Taeil melipat tangannya di depan dada, tubuhnya menyender pada tembok apartemen Doyoung yang pemiliknya memilih untuk mendiamkannya karena kedatangan Taeil kali ini tidak menarik.
"Apakah laptop itu tidak bisa kau matikan terlebih dahulu?"
"Tidak! Tugas akhir ku lebih penting saat ini" Doyoung tetap terpaku pada layar laptop tidak peduli dengan Taeil yang kini bersama dengannya.
"Kim Doyoung!" Taeil sepertinya kesal karena di acuhkan.
Doyoung menghela nafas, matanya menatap tajam seakan jika sekali lagi Taeil mengganggunya maka Doyoung siap untuk menghajar Taeil saat itu juga.
"Baik baik, aku tidak akan mengganggumu. Selesaikan revisi mu lalu ayo kita pergi, aku yakin kau penat juga bukan?" Taeil memilih untuk menghindari kontak mata dengan Doyoung karena Ia merasa Doyoung merupakan sosok yang manis namun juga tampan membuatnya sedikit mengaguminya mungkin?Taeil memilih untuk merebahkan diri di kasur, memejamkan matanya sebentar bukan masalah bukan. Apalagi Taeil baru saja menyelesaikan syuting dan langsung menghampiri Doyoung.
Entah berapa lama Doyoung baru selesai mengerjakan tugasnya, Ia melihat Taeil yang tertidur saat sedang meregangkan otot.
"Kau tidur?"
Tidak ada jawaban dari Taeil. Doyoung membereskan laptop dan kertas yang berserakan sebelum mendekati Taeil. Doyoung duduk di pinggir ranjang, menatap lekat laki-laki yang merupakan idolanya selama ini.
"Kau lebih baik tertidur" Doyoung menyibakkan poni yang menutupi kening Taeil.
"Karena jika seperti ini kau tidak menyebalkan. Berbeda sekali saat di depan kamera"
"Jadilah dirimu sendiri Moon Taeil, aku akan tetap menyukaimu"
"Sebagai fans tentu"
Srettt
Doyoung terjatuh tepat di atas Taeil yang masih memejamkan matanya.
"Apa yang-" Taeil membungkam Doyoung dengan telunjuknya.
"Kau sedang mengagumi ketampanan ku bukan?"
"Kau gila? Lepaskan aku" semakin Doyoung meronta pelukan Taeil mengerat.
"Biarkan seperti ini sebentar saja" Taeil menenggelamkan wajahnya diceruk leher Doyoung.
Doyoung berhenti memberontak, membiarkan bertahan pada posisinya yang seperti ini. Taeil terlihat lelah, terdengar dari nafasnya yang berat, Doyoung mengalah untuk kali ini. Jantungnya berpacu, seperti mimpi Ia bisa sedekat ini dengan pria yang menjadi panutannya.
Cukup lama Doyoung bertahan di posisinya yang membuat pinggul nya lelah menahan berat tubuhnya sendiri. Doyoung perlahan melepaskan pelukan Taeil yang kini tertidur pulas, Ia menyelimuti Taeil sebelum pergi keluar sebentar untuk membeli beberapa cemilan.
.
.
.
Doyoung memasukan beberapa beer kedalam keranjang belanjanya, cukup banyak untuk dijadikan simpanan untuk Doyoung. Ketika sedang memilih keripik tidak sengaja punggungnya menabrak seseorang yang lewat dibelakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ Idol [Taeil x Doyoung]
FanficDon't you ever forget how special you are, unlike anyone you are rare a wild beautiful thing 💐