{01. Ena}

2.9K 189 28
                                    

#Part 1.


*Happy Reading*


________________


"NADAV AYO DAV TUNJUKKAN BAKATMU KAWAN!"

"LAMA BANGET ELAH, TINGGAL NGECAT DOANG!"

"AYO DAV GASSS TEROS! TINGGAL 5 MENIT SAT!"

"ANYING LO NGECAT APA NGUKIR SIH?! LELET AMAT!"



Salah satu cewek di area pinggir lapangan basket berteriak heboh sendiri, menyemangati sahabatnya yang sedang melaksanakan lomba di depan sana.

Murid-murid yang ada di sekitarnya mulai menatap cewek itu kesal, merasa terusik dengan teriakannya yang semakin keras.

Cewek itu, Della Cahya Piscessa, atau biasa disapa Ella bukannya merasa bersalah ia malah dengan sengaja semakin mengeraskan suaranya membuat murid-murid lain bertambah kesal.

"La, ini cuma lomba mading, bukan sepak bola. Nggak usah alay!" ucap cowok di samping Ella ketus.

Ella mengumpat, menoleh geram pada cowok disampingnya. "Berisik anjir!" balasnya kesal.

"Lo lebih berisik nyet! Lo emang dijanjiin apa sih sama si Nadav sampai segininya?"

Ella mendengkus kesal, "Marvin sayangku, si Nadav itu janji bakal traktir gue MCD kalau support dia sekarang. Emang sialan, nggak ikhlas banget anjrit!" katanya mengomel, "tapi karena gue pecinta hemat jadi gue iyain aja, kapan lagi kan MCD gratis sepuasnya? Inilah kesempatan emas kawan."

Cowok bernama Marvin itu jelas ternganga dengan tubuh membeku. Ia diam, lalu melengos. "La, lo beneran semiskin itu kah sampai beli MCD aja nunggu di traktir?" katanya menggeleng-gelengkan kepala sok prihatin

Ella mengumpat, lalu mendorong Marvin kesal. "Musnah sana lo," usirnya kesal. Kemudian kembali menyemangati Nadav yang masih menunggu pengumuman juara.



Sementara itu, Nadav di depan sana
hanya tersenyum lebar menatap senang kerumunan yang menyoraki dirinya.

"Senyum mulu, kering gigi lo entar," kata Ofie berdiri di depan cowok itu. "Nggak usah terlalu bahagia, cuma juara tiga."

Nadav mendecih, tapi tak peduli lanjut. "Iri bilang bosque," katanya membuat Ofie menoleh sebal.

"Dih."

"Bilang aja atuh, gue nggak marah kok." celetuk Nadav masih sempat menggoda.

"Bacot dav!"

"Oi! Kumpul kesini cepet, gue mau ngomong."

Teriak Nadin, si ketua jurnalistik kepada para anggotanya.

Nadav yang tadinya masih sibuk menggoda Ofie langsung beralih tersenyum ke arah Nadin, lalu meloncat mendekat membuat Nadin menoleh kaget. "Apaan din? Lo bawa ja-

Tapi ucapan Nadav berhenti, saat tatapannya dengan cewek di samping Nadin bertemu. Ia tersentak, merasa terpana.

'Anjrit! Cakep amat'

PISCES (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang