{02. Duo}

1.3K 169 42
                                        

#Part 2

*Happy Reading*

_____________________

"Oii, Caca marica hey hey!"

Cewek bermata bulat itu mengangkat wajahnya, menatap senang ke arah Ella yang berjalan mendatangi tempat duduknya.

"Ada apa nih? Tumben manggil gue," tanya Caca heran.

Ella menghela nafas panjang, "entar gue masuk ekskul, jadi tungguin gue."

"Ck ck ck, tumben Kak Ella ingat ekskul," goda Caca sambil tersenyum meledek.

"Nilai Fisika gue kemarin 30. Jadi mau nggak mau gue harus masuk buat nambah nilai." kata Ella tanpa beban.

"Wow 30? Anjir ngapain aja lo waktu ujian?" tanya Caca speechless.

"Tidur," jawab Ella santai, "emang lo berapa?"

"Fisika kemarin gue dapet 92."

"Wow, luar biasa. Kita bisa di bilang antara bumi dangan langit kawan," ujar Ella sembari menepuk bahu Caca bangga.

Caca hanya menatap Ella malas, sudah hafal sifat temannya yang satu ini. "Belajar dong njir, ini baru ulhar lo udah ada yang remedial. Dua minggu lagi UTS dan lo be-

"EH ZOYA DUDUK DI SINI AJA!"

Bukannya mendengarkan, Ella malah memanggil temannya yang membuat Caca merasa kesal sendiri.

Sedangkan Zoya yang merasa terpanggil hanya menurut, kemudian melangkah menuju ke arah meja Ella.

"Ca, kenalin nih anak baru di kelas gue, namanya Zoya," kata Ella memperkenalkan Zoya yang sudah ada di sampingnya.

Caca menatap Zoya sambil tersenyum manis, "gue Caca anak IPA 1."

Zoya mengangguk sambil tersenyum, "Zoya," jawab gadis itu lalu melirik Ella merasa canggung.

"Oh iya, Zoya, lo udah ada ekskul? Kalau belum mau ikut PMR nggak sama kita. Mumpung ada yang kosong nih," tawar Caca.

"Gue udah ikut jurnalistik sih," jawab Zoya kaku.

"Bareng Nadav dong, di kelas kita yang ikut jurnalistik cuma lo sama Nadav doang," kata Ella sambil mengingat-ingat lagi.

"Eh tapi hati-hati, Nadav itu crocodile darat. Ada cewek bening dikit langsung disikat," usul Caca memperingati.

Ella mengangguk setuju, "kalau di apa-apain langsung geplak aja, sampah masyarakat soalnya."

"WADUH CEWEK-CEWEK, NGERUMPI APA NIH?!"

Sebuah suara nyaring membuat ketiganya menoleh. Ella mengatupkan bibir, jadi terdorong pasrah saat sosok Sagi tiba-tiba datang menyeruak duduk di antara Ella dan Zoya.

"Eh gue ikut dong. Lagi ngomongin siapa nih?" tanya Sagi semangat.

Caca langsung menoyor Sagi
"Bacot lo, jauh-jauh sana!" katanya kesal.

Sagi cengengesan, "aduh santuy mbaknya. Ini ada personil baru nih kayaknya," seru Sagi sambil menatap Zoya dari atas sampai bawah yang membuatnya risih.

Ella mendecak, "lo udah kayak om-om gi, jauh-jauh sana. Gue liat lo aja udah gatel-gatel apalagi Zoya." katanya mengusir, membuat Sagi refleks mengumpat.

"Gue baru duduk ya anjir."

"Gue bilang pergi!" ancam Ella sambil mengarahkan garpu ke arah Sagi.

"Oke fine gue pergi," gerutu Sagi mencibir sambil melangkah pergi.

Tapi pemuda itu berhenti sejenak dan kembali menatap Zoya. Ia tersentak, merasa mengenali gadis ini.

Sagi mengerjap. Lalu segera teringat sesuatu. "Eh, lo Aneska yang itu kan?" tanyanya antusias.

Ella menoleh kaget, "lah lo kenal Zoya?"

Sagi mengangguk tenang. "Rame noh di grub chat si Nadav nanyain Aneska gitu."

Zoya yang tadinya hanya mendengarkan kemudian menyahut, "Nadav anak jurnal? Ngapain nanyain gue?"

"Katanya lo cantik, tapi emang lo cantik sih." jawab Sagi santai tanpa beban.

Caca ternganga. "Anjir. Komplotannya Sagi emang buaya darat semua." katanya tak percaya.

"Lah anjir. Kenapa bawa-bawa gue," sahut Sagi memerotes. "Lagian laki lo ada circle gue njir."

"Iya dia buta mau temenan sama kukang kayak lo." ejek Caca santai

"Bangsat."

Ella menghela nafas pelan, "Sagi, lo suruh teman-teman lo tobat deh. Ini semua ajaran sesat dari lo pasti." ucapnya serius, membuat Sagi hampir mengumpat lagi.

Sagi mengacak rambut frustasi. "Napa gue mulu si anying," katanya kesal.

"La, Ella! Ada surat nih."

Suara teman sekelasnya, Kinan, membuat Ella menoleh. Wajahnya berubah menjadi kesal karena melihat surat yang sama terus datang dari seminggu lalu.

Belum sempat Ella mengambil surat itu, Sagi sudah mendahuluinya sambil menyeringai lebar. "Uhuk uhuk, Ella udah ada cowok nih. Pakai surat segala asek!"

Caca juga ikutan menyoraki. "Uhuy Ella udah pacar-pacaran," katanya sambil cengengesan.

Sedangkan Zoya yang berada di tengah-tengah keributan hanya diam menyimak.

Ella hanya menghela nafas sabar. "Apasih anjir. Itu bukan surat cinta oy, lagian mau pacaran sama siapa? tipe gue Taecyeon sat,"omelnya sambil merebut surat itu dari Sagi.

"Terus itu apa dong?" tanya Sagi yang masih terus menggodanya.

Ella mengangkat surat itu tinggi-tinggi. "Ini adalah surat dari fans berat gue," jawabnya bangga.

"Serah," kata Caca sembari mencibir.

"Eh eh, lo dapat ini surat darimana?" tanya Ella kepada Kinan yang duduk di meja sebelah.

"Itu tadi gue di kasih cowok dekat loker kelas XI, tapi kayaknya udah per-

Tanpa aba-aba Ella langsung berlari menuju ke loker sekolah. Meninggalkan teman-temannya yang masih ada di kantin.

Setibanya di area loker kelas XI, Ella kalang kabut karena banyak murid yang berdiri berdempetan membuatnya sulit melihat dengan jelas.

Kemudian pandangan berhenti tepat di depan loker miliknya. Ia melihat ada satu cowok yang memasukkan sesuatu ke dalam lokernya.

Ella langsung berlari ke arah cowok itu dan menarik keras lengannya.




"Anjir lo kan yang ngirim su-
MARVIN?!!"



~TBC~

___________________

A/N:

HAPPY 1K FOLLOWERS SEMUA🎉🔥

Makasih buat kalian yang udah dukung cerita kita, ya walaupun kadang ngaret kalau update :)))

*See you next again👋👋*

Tertanda:
/Jodoh Jeongwoo 🤡💅

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PISCES (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang