3

29 4 0
                                    


Sunghoon berusaha mengontrol dirinya, ia membawa dirinya ke ruang kelas kosong dan menahan sakit yang ada diseluruh tubuhnya.

"Gadis itu bisa kujadikan makanan, ia manis sekali."

"GAK! GAK BOLEH! Jangan sekali-kalipun ada dideket dia atau nampakin diri depan dia!"

"Oh ya? Kamu suka sama dia?"

"Gua gamau ada yang terluka lagi! Cukup dia, gua mohon."

"Hahaahah, kamu belaga bisa nyelamatin temen kamu padahal yang kamu lakukan cuma diam dan memerhatikannya sampai akhir nafas dia!"

"DIEM! SEKARANG KELUAR DARI BADAN GUA!"

"Inget Sunghoon, aku gaakan pernah ninggalin kamu sampai kamu bisa membawakan 'rumah' baru bagiku!"

Setelah itu semuanya sunyi, yang ada hanya bunyi jarum jam dinding. Keringat membasahi seluruh tubuhnya, barusan adalah pertarungannya dengan makhluk yang sudah menempel dengannya selama belasan tahun. Biasanya ia tidak seagresif itu namun hari berbeda, begitu ia melihat Carisa, Sunghoon bisa merasakan bahwa makhluk itu ingin memiliki Carisa.

Sunghoon memegang pelipisnya, pusing. Karena energi si makhluk besar, sehingga tubuhnya tidak sanggup. Ia masih ditahap belajar untuk mediasi.

Saat ia memijat pelipisnya ia melihat ada hantu wanita yang menghampirinya, "diem disitu! Gua capek, gua gamau dengerin curhatan lo!" Sehabis itu Sunghoon keluar kelas dan pulang.

"Kenapa? Kok muka kamu pucet?" Tanya kakak Carisa, Kak Sejeong.

"Gapapa kak, aku masuk kamar ya?" Carisa melangkahkan kakinya gontai untuk masuk ke kamar.

Ia memikirkan apa yang tadi ia alami. Kesurupan? Kelainan jiwa? Atau apa?

"Sunghoon, serius lo sekarang beneran punya imej menakutkan di mata gua. Tapi kenapa gitu justru gua makin tertarik sama lo, i mean tertarik buat nyari tau tentang lo?" Monolog Carisa sambil menatap plafon kamarnya.

drrrt drrrt

Ada telepon masuk, namun dari nomor yang tidak dikenal

"Duh angkat gak ya? Angkat aja deh siapa tau urgent."

"Halo?" Ucap Carisa ke si penelpon.

"Halo, ini Sunghoon."

"Hah? Kok lo bisa tau-"

"Itu gak penting, yang penting lo sekarang simpen nomor gua. Oh ya, besok juga gua pengen ketemu di taman deket fakultas sastra."

"Eh tapi-"

bip

"Eh kenapa sih itu orang?" Carisa menatap layar hp nya, tertera nomor Sunghoon yang ada di riwayat telepon nya.

Kayak aneh banget ini orang? Saling kenal aja enggak tapi main telpon aja, trus tau nomornya darimana lagi?

Baru mau ngechat Sunghoon, tiba-tiba kak Sejeong ngetok kamarnya.
"Dek makanan dah siap, keluar yuk?"

"Eh iya kak, bentar ya!" Akhirnya Carisa mengurungkan niatnya, namun baru ia berdiri dari tempat tidurnya tiba-tiba seperti ada yang berbicara didalam pikirannya.

























"Ingat, yang tidak mungkin terjadi adalah hal yang justru kebenarannya tidak perlu diragukan lagi."

do you see what i see? ; 02lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang