Tatapan keduanya bertemu.
Yang satu memberi tatapan sinis,satunya lagi memberi tatapan datar.
"Gue ga bakalan mundur" ucap Jungkook membuka suara.
"Tadinya,gue mau mundur buat lo. Tapi setelah liat Lo berubah kaya gini,gue jadi berubah pikiran. Gue gabisa percayain Eunbi sama Lo" jaehyun berdecih,menatap datar sang lawan bicara didepannya. Sedangkan Jungkook kemudian tertawa hambar.
"Mau bagaimana pun,gue yg bakalan menang"
"Percaya diri bgt Lo"
"Kita liat kedepannya. Lo,atau gue yg bakalan menang" keduanya melempar tatapan sinis.
"Jadi,Lo anggep ini persaingan?,oke gue terima. Disini,kita bukan lagi kawan,tapi lawan"
Jaehyun tidak percaya mulutnya bisa mengatakan semua itu. Itu semua diluar kendali. Mulutnya refleks mengatakan itu.
"Oke,kita bersaing secara sehat"
Keduanya lantas berjalan berlawanan arah. Menuju fakultas mereka masing masing.
Dan di pojok sana,eunseo tengah menenangkan Eunbi yg baru saja melihat pertengkaran kedua org didepannya tadi.
"Seo? Lo lihat kan?? Gue ngehancurin persahabatan mereka seo!!! Gue jahat bgt!!!"
"Nggak bi,bukan salah Lo sepenuhnya. Mereka yg kaya anak kecil. Kalo mereka punya pemikiran dewasa,harusnya nggak usah ky gini"
"Terus? Gue harus gimana Seo???"
"Lo harus tegas! Tegas dalam mengambil keputusan bi!"
.
.
.
Jaehyun melamun. Sama sekali tidak fokus dg presentasi temannya didepan.
Dia memikirkan kata katanya tadi. Apakah pantas dia berbicara seperti itu? Apalagi dg Jungkook,temannya sendiri.
"Tolong kalo ada temannya yg sdg presentasi,diperhatikan ya!" Tegur dosen yg bermaksud menyindir jaehyun.
Jaehyun masih blm sadar,hingga lengan winwin yg duduk disebrangnya menyenggolnya. Barulah jaehyun sadar dari ke ngebug annya.
Jaehyun mencoba untuk fokus dalam kelasnya,tapi konsentrasinya benar benar pecah kali ini. Hingga kelas selesai pun,jaehyun masih setengah sadar.
"Lo kenapa si? Tumben bgt ga fokus" tanya winwin membereskan tasnya.
"Gatau win. Bener bener gabisa fokus gue hari ini"
.
.
.
Sedangkan Jungkook sendiri,dirinya berada di atap gedung fakultasnya. Merokok.
Dirinya memang tidak ada jam pagi ini. Baru stlh makan siang lah jamnya dimulai. Sengaja dia berangkat pagi,karna dirinya ingin memastikan jika Eunbi tidak berangkat bersama jaehyun.
Setidaknya,kalo dirinya tidak bisa bernagkat bersama Eunbi,jaehyun juga tidak akan bisa.
Ya,Eunbi menolak dijemput keduanya untuk menghindari pertengkaran. Tapi,malah inilah yg terjadi.
Padahal,sblm Jungkook datang seperti ini,jaehyun akan selalu berada disamping Eunbi dimana pun dan kapan pun.
.
.
.
Eunbi rela menjadi ditengah tengah antara eunseo dan juyeon hari ini.
Makan siang kali ini,Eunbi benar benar rela menjadi setan diantara orang yg sedang saling bucin itu. Tidak apa apa,ini semua untuk menghindari kedua laki laki yg sama sama panas kepalanya itu.
Biasanya,Eunbi akan memisahkan diri dari eunseo jika gadis itu pergi bersama pacarnya. Beda dg hari ini.
"Udah gue tawarin juga,mau gue kenalin sama temen gue? Biar mereka nggak berantem kaya gtu buat ngerebutin Lo" ucap juyeon sedikit kesal. Pasalnya,karna kedatangan Eunbi lah,dirinya tidak jadi ber- uwu uwuan dg pacarnya.
Eunseo tertawa lepas,"udah deh ay,jangan nambah²in pikiran si Eunbi. Nanti jg akunya yg bingung kalo tiba tiba dia curhat masalah 3 cowo"
"Ck,kalian bisa diem ga?" Mata Eunbi berkeliling was was jika saja ada jaehyun dan Jungkook.
"Gausah takut gtu ah,lu ngebelakangin pintu juga,pasti kalo mereka Dateng gabakal ngenalin Lo dari belakang,apalagi Lo make Hoodie gue" iya,Eunbi memang lagi minjem hoodienya juyeon. Eunbi aslinya gaenak sama dua org didepannya. Juyeon yg skrg cm make kaos item yg nggak terlalu tebel,sama eunseo yg notabenya pacarnya juyeon.
Tapi Alhamdulillah nya mereka pengertian kok. Eunseo juga nggak masalah,lagian dia percaya sama Eunbi kalo sahabatnya itu gabakal nikung dia. 2 cowok yg dia gantung aja pusingnya bukan main,mana sempet dia punya pikiran nikung eunseo. Juga,ya emg eunseo-juyeon-eunbi ini lengket bgt pas masuk kuliah. Udah kaya juyeon punya pacar 2,hehe.
"Nunduk bi,ada kak Jungkook tuh!" Bisik eunseo heboh. Eunbi buru buru nunduk.
"Buset,ketemu ga tuh sama kak Jaehyun"
Eunbi mendecak,kemudian mempercepat makannya.
Eunbi nggak bermaksud sembunyi kok suerrr. Cuma dia lagi pgn ngejauh dulu,dia gaenak kalo ketemu sama dua org itu. Soalnya secara nggak langsung,Eunbi ini penyebab pecahnya persahabatan dua org itu.
"Duhh itu dua org kalo tatap tatapan serem jg" gumam juyeon.
"Hadehhhh dia kesini bi"
"Kata Lo dia gabakal ngenalin gue? Gimana si gblk" Eunbi menggeplak kepala juyeon.
Eunbi mempercepat makannya kemudian segera berdiri. Bertepatan dg itu,jaehyun dan Jungkook baru meletakan nampan makanan mereka dimeja.
"Loh? Mau kemana bi? Gue baru aja nyampe" ucap Jungkook.
"Toilet kak. Kebelet"
"Tumben udah selesai makan. Biasanya nunggu gue dulu" tanya jaehyun.
"Hehehe,tadi laper kak. Sorry. Kalo gtu,gue pamit" Eunbi pergi,eunseo dan juyeon pun saling memberi kode untuk pergi.
"Ekhmmm,kita pamit jg ya kak" eunseo dan juyeon pergi.
Setelahnya,keduanya kembali diam.
"Lo tau gak? Semuanya jadi canggung gini,gara gara apa?" Tanya jaehyun tanpa menatap Jungkook.
"Gara gara Lo yg Dateng lagi dan ngebuat Eunbi nggak nyaman. Bahkan,pertemanan kita pun hampir hancur" lanjutnya.
"Yaudah kalo gtu,kenapa nggak kita hancurin sekalian??" Ucap Jungkook menoleh kearah jaehyun,begitupun dg jaehyun yg menoleh.
Tbc
.
.
.
Sbnrnya mau bikin preview ending yg kaya kemaren,tapi aku nya sibuk bgt maaf,jg lagi mager buat nyari bahan editnya T_T
Yaaaa,kalian benar. Udah mau end mweheheh.
Kira² endingnya kasih gimana nih? Hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓]Go Back
Novela Juvenil[END] ~Sequel dari cerita 'im not fine' jadi yg blm baca bisa lgsg cek di akun ku supaya lebih nyambung. Eunbi sudah berjanji,untuk melupakannya. Dan Eunbi juga sudah berjanji, untuk membuka hatinya untuk orang lain. Tapi,apa semuanya akan berjalan...