Renatta 4

8 3 1
                                    

Haii Readers, huaa akhirnya guhek bisa Up Cerita lagii stelah beribu-ribu abad menghilang.g

Maaf banget yahh, walaupun gue yakin gk ada yg nungguin, tpi kek... gimana gtuu, kek gue ninggalin kewajiban, bhks

HAPPY READING😊

Cahaya mentari mengintip malu dari balik gorden berwarna kelabu. Sangat kontras dengan warna dinding apartemen yang berwarna sama dengan corak abstrak berwarna putih hitam.

"Hmm"
"Anjir, kok kek ada yang liatin gue gini??" Ujar Renatta.
"Woiye lupak, kan gue lagi diliatin ama Readers yak, Bwhahaha" lnjutnya.g

//Lupakan

"Hmm, hari Sabtu. Ada kuliah lagi, aaa maless. Padahal gue pengen males malesan, tapi males. Ditambah kuliah, nambah Malesss" - Renatta

Dengan langkah malas semalas-malasnya orang malas, Renatta jalan menuju Kamar Mandi, hanya mencuci muka, gosok gigi dan memakai Conditioner tanpa bilas (Bukan PANT**E):v

Kini gadis 21 tahun tersebut sudah siap dengan celana Jeans Hitam yang dipadukan dengan Sweater Biru dari Burberry dan sedikit olesan Liptint dan Bedak dengan rambut yang diikat rapi. Menambah kesan dirinya yang Simple dan Elegan.

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

"Pagi Ren" - Sadira dkk.
"Pagi" - Renatta.
"Eh guys kita jadi kan mau bikin New Year Party nya di rumah gue?" - Laura.
"Jadi dong" - Fika.
"Harus" - Sadira.
"Wajib" - Tasyi.
"Kudu" - Laura

Hening....

"Mesti" Lanjut Renatta.

Hening....

"Hahahahahahaha, iya iya iya" Tawa mereka ber 6 memenuhi ruang kelas.

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

"Pagi Nat"  suara berat seorang lelaki memenuhi indra pendengaran Renatta, bagaimana tidak? kini ia sedang berada di lantai dimana ia bertemu Alvin beberapa hari yang lalu. Bukan karena ia ingin bertemu Alvin lagi, hanya saja karena Balkon ini hanya bisa ditempuh melalui tangga, dan sudah tentu para siswa lebih memilih menggunakan lift.

"Hm, Pagi"- Renatta
"Lagi ngapain?"- Alvin
"Buta apa mata lo? udah jelas² gue lagi diem, pake nanya" Jawab Renatta memutar bola matanya Malas.

<BUTA LO MATA LO?> :V

"Eh, cewek cantik gaboleh ngomong kasar tau" ucap Alvin dengan nada meledek.

Seketika ingatannya kembali pada 4 tahun lalu, dimana pertemuan pertamanya dengan seorang Ale pada kelas 9 SMP. Ale juga mengucapkan kalimat yang sama dengan Alvin barusan. Dan itu hanya membuat Hatinya kembali rapuh, sakit, mengingat hal yang dilakukan Ale dibelakangnya dengan sahabatnya sendiri, Luna. Tanpa sadar Air Matanya menetes.

"Heii, kok nangis?? Gue salah ngomong ya??" Ujar Alvin menyadarkan Renatta.

Tanpa menjawab, Renatta langsung pergi meninggalkan Alvin menuruni tangga, ia tidak mengerti mengapa bisa seperti ini, biasanya jika tiba² ada salah seorang temannya yang mengucapkan kalimat yang sama dengan yang diucapkan Ale, ia tidak memperdulikannya. Tapi sekarang?? Apa ini?? Dirinya menangis??

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Disinilah Renatta sekarang, di dalam Apartemen, Sendiri, Sepi dan Membosankan. Tiga kata yang sangat mendefinisikan dirinya saat ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ℝ𝕖𝕟𝕒𝕥𝕥𝕒(𝕆ℕ 𝔾𝕆𝕀ℕ𝔾)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang