2.Aurelia Dewi Indira

7 5 0
                                    

"ALVINO JOKO SINI KAMU!" Murka sang bunda. Ia tidak mau kalaupun sesuatu dirumahnya ini rusak karena membeli semua ini pakai duit bukan daun. Siapapun yang merusaknya maka akan kena hukuman mendadak dari dirinya.

'kan-kan benar dugaan gw,pasti sang bundany itu marah,harus siap mental nih gw' Vino menggerutu dalam diam. "Iya bun nanti Vino ke bunda tapi vino mau bangunin si Aurel dulu bun,kalau dia ga bangun-bangun vino bisa telat lagi bun." Ucap vino. Berani-berani ia membantah ucapan bundanya. Durhaka sudah dirinya. Tapi kalau tidak begitu ia bisa-bisa dihukum oleh gurunya.

"Mprtt mprtt" risih Aurel karena merasa wajahnya seperti disiram air. Ia mengusap wajahnya, perlahan-lahan ia buka matanya. 'siapa sih yang udah ganggu tidur gw malam-malam gini' batin Aurel.

Ia membuka matanya dan menemukan sang Abang yang sedang memegang gayung berbentuk lope berisi air penuh ditambah dengan tatapannya yang menakutkannya itu karena siapapun yang melihatnya pasti akan sangat merasa bahwa hari itu adalah hari terakhirnya bernafas.beda dengan Aurel ia malah menganggap itu hanyalah tatapan biasa.

"Abang-abang badan doang gede tapi malah megang gayung lope,kayak gak ada gayung lagi,Abang mau ngapain tuh gayung mau Abang peluk?yaudah bang ambil aja gw ikhlas ko" ia heran kenapa abangnya itu membangun kan dirinya tengah malam gini hanya untuk mengambil gayung tersebut. Sepertinya abangnya ini sudah gila.

SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang