01.

66 37 28
                                    


Keluarga adalah surga terindah
tapi tidak bagi ku, bagi ku keluarga adalah neraka dimana aku selalu di siksa tanpa di beri ampun.

~Meiliana~

Lia POV

"Lia!!! Kesini kamu!!" Teriak seorang laki-laki dari ruang keluarga yang tak lain adalah Marsel papa Lia.

"I-iya pah k-kenapa?" Tannya ku gugup.

"Chana bilang tadi kamu nyuruh dia buat nyuri uangnya Vita ya!!" Bentak Marsel pada Lia.

Lia sangat terkejut dengan perkataan papanya barusan.Padahal Lia tidak melakukan apa-apa.Lia memang tau kalo pelakunya adalah chana tetapi dia memilih untuk diam saat gurunya bertanya siapa yang melihat chana mencuri uangnya Vita.

"L-lia nggak tau apa-apa Pah." Kataku gugup. "Lia juga nggak nyuruh chana buat nyuri uangnya Vita." Lanjut ku.


"Bohong pah dia tadi nyuruh aku, sebenernya aku nggak mau tapi dia ngancem aku pah." Kata chana yang berada di samping Marsel.

"E-eng..." Uacapan ku terpotong omongan papa.

"Diam kamu!! Nggak usah ngeles lagi!! Kamu ancam anak saya apa hah!!" Bentak Marsel pada Lia. Lia akhirnya menunduk karena takut pada Marsel. Tidak ada jawaban dari Lia.

"Jawab kenapa diam!! Jangan-jangan kamu memang nyuruh anak saya nyuri ya!!" Kata Marsel yang menjambak rambut Lia.

Air mata keluar dari mata Lia dia tidak menyangka kalo papanya akan menuduh dia seperti ini. "Lia nggak n-nyuruh chana nyuri pah L-lia juga n-nggak ngancam chana." Kata ku sambil menangis sesenggukan.

"Udahlah pa percuma juga papa marahin dia, dia mana mau ngaku." Kata chana lalu menatap saudaranya dan beranjak pergi dari ruang tengah.

'Chana kenapa kamu fitnah Lia, emang Lia salah apa sih sama Chana sampai sebenci itu sama Lia.' Ucap Lia dalam hati.

Plakk!!

Tangan kanan Syafi mendarat di pipi Lia membuat Lia terguyung kebelakang. Lia sangat terkejut karena Syafi juga ikut menamparnya.

"Gara-gara kamu Chana di tuduh mencuri uang Vita!" Kata Syafi dengan di penuhi amarah. "Kamu kenapa sih? Kamu kekurangan uang ya sampai nyuruh Chana buat nyuri uang Vita. kalo kamu mau nyuri, nyuri aja tapi jangan nyuruh-nyuruh Chana buat nyuri!" Bentak Syafi lagi.

"M-maaf ma tap-pi Lia nggak nyuruh Chana buat nyuri mah!" Kata Lia yang masih terus menangis. "Bisa nggak sih mama sama papa tuh percaya sama Lia? Lia tu nggak salah ma pa!" Lanjut Lia lalu berlari pergi dari ruang tengah.

"Lia Papa sama Mama belum selesai bicara yah!!" Teriak Marsel yang melihat Lia sudah pergi meninggalkan ruang tengah.

***

"Kenapa sih Papa sama Mama nggak pernah percaya sama Lia!! Lia tu nggak salah!! Lia nggak pernah nyuruh Chana buat nyuri." Guman Lia yang duduk bersandar di balik pintu kamarnya memeluk kedua lututnya sambil menangis.

"Sebenarnya mereka anggap Lia apasih!!" Kata ku lalu beranjak mengambil cuter.

"Tuhan Lia lelah sampai kapan Lia kayak gini terus." Kata Lia sambil memegang cuter yang akan dia goreskan ke tangannya.

Sampai sekarang Lia masih berada di dalam kamarnya, sejak kejadian siang tadi Lia malas untuk keluar dari kamarnya bahkan, dia belum makan sejak siang tadi. Bi nini sudah berusaha membujuk Lia agar keluar dan makan tetapi tetap tidak ada jawaban dari Lia.

Tok tok tok


"Lia keluar kamu!! Makan nggak usah manja deh!!" Seru Chana dari luar kamar Lia.

"Keluar atau gue dobrak!!" Kata Chana lagi namun sama sekali tidak ada jawaban dari Lia. Membuat Chana semakin kesal, lalu mendobrak pintu kamar Lia.

Chana sangat terkejut setelah melihat Lia dengan keadaan tangannya penuh dengan goresan cuter. Dengan segera Chana menggendong Lia dan menidurkan dia di ranjangnya.

"Bi tolong hubungi dokter keluarga!" Suruh Chana pada bi Nini. "Iya den." Jawab Bi Nini lalu keluar dari kamar Lia.

Chana begitu khawatir kepada Lia karena bagaimanapun Lia adalah saudaranya. Sedangkan Marsel dan Syafi pulang dua hari lagi karena siang tadi mendadak orang tua Marsel, kakeknya Lia sakit jadi mau nggak mau dia harus ke malang dengan Syafi untuk melihat keadaan orang tuanya.

"Ck ngerepotin banget sih lo!!" Umpat Chana dia benar-benar kesal dengan Lia bisa-bisanya dia melakukan hal sebodoh ini.

"Apa untungnya melukai di sendiri? Pengan dapet perhatian dari Papa sama Mama? Jangan harap, karena sampai kapanpun Lo nggak akan dapat perhatian dari Papa sama Mama sampai kapanpun. Karena Lo cuma anak angkat!" Guman Chana dengan menyenggirai.

Tidak lama kemudian dokter Rangga sampai di rumah Lia. "Den Chana, dokternya udah datang." Kata bi Nini. "Hmm suruh aja dia masuk!" Kata Chana sambil memainkan phoneselnya. "Iya den." Kata bi nini lalu menyuruh dokter Rangga masuk. Rangga segera masuk lalu memeriksa keadaan Lia.

"Lia tadi belum makan ya? Dia punya sakit mag jadi kalo bisa jangan sampai telat makan." Ujar dokter Rangga yang selesai memeriksa keadaan Lia.

"Hhm iya tadi udah gue suruh makan cuman dia nggak mau jadi yaudah, seterah dia."jawab chana yang masih fokus pada phone selnya.

"Kamu sebagai saudaranya seharusnya membujuknya agar dia mau makan, bukan malah mengabaikanya." Kata dokter Rangga sambil tersenyum kepada Chana. Lalu beralih mengobati tangan Lia.

"Oh ya, kenapa Lia melukai dirinya sendiri?" Tanya dokter Rangga yang masih fokus mengobati luka Lia.

Chana yang masih fokus bermain phoneselnya beralih menatap dokter Rangga. "Mungkin dia frustasi gara-gara diputusin pacarnya." Jawab Chana santai lau kembali memainkan phoneselnya.

"Lia anak baik nggak mungkin dia melukai dirinya sendiri hanya gara-gara di putusin pacarnya." Katanya lalu menghampiri Chana yang duduk di sofa dan menepuk pundaknya. "Dia saudara mu jaga dia baik-baik ya, karena sepertinya dia sedang banyak masalah dan ya, suruh dia makan tepat waktu agar tidak sakit lagi. Saya pergi dulu." Kata dokter Rangga lalu pergi meninggalkan rumah Marsel.

"Ck sok perhatian banget sih tu dokter!" Guman Chana.

"Sstt.. kepala L-lia pusing." Katanya lalu berusaha untuk bangun. Chana yang mendengar Lia mulai bangun pun segera menghampiri dan membantunya duduk.

"Bisa nggak sih lo kalo nggak buat masalah!" Kata Chana yang membantu Lia duduk. "Ngerepotin banget tau nggak!" Lanjutnya.

"Maaf." Cicitnya pelan. "Hhm yaudah mending sekarang kamu makan, minum obat terus tidur lagi." Suruh Chana pada Lia lalu di aguki oleh Lia.

"Bi nini tolong ambilkan makanan buat Lia!"

"Iya dennn!"

Tidak lam kemudian Bi nini datang membawakan makanan dan minuman untuk Lia. "Neng Lia ini makanannya di makan yah, biar cepat sembuh." Kata bi nini lalu tersenyum kepada Lia.

"Iya Bi makasih!" Jawab Lia lalu memakan makanan yang di berikan Bu nini.























Assalamualaikum guys
maaf kalo nggak nyambung 🙏.
Jangan lupa vote dan komen ❤️

Spam next!

LELAH [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang