Geraman rendah samar-samar terdengar ditelinga Seokjin, ia masih berusaha mendengarkan pemaparan manager Jung mengenai peluncuran produk baru perusahaannya. Pria yang baru saja hendak mencumbunya tadi masih memperhatikannya dengan lekat bahkan sangat intens, ia bisa merasakan dari sudut matanya. Pria tinggi itu memperhatikan dari sebrang meja seperti hendak menelannya bulat-bulat. Seokjin segera melompat dan berusa menjauh ketika seseorang datang ke ruangan dan rapat segera dimulai.
Semua anggota tim sudah memperkenalkan diri, dan pria itu memperkenalkan diri sebagai dari divisi lain di lantai bawah. Namun Seokjin merasa aneh karena ia tidak pernah bertemu dengan pria ini yang faktanya kini adalah matenya.
Namanya Namjoon, Kim Namjoon usianya dua tahun dibawahnya. Saat berkenalan tadi Namjoon hanya melihat ke arahnya seolah-olah ia hanya berbicara kepada Seokjin.
Setelah selesai rapat, Seokjin segera merapikan berkas-berkas dan catatan dimejanya. Ia harus segera menghindar dan pergi dari ruangan ini. Ia rasa ia belum siap menerima bahwa ia telah bertemu mate nya.
Sebenarnya sebagian tubuh Seokjin merasa aneh saat ini, ia merasakan sesuatu yang berbeda dari dirinya, entahlah. Saat semua orang sibuk ngobrol dan beberapa bersiap meningglkan ruangan seokjin dengan segara meninggalkan ruangan itu, ia harus segera menghindar dari Kim Namjoon itu. Namun tiba-tiba sebuah suara menggema memanggilnya dan membuat tubuhnya mematung seketika.
"Seeeooookjiiiiiiiin ssi!" Suara itu dibuat seolah-olah digaungkan.
Derap pelan langkah kaki terdengar mendekatinya dan Seokjin berbalik untuk memastikan. Benar, Kim Namjoon datang menghampirinya dan merangkul pundak serta membimbing Seokjin menuju pintu keluar. Bodohnya, tubuh seokjin menurut begitu saja seolah-olah tubuhnya terhipnotis dengan keberadaan Namjoon. Semua orang sedikit bingung dengan kejadian barusan dan semua mata tertuju kepada mereka hingga mereka meninggalkan ruangan.
Seokjin lumayan populer dikalangan rekan kantornya, tentu saja meski agak sedikit galak kepada orang yang menggodanya Seokjin adalah seorang yang sangat cerdas dan begitu mandiri.
Di usia matang seorang omega terlihat begitu independen dan juga mempesona disaat bersamaan. Seokjin juga terkenal akan pesonanya yang luar biasa, tak heran banyak yang melirik sedikit menikmati keelokan omega yang belum memiliki tanda klaim dilehernya
"Apa kita hanya akan saling memandang seperti ini?"
Namjoon tertawa geli mendengar kalimat yang dilontarkan Seokjin.
"So... Apa-apa yang ingin aku lakukan terhadapmu tentu saja tidak akan kulakukan dikantor, Seokjin" jeda sebentar kemudian Namjoon tersenyum miring "yeah... Meskipun aku hampir kehilangan kewarasanku ketika kita saling bertatapan tadi"
Kalimat yang Namjoon katakan terlihat sedikit menggoda, entahlah atau hanya perasaan Seokjin saja. Namjoon mengucapkan sambil menyentuh bibirnya sendiri membuat Seokjin otomatis melihat bibir pria itu.
"Oh im so sorry, ku mohon untuk tetap menggunakan bahasa formal. Kita baru bertemu dan tentu saja kita belum saling mengenal"
Seokjin berusaha tetap duduk tegap ditampatnya dengan menautkan tangan di atas meja, dia tidak boleh terlihat goyah dengan kehadiran seorang alpha.
"Pft... Aku akan lebih nyaman, memanggimu secara kasual Seokjin. Tolong pikirkan kenyamananku juga"
Kali ini Namjoon benar-benar menggodanya, ia berujar demikian sambil mengedipkan sebelah matanya. Membuat Seokjin sedikit tersentak.
Mereka berada di coffe shop sebrang gedung mereka bekerja. Ini bukanlah jam istirahat sehingga tempat itu sepi dan hanya ada beberapa pengunjung saja. Entah bagaimana Seokjin sangat menurut dibimbing oleh Namjoon menaiki lift, menuju pintu keluar hingga menyebrang jalan bersamanya.
Oh astaga Seokjin harus kembali bekeeja. Ia harus segera mengakhiri percakapan bertele-tele ini.
"Jadi kenapa kau mengajaku kemari? Apa yang ingin kau katakan Namjoon ssi?" Seokjin kembali berbicara, ia tidak mengiraukan ucapan pria dihadapanya.
"I like your voice when you call my name like that, sounds sexy"
Seokjin mendelik tak percaya, pria ini terdengar sangat kotor dan cabul.
"Hahhaa.... Maaf maaf, aku hanya benar-benar senang bertemu dengan mate ku" jeda sebentar dan ekspresi Namjoon berubah menjadi lebih tenang dan serius
"Aku ingin berkenalan secara lengkap dengan mateku""Huh? Maksudmu?"
"Aku ingin melamarmu dan menjadikanku pasangan hidupku selamanya, Seokjin"
Seketika Seokjin membeku, seperti sebuah petir menghatam tubuhnya saat ini.