"Titip brian ya" Kata mama jaehyun sebelum masuk mobil.
Jiho ngangguk sambil gendong brian dan jaehyun di sampingnya, nggak jawab cuma dada aja sama mamanya.
Kayaknya sih, si brian tau kalau neneknya pergi otomatis langsung nangis. Habisnya brian ini kan sering sama neneknya, yang namanya bayi pasti gitu.
Jiho bawa brian masuk rumah sambil nenangin brian yang masih nangis kenceng, Jiho nggak nyerah gitu aja. Sering jiho tuh kayak gini kan dia punya ponakan yang masih bayi juga malah sering banget di titipin ke jiho kalau orang tuanya pergi.
"Itung-itung latian ji, " itu kata sepupunya. kampret sih, tapi ya mau gimana ponakan sendiri.
Mamanya jaehyun lagi pergi karena ada acara kumpul temen-temen arisan katanya, sebenernya nggak masalah ajak brian tapi takutnya bocah itu rewel karena kumpul sama orang banyak yang nggak di kenal.
Beruntung banget karena jiho bisa ngerayu brian, bocah itu berhenti nangis. Biarpun mukanya masih agak merah. Ucul banget sumpah jiho nggak boong.
"Anak pinter" Jiho nyuri satu ciuman di pipi gembulnya.
"Sayang, brian haus ya? Mau minum susu iya?" Matanya mengerjap lucu melihat jiho.
"Mau di buatin susu ya?" Tanya jiho niruin suara anak kecil, brian tertawa melihatkan dua gigi atasnya yang tumbuh.
"Ututututu, siap" Jiho bingung mau gimana panggilan dia buat brian, kakak? tante? atau—
"Bunda mau bikin susu buat brian, brian sama ayah dulu ya"
Jiho mendadak kaku, ada yang aneh sama dirinya waktu jaehyun tiba-tiba ngomong kayak gitu.
Si om kapan munculnya sih? Bikin orang kaget aja.
Jaehyun ngambil alih brian, "Bun... Bun.. Bunaaaa" Oceh brian mencoba memanggil jiho.
Entah kenapa, jantung jiho rasanya berdesir hebat.
Jaehyun tertawa, "iya, itu bundanya brian"
"Bunaaa"
Jiho tersenyum samar, "sebentar ya" Ucapnya lirih, kemudian beranjak ke dapur meninggalkan brian bersama ayahnya.
Setelah beres membuatkan susu untuk brian, Jiho kembali ke ruang tamu.
"Brian, ini susunya"
Brian lagi mainin rambut nya jaehyun, lelaki itu keliatan kesakitan meskipun tangan brian yang masih mungil.
"Brian, lepas itu ayah sakit" Jiho mencoba menghentikan brian, yang tertawa melihat ayahnya yang kesakitan.
"Aaatit?" Perlahan-lahan melepas cengkraman pada rambut ayahnya.
Jiho ngangguk sambil senyum, membawa brian ke pangkuannya.
"Ini, susunyaaa" Jiho menunjukkan dot milik brian.
"Yee" Brian tertawa bahagia, kemudian meminum susunya.
"Saya senang, kamu dapat menerima brian dengan baik" Kata jaehyun tulus, dia jelas bisa ngelihat gimana sayangnya jiho ke brian.
Jiho ngendikin bahunya acuh, "mungkin karena... gua suka anak-anak?" Fokusnya masih ke brian.
"Kalau lagi sama brian, kamu nggak masalah kan saya panggil bunda?"
Jiho terdiam buat beberapa saat, "terserah sih" Jawabnya akhirnya.
"Jangan panggil om, jangan pakek lo-gua.. Tapi harus ayah bunda"
Sial, jiho keselek air liur nya sendiri.
"Yayaya, terserah lo aja"
Jaehyun tersenyum lembut, "brian masih kecil... saya takut nanti dia mengikuti cara bicara orang dewasa kalau kita tidak mengajarinya dengan baik"
Jiho ngangguk setuju, ya mau gimanapun suka nggak suka dia harus mau di panggil bunda terus manggil jaehyun ayah. Biarpun gini Jiho juga nggak mau bocah kecil ngomong yang nggak pantes.
"Brian tidur siang?" Tanya jiho atau lebih tepatnya buat jaehyun sih.
Jaehyun menggaruk pangkal hidungnya, sebenernya dia juga bingung sih. Kan selama ini mamanya yang ngotot buat jaga brian dari kecil.
"Biasanya iya sih, tapi kan.. Nggak masalah kalau kita ajak jalan-jalan?" Usul jaehyun.
Jiho liat jaehyun, brian sedaritadi anteng duduk di pangkuan jiho sehabis minum susunya.
"Tapi ini panas banget, mau jalan-jalan kemana?"
Keduanya jadi sama-sama bingung, Tiba-tiba jaehyun tersenyum jahil "bunda ada rekomendasi?"
Jiho melotot sekilas, "tanya mama lah, bentar mau ambil HP dulu di kamar"
Jaehyun melihat brian yang sedaritadi memainkan kancing baju jiho, "astagfirullah"
Jiho yang denger itu ikut melihat brian, pipinya panas. Brian ngelepas tiga kancing baju jiho bagian atas, yang parahnya jiho nggak pakek tanktop atau apapun melainkan langsung pakek beha.
Beha berwarna hitam.
Sadar jiho malu, jaehyun ngambil alih brian dengan tatapan di buang ke sembarang arah.
Jiho buru-buru kembali kancing bajunya, dengan gerakan cepat sambil lari ke kamar.
"Brian nakal sama bunda" Kekeh jaehyun.
🍑🍑🍑
Jiho sampai lupa tujuannya ke kamar buat chat mertuanya gegara insiden barusan, mondar-mandir kayak setrikaan.
"Kok bisa sih? Anjir malu bat gua"
"Tapi sial banget gua nggak bisa marah sama tu bocah" Jiho kembali ngebayangin wajah polosnya brian.
Sampai hpnya nyala menandakan ada pesan masuk.
Jeka
Keluar yuk?Mampus.
Jiho harus jawab apa coba? Nggak mungkin kan Jiho harus pergi? Ini dia lagi ngejagain anak orang woy.
Jiho bales pesan jeka dan bilang kalau dia lagi ngejagain ponakannya, sambil cemas.
Aku bantuin ya?
Otw bentar lagi.Jingan, "Jiho goblokkk" Rutuknya buat dirinya sendiri.
Tapi gua nggak ada di rumah
Lo dimana? tempat keponakan?
Share lok lahIni nih yang di cemasin, sukanya nerus nanya kan jiho bingung mau jawab apa.
Sorry jek,lain kali ya
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Nikah sama om Jaehyun
FanfictionJiho yang dipaksa nikah sama duda beranak satu.