Prittt!
Pluit berbunyi, bola dilambungkan kedua tim putri berlarian dengan rusuh untuk menendang bola.
Sedangkan siswa laki-laki kini sedang duduk dipinggiran lapang sambil menyaksikan tim putri yang rusuh ketika bermain sepak bola."dim!"
joni menepuk bahu teman yang ada disampingnya."Ape?"
"Coba deh Lo perhatiin baik-baik si ayra, gua rasa ada yang beda dari tu anak"
"Makin cantik?"
Ceplos dimas sambil memasang muka sok serius."Bukan!! Nggak peka banget sih! Coba lu liat punggungnya, kalo dilihat-lihat punggung dia kaya..."ituuu...",lanjutnya.
joni nampak sedikit berfikir,"Hah? "
dimas terbelalak dengan perkataan teman sekelasnya, percaya atau tidak dimas langsung mengamati ayra teman sekelasnya yang kini sedang berlarian mengejar bola."Bener juga, mata Lo teliti bener jon." dimas masih tidak percaya dengan apa yang dia lihat, apakah punggung ayra sedang sakit atau bagaimana pikirannya berputar-putar mencari jawaban. Setelah 10 menit, akhirnya tim putri kelelahan dan beristirahat ditengah lapang sambil meluruskan kedua kakinya. Dimas dan joni mendekati ayra, kemudian
kedua anak lelaki ini berbisik ditelinga ayra."ra, punggung Lo kenapa? Sakit?" Bisik Joni.
Ayra langsung memasang wajah bingung. kemudian ia meraba punggung belakangnya.
Ada sesuatu yang berbeda, punggung kanan sedikit lebih menonjol daripada sisi kiri.
Jantung ayra berdebar tidak karuan, dia masih bingung dengan apa yang ia alami saat ini.hi everyone!.
don't forget to comment and like!
karna komen dan like kalian berharga banget buat aku hehee.TUNGGU NEXT PART NYA YA!✨💛
KAMU SEDANG MEMBACA
fate of ayra
Short StoryIni tentang kehidupan seseorang gadis yang semakin tertutup setelah dia di diagnosa skoliosis , kepercayaan dirinya semakin hilang dan dia tak pernah berharap memiliki teman baru di lingkungan baru, karena lingkungan lama selalu mengajarkan bahwa ya...