sembilan ; sekat jadi rekat

93 15 1
                                    

selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

selamat membaca

-/*\-


sepenggal obrolan di perjalanan pulang meninggalkan puing kelesah untuk berkeliling di dalam kepala. hampir membawa pergi perasaan keki. namun juga, bukan berarti mulai menaruh hati. hanya saja, seperti ada sesuatu yang mengajaknya untuk berpikir dua kali. semenjak Alana pergi meninggalkan mobil Jisung yang tetap mati meski ia sudah melangkah dua belas kaki. Alana masih belum dapat jawaban atas tujuan Jisung dengannya selama berhari-hari. justru yang sekarang jadi prioritas pikiran adalah haruskah keberadaan Jisung menjadi pertimbangan hati.

Alana tau pasti, kalau ada ketulusan yang bisa dibaca dari Jisung untuk berteman. dan hal yang membuat Alana yakin adalah saat coklat panas yang Jisung janjikan bila Alana menang meski seharusnya janji itu hilang karena Jisung pemenangnya tapi tetap saja dia di traktir coklat panas sambil bilang - "ini, sebagai tanda kalau kamu mulai terima aku." Jisung seperti mulai terbiasa bila Alana akan menolak pernyataan percaya dirinya maka dia melanjutkan,

"kalau memang belum, anggap aja ini tanda kalau aku berhasil di setengah proses." begitu, katanya.

terima, terima apa? kehadiran atau perasaan? ini yang menjadi pertanyaan. Alana harus mengerti arti perlakuan Jisung tapi dia justru malah tidak dapat apa-apa.

"kamu itu.. berlaku kaya gini untuk semua orang kan? bukan hanya sama aku." dia masih ingat bagaimana cerita Yeji tentang Jisung hari itu - penaruh banyak harapan pada wanita. terkadang bisa saja hati memilih tertinggal ditempat yang salah dan Alana takut dia salah satunya.

"menurut kamu?"

"aku gak kenal kamu, jadi, aku gatau apapun." jawab Alana. menghirup aroma hangat dari coklat panas, "tapi yang aku lihat sejauh ini kamu orang paling ribet, nyebelin dan ga sopan." lanjut Alana.

"dan kamu perempuan paling sombong." balas Jisung disertai gelak.

"bukan sombong. aku gasuka orang baru yang tiba-tiba ngajak kenalan dengan baca namaku lewat id holder."

"then, thanks id holder." Alana membuang nafas.

lalu saat perjalanan pulang yang di isi dengan playlist berisik milik Jisung. dia sendiri tau gerik tidak suka Alana dengan musik kesukaannya maka menyeletuk - "nanti, setelah kamu berubah pikiran dan duduk disini lagi, disamping aku nyetir. kita putar playlist lagu galau kamu."

"galau kan? yhaaa isi playlistnya Lewis Ross semua." lanjut Jisung kemudian menertawainya. kurang ajar. tapi hal itu malah membuat Alana terbiasa, terbiasa kalau Jisung adalah orang semacam itu.

[ON HOLD] Amatorculist Ft.Park Jisung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang