3

10 8 1
                                    

Skoliosis adalah kondisi di mana tulang belakang melengkung, seperti huruf C atau S. Skoliosis lebih sering ditemukan pada anak-anak sebelum masa pubertas, yaitu sekitar usia 10-15 tahun.Skoliosis yang terjadi biasanya ringan,namun dapat berkembang menjadi lebih
parah seiring pertambahan usia, khususnyapada wanita. Bila skoliosis menjadi parah,bisa menyebabkan penderitanya mengalami
gangguan jantung, paru-paru, atau
kelemahan pada tungkai.

Gejala Skoliosis
Gejala skoliosis dapat berbeda, sesuai
tingkat keparahan kondisinya. Gejala yangumumnya timbul antara lain:

•Tubuh penderita skoliosis condong ke satu sisi.
•Salah satu bahu lebih tinggi
Salah satu tulang belikat tampak lebih
menonjol.
•Tinggi pinggang tidak rata
Lengkungan yang parah dapat
menimbulkan rasa tidak nyaman pada punggung.
• Tulang belakang juga dapat
berputar sehingga lengkungan bertambah parah dan salah satu tulang iga tampak menonjol dibanding sisi lainnya.

Ketika kondisinya makin parah, skoliosis dapat menyebabkan gangguan pernapasan.

=>Kapan Harus ke Dokter
Saat melihat tulang belakang melengkung,
meski hanya sedikit, segera periksakan ke dokter. Tujuannya adalah agar skoliosis dapat terdeteksi sejak dini dan ditangani.
Sebab jika tidak, skoliosis bisa bertambah buruk secara perlahan dan tanpa nyeri, hingga akhirnya menimbulkan komplikasi
yang dapat bersifat permanen.

=> Penyebab Skoliosis
Sebagian besar kasus skoliosis tidak
ditemukan penyebabnya (idiopatik). Namun, terdapat beberapa kondisi yang dapat memicu terjadinya skoliosis, yaitu:

•Cedera tulang belakang.
•Infeksi tulang belakang.
•Bantalan dan sendi tulang belakang yang mulai aus akibat usia (skoliosis degeneratif).
•Bawaan lahir (skoliosis kongenital).
Gangguan saraf dan otot (skoliosis
neuromuskular), misalnya penyakit distrofi
•otot atau cerebral palsy.

Diagnosis Skoliosis
Diagnosis skoliosis dilakukan oleh dokter dimulai dengan menanyakan gejala yang dialami pasien dan penyakit yang pernah dialami. Selanjutnya, dokter akan melakukan
pemeriksaan fisik.Dalam pemeriksaan fisik, dokter akan
meminta pasien untuk berdiri atau
membungkuk. Dokter juga akan memeriksa kondisi saraf untuk mengetahui apakah ada otot hang lemah, kaku, atau menunjukkan refleks yang abnormal.Selain pemeriksaan fisik, doter juga dapat
melakukan pemeriksaan foto Rontgen dan CT scan untuk memastikan adanya skoliosis dan
mengetahui tingkat keparahan lengkungan tulang belakang. Jika dokter mencurigai kelainan pada tulang belakang disebabkan
oleh hal lain, maka dokter dapat melakukan pemindaian dengan MRI.

=> Terapi Skoliosis
Penanganan skoliosis dilakukan berdasarkan tingkat keparahan, usia, serta kondisi lengkungan tulang belakang.Terapi skoliosis pada anak-anak Pengobatan belum diperlukan untuk skoliosis yang ringan, mengingat tulang belakangnya masih dapat kembali lurus saat usia anak-anak bertambah. Meski demikian,
perkembangan penyakit perlu terus diamati oleh dokter.

Dengan pemeriksaan rutin ke dokter,
dapat diketahui perkembangan kondisi Saat kumis atau jenggot pada wajah anak laki-laki mulai tumbuh.
Saat tidak ada penambahan tinggi badan lagi.Terapi skoliosis pada orang dewasa Untuk penderita dewasa, di mana skoliosis sering menimbulkan keluhan nyeri punggung, terapi yang dilakukan dokter dapat berupa:
Pemberian obat pereda nyeri
Untuk meredakan peradangan dan nyeri,dokter akan memberikan obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen.Suntik kortikosteroid di rongga tulang belakang Suntikan kortikosteroid diberikan jika
penderita mengalami tekanan pada saraf tulang belakang, sehingga menimbulkan rasa nyeri, kaku, atau kesemutan. Suntikan ini hanya bekerja dalam jangka waktu yang
pendek, yaitu sekitar beberapa minggu ataubeberapa bulan.
Operasi skoliosis

Untuk kasus skoliosis yang parah, dokter  ortopedi dapat melakukan operasi. Operasi Selengkapnya yang bisa dilakukan berupa:

•Operasi penggabungan tulang
Dalam operasi ini, dua atau beberapa
ruas tulang belakang disatukan sehingga membentuk satu tulang.
•Operasi laminektomi
Dalam operasi laminektomi, sebagian dari tulang belakang yang melengkung diangkat
untuk menghilangkan tekanan pada saraf.
•Operasi disektomi
Operasi ini mengangkat salah satu bantalan atau cakram pada tulang belakang guna mengurangi tekanan pada saraf.
•Operasi yang sering dilakukan pada banyak kasus skoliosis adalah kombinasi dari teknik-teknik operasi di atas.
•Operasi tulang
belakang sendiri juga berisiko menimbulkan komplikasi, berupa infeksi atau terbentuknya gumpalan darah.

=>Komplikasi Skoliosis
Komplikasi yang dapat timbul pada
penderita skoliosis antara lain:

•Gangguan jantung dan paru-paru
•Gangguan jantung dan paru-paru
Kondisi ini dapat terjadi ketika tulang iga menekan jantung dan paru-paru.
•Nyeri punggung kronis Kondisi ini biasanya dialami oleh penderita
skoliosis dewasa.

•Mengganggu penampilan
Saat kondisi skoliosis memburuk,
penampilan akan terganggu, misalnya posisi bahu atau pinggul tidak simetris, tulang iga
menonjol, serta posisi pinggang dan batang tubuh bergeser.

•Kerusakan saraf tulang belakang
Kelainan bentuk tulang belakang pada skoliosis dapat menekan saraf tulang belakang, sehingga menimbulkan kerusakan. Kerusakan saraf tulang belakang ini dapat menimbulkan berbagai
gangguan, seperti impotensi, inkontinensia urine, inkontinesia tinja, kesemutan, atau
kelemahan pada tungkai

Sumber www.alodokter

fate of ayraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang