bagian empat

216 37 27
                                    

"Ayah bilang, dia ingin kita menghabiskan waktu berdua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayah bilang, dia ingin kita menghabiskan waktu berdua."

Karina menghampiri Hendery yang sedang melamun di meja makan. Keluarga Karina sedang mampir, orang tua mereka sedang mengobrol di ruang tengah.

"Ah begitu?" Hendery tersadar dari lamunannya.

Karina mengangguk, ia berjalan mendekati Hendery lalu duduk disebelahnya.

"Sedang memikirkan sesuatu?"

Hendery mengangguk, "aku.. sangat tidak nyaman dengan semua ini."

"Ingin bicarakan dengan ayah bunda?"

"Tentu saja aku ingin, kalau saja ancamannya tidak begitu."

Ya, ancaman soal raja itu.

"Ayo coba bicarakan ini baik baik, aku yakin ayah dan bunda akan mengerti."

"Mungkin dengan orang tua mu, tapi mungkin tidak dengan orang tua ku."

Karina mengembuskan nafasnya, "hey Hendery, liat aku sebentar."

Hendery menoleh ke arah Karina, ia tatap perempuan yang ada disebelahnya itu.

"Mungkin kau tidak sepemikiran denganku, tapi menurutku orang tua mu mungkin akan mengerti jika kita membicarakan ini baik baik dan memberikan alasan yang benar—"

"—aku juga ingin membicarakan ini, segera tapi tidak sekarang." Lanjut perempuan itu.

"Mungkin kunjungan mu setelah ini, kita bisa memulai ini."

•••

"Sedang apa?"

"Eh Mark? Tidak ada yang spesial. Aku hanya sedang melihat album tua ini."

Mark dan Xiaojun, mereka bedua berada di ruang tengah rumah Xiaojun. Kemana Kun? Ia pergi keluar.

Xiaojun sedang melihat album foto yang terpajang rapi di lemari dekat sofa yang ia duduki. Album tersebut berisi foto saat ia dan sang kakak masih kecil, ditambah kedua orang tua mereka.

"Kau sangat merindukan mereka bukan?" Tanya Mark, ia duduk sebelah Xiaojun.

Xiaojun mengangguk, matanya berkaca kaca dan hatinya terasa sangat sakit.

Tangan Mark mengelus bahu Xiaojun, berniat untuk menenangkan, "sudah, doakan yang terbaik buat orang tua mu. Mereka sudah tenang Jun."

"Iya, terimakasih Mark."

"Tentu."

Suasana mendadak sepi, keduanya diam sibuk dengan dunianya masing masing sampai akhirnya Mark membuka suara.

Spouse ; henxiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang