CHAPTER 4

150 27 1
                                    

Dari tempatnya, pemuda ini terduduk dengan gelisah. Kedua tangannya saling meremat erat, keringat dingin membasahi seluruh tubuhnya.

"Kau kenapa?" Pemuda itu mendongak ketika pemuda yang lain bertanya dengannya, dengan suara yang serak.

"Aku hanya mengkhawatirkan sesuatu saja," pemuda yang kali ini berdiri menyandar pada dinding hanya mengangguk.

"Mengkhawatirkan dia, maksudmu? Tenang saja, dia aman. Mungkin," pemuda itu menggerakan bahunya, seperti ragu dengan ucapannya sendiri.

Ia menghela napas dalam, lalu menghembuskannya pelan. "Mereka akan terus mencari tahu, apa yang harus ku lakukan? Aku yakin, mereka curiga denganku. Karena akhir-akhir ini aku sering absen bertemu mereka,"

"Lantas untuk apa kau melakukan hal seperti ini? Kau ini, lanjutkan. Kita sudah terlanjur berbuat seperti ini,"

"Baiklah, Liv,"

••••

Kelimanya menatap objek yang sama di depan sana, dengan pikiran yang terus melayang entah kemana. Di depan sana ada seorang badut yang biasa di sewa untuk menghibur di acara ulang tahun.

"Jangan-jangan selama ini, kita hanya di permainkan oleh seseorang?" Mendengar itu, yang lain menoleh ke arah Yaowen yang baru saja menggumamkan kalimat tanya, yang tentunya tidak mereka mengerti.

"Maksudmu Wen?" Jiaqi bertanya, masih menatap Yaowen dengan lekat.

"Ah, tidak! Itu hanya opiniku saja,"

"Tapi yang barusaja Yaowen katakan benar juga, bisa saja di dalam kejadian ini adalah sebuah permainan yang sudah di rencanakan oleh orang dalam? Mungkin saja bukan?" Junlin menambahkan, itu berhasil membuat ketiganya menggaruk kepala mereka bingung.

"Oh ya!" Sontak keempatnya menoleh kepada Zhenyuan yang baru saja berseru setengah berteriak, membuat mereka terkejut.

"Yaxuan mana? Mengapa akhir-akhir ini ia tidak bersama kita? Apakah dia sakit? Atau..."

"Atau apa gè?"

"Atau dia sedang menyembunyikan sesuatu?"

••••

"Lia, Xiaoqi, Chun Xiaoqi, LIA!"

Seruan itu berhasil membuat lamunanya buyar, pemuda yang berlari menerobos pintu kamarnya itu membuatnya kesal. Hampir saja ia melempar bantal kesayangannya itu ke muka si pemuda jahil itu. Tapi ia urungkan ketika melihat raut panik dari pemuda itu.

"Ada apa? Kau membuatku terkejut saja,"

"Me-mereka sudah mengetahuinya! Mereka akan kemari!" Gadis itu membulatkan matanya karena terkejut.

"Serius? Kau tidak berbohong kepadaku kan?"

"Tidak, aku tidak berbohong. Beberapa menit dari sekarang mereka akan menekan bel rumah mu,"

Tepat 2 menit setelahnya, bel rumah berbunyi, bersamaan dengan seruan yang memanggil namanya dengan agak keras.

Ting nong!

"Xiaoqi, Xiaoqi, aku sedang membutuhkan mu sekarang! Cepat buka pintunya!"

Di dalam rumah itu, tepatnya di dalam kamar. Xiaoqi dan seorang pemuda membeku beberapa detik, sekarang mereka berdua tidak tahu harus berbuat apa. Keduanya panik di waktu yang tidak tepat.

DEATH? || TNT✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang