Kini Alluna sedang duduk sendirian di kantin fakultasnya. Tugasnya sudah selesai, dan sekarang Ia sedang mencatat dan mereview beberapa materi sambil menikmati gorengan serta es teh manis di hadapannya.
Handphone Alluna berdering, menampilkan nama "Zara canciiw" di atasnya. Ia menekan tombol hijau di layar dan kemudian tersambung dengan Zara di seberang sana.
"Lun, lo udah di kampus belum?"
"Udah nih, Zar,"
"Lo di mana?"
"Di kantin, sendirian nih, ke sini dong,"
"Oke Lun, gue masih ngantri di cafe, bentar lagi gue langsung ke sana,"
Zara memutuskan sambungan telepon sepihak. Baru saja Alluna mematikan handphonenya, Ia malah dikejutkan oleh seseorang.
"Pagi Princess!" Orang itu menyapa Alluna dan kemudian duduk tepat disebelahnya, Alluna pun menoleh dan mendapati seorang Fenly sedang tersenyum jenaka kearahnya. Yups! Fen Lysander Christovel, senior Alluna yang terkenal tampan, cerdas, berbakat, bersuara emas, intinya perfect deh!
"Eh, Kak Fen, pagi juga! Ngapain sih manggil-manggil princess mulu? Aneh tauuu," Alluna menjawab sapaan Fenly kemudian bersungut-sungut kesal.
"Gapapa dong, kan kamu cantik kayak Princess," Ucap Fenly lagi sambil tersenyum manis.
"Iyadeh iya, gimana kakak aja," Alluna memutar matanya malas, kemudian Ia melanjutkan kegiatannya.
Fenly yang tidak tahu harus ngapain pun melirik ke arah tugas milik Alluna, sesekali melirik ke arah wajah Alluna yang tampak serius dengan pekerjaan di hadapannya. Fenly tersenyum miring.
"Salah tuh," celetuk Fenly sambil menunjuk kearah laptopnya.
"Eh?" Alluna yang bingung pun menoleh ke arah Fenly dan menemukan posisi Fenly cukup dekat dengannya.
"Itu, harusnya tuh begini," Fenly menjelaskan dengan ringkas dan cepat, namun tetap bisa dipahami oleh Alluna.
"Ooh gitu kak, makasih banyak bantuannya," ucap Alluna sambil tersenyum dan menunjukkan eyesmilenya yang manis, tentunya membuat Fenly hanya bisa terdiam dan menundukkan wajahnya canggung.
"Iya, sama-sama, Lun," jawabnya. Hanya seorang Alluna yang bisa membuat Fenly yang dingin menjadi sosok yang ramah dan bersahabat, bahkan bisa membuat Fenly jadi kikuk hanya dengan senyuman manisnya.
Mungkin beberapa dari kalian penasaran. Fenly ini seorang mahasiswa semester 5 di jurusan yang sama dengan Alluna, membuatnya seringkali bertemu dengan gadis ramah nan manis itu. Perkenalan mereka berdua cukup bisa dibilang aneh. Di semester yang lalu, Fenly yang merasa bingung karena ada mahasiswi semester 2 yang ikut di mata kuliahnya. Mungkin nabung, begitu pikir Fenly. Perkenalan Fenly dan Alluna dimulai ketika mereka berdua tergabung dalam satu kelompok yang sama untuk melakukan sebuah presentasi. Keduanya memiliki cukup banyak kemiripan, bahkan tidak jarang Fenly merasa seperti mempunyai adik ketika bersama Alluna.
***
"HOII LUN!" Teriakan cempreng seorang gadis menembus gendang telinga Alluna dan Fenly, memecah keheningan diantara mereka berdua. Alluna mendongakkan kepalanya dan mendapati Zara menghampirinya sambil nyengir kemudian menyodorkan segelas latte kesukaan Alluna.
"Nah gini kek, dateng-dateng bawain gue jajan, jangan gue mulu yang beliin lo," riang Alluna sambil meraih latte miliknya.
"Gue mana ra?" tanya Fenly datar. Fara hanya tersenyum kikuk.
"Sorry kak, gaada hehe. Lagian gak tau kalau kakak di sini juga,"
"Yaudahlah, gue ke kelas dulu ya," ucap Fenly sambil menggendong tasnya. "Nanti kalau mau ke aula chat gue ya, Lun," sambung Fenly yang kemudian meninggalkan Alluna dan Zara di kantin.

KAMU SEDANG MEMBACA
What If | UN1TY
Fanfiction[Slow Update] Terkadang dunia emang sebegitu bercandanya dengan kehidupan. Belum lagi ketika kamu sadar tentang kenyataan yang menyakitkan, dimana temanmu menginginkan hal yang lebih, orang yang kamu anggap kakak justru menjadikan dirimu objek obses...