03 | Now you know me.

62 5 30
                                    

Ting!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ting!

Sebuah notifikasi masuk dan tertera pada layar ponsel seorang gadis yang kini tengah sibuk mengetik sesuatu diatas keyboard komputernya. Ia menoleh sebentar ke arah sumber suara yang telah mengusik atensinya malam ini.

Your prince charming uploaded: Cuddling with you | ASMR boyfriend, Roleplay boyfriend.

"OMO! Udah waktunya!" monolognya riang sembari melihat deretan angka yang bertengger manis di sudut kiri atas ponselnya.

Sudah pukul sebelas malam.

Dengan tergesa ia membereskan beberapa tumpukan kertas yang berserakan diatas meja belajarnya dan menyimpannya kembali kedalam totebag-nya.

Gadis itu mengamit ponselnya dari atas meja belajar lalu menghempaskan tubuh mungilnya keatas kasur. Sebelumnya ia tak lupa untuk menempelkan sepasang earbuds di kedua telinganya.

"Sip! I'm ready my prince!" serunya bersemangat lalu menekan layar pada ponsel pintar itu. Setelahnya ia fokus mendengarkan ocehan demi ocehan sang pemilik suara --yang menjadi candu baginya disetiap akhir pekan-- sambil memejamkan matanya erat.

"Lee Karan! Astaga anak ini!" pekik seorang wanita usia empat puluhan yang tiba-tiba saja sudah berada didepan kasur anaknya.

Dengan terkejutnya gadis yang biasa disapa Karan itu membuka matanya dan mendapati ibunya yang tengah bersidekap seraya memberikan tatapan ingin menerkam.

"Eomma? Kok tiba-tiba udah--"

"Eomma panggil-panggil kamu daritadi didepan pintu tapi nggak ada jawaban!" potong ibunya cepat.

"Mianhae eomma ... hehehe," jawabnya dengan wajah menyesal dengan sebuah kekehan diakhir kalimat.

Sang ibu yang geram melihat tingkah anaknya yang masih sempat tertawa, dengan sigap mengangkat tangan di udara bak ingin memberikan pukulan mautnya. "Aish! Anak ini sungguh ingin membuat ibunya cepat-cepat bertemu Tuhan sepertinya!?"

"Tidak eomma tidak! Astaga jangan marah-marah nanti cepat tua," sanggahnya cepat lalu segera memeluk tubuh ibunya yang masih berdiri didepannya. "Maaf, tadi aku sedang ... eum, sedang ..."

Karan terbata memberikan alasan kepada sang ibu yang kini sudah duduk diatas kasur tepat di sebelahnya.

"Sudah ibu perhatikan beberapa bulan belakangan ini, setiap malam di akhir pekan kau selalu saja mengurung dirimu dikamar sembari membenamkan tubuhmu dibalik selimut. Kadang sambil tersenyum-senyum sendiri seperti orang gila. Dan parahnya malam ini kau sama sekali belum menyentuh makan malammu yang sudah ibu sediakan."

Karan terdiam. Tak tahu harus menjelaskan apa kepada ibunya. Tak mungkin 'kan ia mengatakan kalau selama tiga bulan belakangan ini, disetiap malam diakhir pekan ia selalu mendengarkan suara seorang laki-laki yang sama sekali tak ia kenali, namun sangat memanjakan telinganya. Dan juga membuatnya serasa seperti mempunyai kekasih sungguhan.

BTS ONESHOT ( ✔ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang