1.

756 89 45
                                    

Chanyeol mengembangkan senyumnya kala melihat sang kekasih berjalan kearahnya.

Gadis bermarga Son itu terlihat begitu anggun dengan dress putih polosnya.

"Sudah lama menunggu Channie?" suara merdu terdengar kala keduanya saling berhadapan.

Tangan Chanyeol terangkat menyelipkan helaian rambut di telinga kekasihnya.

"Tidak, aku baru sampai. Mau berangkat sekarang?" si gadis mengangguk memalu karena gerakan Chanyeol tadi.

Chanyeol gemas, dia mencubit main main pipi chubby gadis itu dan membuka pintu penumpang untuknya.

Sekitar 50 menit perjalanan, mereka sampai di tempat tujuan mereka, kediaman keluarga Park.

Hari ini tepat 2 tahun hubungan mereka, dan Chanyeol bertekat akan mengenalkan Son Wendy kekasihnya pada ayah dan ibunya.

Sebenarnya ibunya sudah tahu. Namun tak ada respon berarti dari wanita yang telah melahirkannya itu, sehingga Chanyeol mengira ayahnya juga akan bertingkah sama seperti sang ibu.

Keduanya berjalan beriringan dengan tangan saling menggenggam. Senyum Wendy membuat kegugupannya sedikit sirna.

Namun begitu dia memasuki ruang keluarga, suara melengking seseorang mengintrupsi keduanya.

"Oh!! Chanyeollie!!!"

Mata bulat Chanyeol semakin membulat mendapati pria mungil yang kini berjalan cepat kearahnya dan begitu saja memeluk erat tubuhnya, hingga reflek ia melepas genggamannya pada sang kekasih yang hanya berdiri kebingungan.

"Chanyeolie aku merindukanmu!" Suara itu terdengar lagi, mengembalikan kesadaran Chanyeol yang sempat hilang.

Chanyeol memandang sekeliling, ada sang ayah dan ibunya disana. Memandang dengan senyum tulus yang bahkan tak pernah Chanyeol lihat dari sang ayah sebelumnya.

"Ba-baekhyunee... K-kapan kau datang?" Pertanyaan sarat akan kegugupan dan terdengar membuat Baekhyun menarik diri dari pelukannya dan menatap Chanyeol dengan senyum manisnya.

"Tadi!! Aku sengaja tidak mengabarimu, eomma dan appa Park karena ingin memberi kalian kejutan!" cerita Baekhyun penuh keantusiasan.

Masih dengan senyum manis Baekhyun, keduanya menatap satu sama lain.mengabaikan beberapa mata yang ada diruangan itu.

Hingga...

"Eum, Chanyeol-ah."

Suara Wendy memecah keheningan.

Kini semua mata tertuju pada Wendy, tak terkecuali kedua orang tua Chanyeol.

"Oh, siapa noona cantik ini? Teman Chanyeolie ya?" tanya Baekhyun sembari terus menatap Wendy, masih dengan senyum manisnya.

Chanyeol hendak menjawab, sebelum suara Sandara, ibu Chanyeol terdengar.

"Baekhyunee, bukankah sekarang waktunya kau istirahat? Kau baru saja datang sayang, ingatkan yang mommymu katakan? Kau tidak boleh kelelahan." Baekhyun memanyun mendengar penuturan Sandara.

"Eomma Park tidak asyik-" ucapnya kemudian melompat kedalam gendongan Chanyeol dan menenggelamkan kepalanya di perpotongan leher Chanyeol, "-temani aku tidur Chanyeolie, aku masih rindu." sambungnya membuat Ji-yong dan Sandara tertawa gemas.

Sedang Chanyeol kini dilanda kebingungan, Wendy tak mungkin ia tinggalkan, apalagi gadis itu terlihat sangat kebingungan saat ini.

Namun, juga sangat tidak mungkin menolak permintaan bocah manja dalam gendongannya ini.

"Biar eomma yang menemani Wendy disini, temani hingga Baekhyun tertidur hm." Chanyeol masih meragu, ia menatap kekasihnya yang kini tersenyum manis dan mengangguk padanya.

'Gwencana' ucap Wendy tanpa suara pada Chanyeol.

Chanyeol mengangguk lemah dan berjalan menuju lantai 2 dimana kamarnya berada, dalam hati ia hanya mampu berucap beribu kata maaf.

Satu pertanyaan berputar di otaknya.

'Apakah Wendy masih akan mengatakan Gwencana ketika dirinya tau siapa Baekhyun yang sebenarnya?'

.

.

.

Mata bulat Chanyeol terbuka, menatap jam di nakas dan tersentak kala melihat jarum jam menunjukkan angka 11.

Oh shit!! Dia tertidur.

Dengan perlahan ia beranjak dari ranjang dan bergegas keluar kamar.

Mencari keberadaan sang kekasih yang ia harap masih berada di ruang tamu menunggunya.

"Siapa yang kau cari?" Chanyeol menoleh ke asal suara dan mendapati ibunya yang duduk santai dengan tabloid di tangannya.

"Dimana Wendy eomma?" tanya Chanyeol tanpa berbasa basi.

"Sudah pulang," sahut Sandara lembut.

"Dengan siapa? Mengapa tak menungguku?" Chanyeol bertanya dengan pertanyaan yang lebih menuntut.

"Dengan supir kita. jika dia menunggumu, dia akan menginap disini. Kau ingatkan? Ayahmu tak suka dengan gadis yang menginap dirumah lelaki." Chanyeol mengangguk paham.

Ia segera berbalik untuk kembali ke kamar nya, namun langkahnya terhenti ketika lagi lagi suara sang ibu terdengar.

"Sampai kapan kau akan berbohong pada Wendy? Bukankah sudah waktunya untuk menyudahi Chanyeol?"

Mata bulat itu terpejam, masalah yang ia takutkan akhirnya datang tanpa membiarkan dia bersiap sebelumnya.

Ini yang selalu Chanyeol fikirkan sejak awal menjalin hubungan dengan Wendy, ia tau cepat atau lambat hal ini akan terjadi.

"Eomma aku menyayangi Wendy, aku-"

"Eomma belum mengatakan apapun pada Wendy, jangan lagi menunda Chanyeol-ah, kau sendiri yang akan direpotkan nantinya."

Setelahnya, Sandara pergi meninggalkan Chanyeol yang masih terdiam mematung di tempatnya dengan tangan teremat.

Tanpa keduanya sadari, sosok mungil di balik dinding tepat di samping tangga mendengar pembicaraan mereka.

Senyum miris tercipta di bibir tipisnya.

.

.

.
TBC

Haiii... Ketemu lagi ya? Lama banget rasanya. Balik balik bukannya lanjutin hutang malah come back dengan cerita baru.

Dasar Byun shapta kkkk~

Kali ini sengaja bikin cerita baru, lagi pengen suasana baru akutuh buat mulai masuk WP, mungkin juga setelah ini bakal aktif di WP juga do'ain lahyaaaa...


Selamat membaca and
See yaaaaa gaessss!!!

Btw, lanjut or hapus?

He's Mine|| Chanbaek X Wendy RVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang