnya dan mulai barjalan malas keluar kamar barnuansa hangat itu.

Kaki-kakinya yang telanjang menelusuri lantai kayu apartemennya, tahu betul handak kemana. Diambang pintu dia berhenti. Sambil melipat tangan di dada dan bersandar dikusen pintu, Jiyong mengamati seorang wanita yang membelakanginya. Sepertinya tidak menyadari keberadaan pria itu disana. Seulas senyum tersungging di bibir tipisnya saat dia mengamati wanita bersurai onyx yang mondar-mandir didepan konter dapur dengan cekatan dan terampil menyiapkan sarapan.

Jujur saja, tak pernah sekali pun Jiyong bermimpi mendapatkan wanita seperti wanita itu sebagai menejer, kekasih, istri... Istri. Maksudku, sunguh, dia adalah wanita idaman! Dia cantik, baik hati, mempesonanya dengan berbagai cara. Walau dulu memegang spatula saja tidak bisa, tapi lihatlah sekarang. Sempurna untuknya.

Tak mau tertangkap basah sedang memandangi wanita itu, Jiyong segera menyudahinya. Dia kemudian melangkah ke salah satu kursi meja makan dimana didepannya telah tersedia secangkir kopi yang samar-samar masih mengepul asapnya. Lisa, wanita itu menoleh saat mendengar Jiyong menarik kursi agar dia bisa duduk.

"Kau sudah bangun?" tanya Lisa setelah memberikan senyun termanisnya pada sang suami.

"Hm," jawab Jiyong singkat. Dia mengangkat cangkir kopinya dan menyesapnya perlahan.

"Bagaimana tidurmu, nyenyak?" Lisa kembali bertanya alih alih memulai obrolan pagi mereka.

"Hm," sahut Jiyong singkat sekali lagi.

Lisa menautkan alisnya setelah mendengar jawaban yang tidak bisa disebut jawaban dari sang suami. Dia tersenyum penuh arti dan menghentikan kegiatannya. Wanita itu melangkah kebelakang suaminya, sedikit membungkuk, dan melingkarkan kedua tangannya di leher dan pundak laki laki yang sangat dia sayangi tersebut. Sedikit mengendus leher jenjang itu sebelum dirinya kembali bertanya dengan sedikit berbisik.

"Bagaimana tidurmu, nyenyak?" Kali ini Lisa menambahkan sebuah kecupan di leher Jiyong setelah selesai bertanya, berharap kali ini respon pria itu lebih baik dari dua huruf yaitu H dan M yang dijadikan satu membentuk sebuah gumaman.

Namun Jiyong malah malah menghela nafas, melepas belitan lengan istrinya. Hal itu langsung membuat sang istri terlihat kecewa, tapi Jiyong tak membiarkannya berlangsung lama. Dia melepas pelukan hangat sang istri hanya agar dia bisa menarik istrinya ke pangkuannya. Kini giliran jari-jari Jiyong yang saling bartautan, melingkarkan lengannya di pinggang Lisa denagn nyaman. Mata jernihnya menatap Lisa yang juga tengah menatapnya, sayang.

"Menyenangkan," gumam Jiyong lembut tanpa mengalihkan pandangan dari sang istri.

Lisa tersenyum senang dan kembali melingkarkan kedua lengannya di leher Jiyong. Dia bertanya lagi, "Kau memimpikan sesuatu? Memimpikanku mungkin..."

"Menurutmu?" Jiyong balas bertanya sementara jarinya membelai pipi mulus Lisa.

"Hmm... Iya?"

Jiyong mendengus sekali di sertai dengan senyum miringnya. Kemudian dia menarik dagu istrinya lebih dekat hingga bibir mereka menyatu, berbagi ciuman. Bibir tipis laki laki itu melumat dengan lembut bibir ranum sang istri, membuat sensasi yang menyenangkan bagi Lisa. Jiyong baru melepas ciumannya saat di rasa keduanya telah kehabisan oksigen dalam paru masing-masing. Laki laki itu kini nyengir lebar saat mendapati wajah istrinya merah padam.

Cantik batin pria itu, puas dengan hasil kerjanya barusan.

____________________________________________________________________________

Holla! 👋
Gimana gimana? Kkkkk
Kalau main ke lapak saya, serius, nggak jauh jauh sama keuwuan.
Saya pecinta keuwuan yang hqq jadi nggak comfy nggak shipwreck, shall we pokoknya uwu semua 🙈🙈

Buat yang baru menemukan saya. Selamat datang, kenalan ayok! 😗

Jadi, Dian Light di sini. Sampai jumpa di kerandoman selanjutnya ❤️

ShipwreckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang