SARLA

Chapter 1

BUGH
BUGH
SRETT
AKHHH

Di sebuah ruangan yang gelap tercium pekat bau amis yang melekat serta noda darah dimana mana. dan terlihat gadis cantik yang sedang bermain dengan bonekanya.

"Katakan siapa?"ucap gadis itu dingin.

"........"

"Apa kau bisu?, aku sedang bertanya kepada mu"tanyanya lagi.

"......."

"Kau tak mau menjawab pertanyaan ku?"ucap nya lebih dingin.

Gadis itu pun menggeram kesal Karena pertanyaannya tak dijawab, bisa bisanya ia dikacangin.

"BERANINYA KAU MENGABAIKAN KU"Teriak si gadis cantik itu marah.

"AMBIL KAN AKU AIR GARAM"Teriaknya lagi kepada bawahannya yang berdiri di pintu depan.

"Ba...ik Queen"salah satu bawahan itu bergetar melihat salah satu tahanan di siksa.

Beberapa menit kemudian.

"Qu..een ini air nya"ucap si bawahan itu kembali dengan seember air garam, ia melirik ngeri kearah korban, dan sesekali melayangkan tatapan mengejek kearahnya.

"Letakkan"ucapnya dingin.

Bawahan itu pun meletakkan seember air garamnya di dekat Sarla dan segera pergi dari sana.

"Aku bertanya kepada mu, apa kau takan menjawabnya?"ucap gadis itu dingin sambil memainkan pisau di tangannya.

"AKU TAKAN PERNAH MEMBERI TAHU MU"ucap korban itu berteriak, apakah dia sudah bosan hidup?.

"Heh baiklah"ucap gadis itu ber smirk.

"Maka kau tak perlu hidup lagi"ucap gadis itu dingin.

Tiba-tiba atmosfer di ruangan itu berubah mengerikan, korban itu sudah gemetaran melihat sosok ratu dunia bawah, dari tadi sebenarnya dia sudah menahan takutnya bahkan ia menahan agar tidak kencing di celana.

Gadis itu meletakan pisau yang di pegang nya di pipi korban lalu perlahan menekan nya semakin kebawah hingga sampai dagu.

Darah bercucuran dari pipi korban sedangkan korban hanya berteriak kesakitan, bahkan ia sudah tak bisa menahan kencingnya lagi.

"Iww ih geleh maneh kok bisa bisanya kencing di celana gak malu apa diliatin ihh"ucap Gadis itu jijik sambil sedikit menjauh.

"Ekhm"dehem gadis itu dan kembali mendekati korban yang sekarang merasa lega dan takut kembali, lega karena sudah mengeluarkan cairan yang sedari tadi dia tahan dan takut karena Gadis dihadapannya.

Gadis itu beralih ke kening korban yang telah lebam karena benturan ke tembok beberapa saat lalu, setelah itu ia menuliskan dikening korban dengan pisau 'Rose of death' , darah bercucuran dari kening korban sedangkan si pelaku hanya tersenyum puas melihat salah satu korbannya berteriak kesakitan.

Gadis itu terus menggoreskan pisau di seluruh tubuh korban

AGGRRRRRR
SRETT
SRETT
AGRRR

beberapa menit kemudian gadis itu meletakan pisau nya ia tersenyum puas melihat hasil karyanya di tubuh korban yang sekarang telah dipenuhi goresan, sedangkan korban hanya bisa menangis dan kesakitan.

Setelah itu gadis itu mengambil seember air garam yang ada di sampingnya, kemudian gadis itu mengguyur korban dengan air garam itu sehingga korban kembali berteriak kesakitan.

AGGRRR

Setelahnya gadis cantik itu mengambil samurai di tembok yang dipenuhi berbagai  senjata yang tak jauh dari tempatnya, kemudian dia mulai menebas lengan kanan korban.

AGRRR

Setelah nya dia menebas tangan kiri korban, ruangan itu kini dipenuhi teriakan kesakitan korban.

"Ck berisik banget sih gak bisa diem apa?!"ucap gadis cantik itu kesal, setelah nya ia mengambil pisau yang tergeletak dilantai dan merobek mulut si korban.

SRETT

"Nah kan gini, biar gak terlalu berisik"ucap gadis itu senang.

Si korban hanya dapat menangis ingin berteriak tapi mulutnya telah sobek, rasanya ingin mati detik ini juga dari pada mendapatkan siksaan dari iblis kecil dihadapan nya, tapi apa boleh buat ini juga kesalahannya karena telah mengusik iblis kecil gila itu.

"Oke tinggal sentuhan terakhir"ucap gadis itu tersenyum smirk dan mengambil lagi samurai nya lalu...

BLASS

Tak

Gadis itu memegal kepala si korban hingga menggelinding jatuh kelantai.

"Oke selesai"ucap Gadis cantik itu, dan berjalan menuju wastafel yang ada disana, ia membuka Sarung tangannya, dan mencuci tangannya disana.

"Bereskan"ucapnya dingin kepada bawahannya yg ada disana.

"Baik Queen"ucap si bawahan tegas.

Gadis itu pun keluar dari ruangan itu dan berniat membersihkan diri dari bau amis yang melekat di tubuhnya.

"Apakah sudah selesai?"tanya seorang pria yang menunggu si gadis di depan pintu.

"Hm"dehem singkat si gadis dan berjalan melewati pria itu.

"Gue udah nemuin pelakunya"ucap pria itu lagi yang langsung membuat si gadis memberhentikan langkahnya dan menoleh dengan tatapan penuh binaran.

"Dimana?"ucap gadis itu antusias.

"Indonesia"ucap pria itu malas.

"Siapkan keberangkatan kesana"ucap gadis itu tersenyum dan melanjutkan jalannya.

Si pria yang mendengar nya kaget dan langsung mengejar si gadis itu.

"Tapi Lo yakin mau ke sana Sarla?"ucap pria itu ragu yang berada di belakang gadis itu.

"Hm ini saatnya"ucap gadis itu dingin sambil terus melangkah, dia adalah Sarla, Alqueen Sarla Deandra Alexandra.

Gadis cantik yang harus kehilangan orang tua dan kakaknya, ini awal dari balas dendamnya ia tak boleh melewatkan itu, sudah cukup musuhnya bersenang senang.

"Terus markas sama perusahaan gimana?"tanya lelaki itu lagi.

"Markas dan perusahaan utama tetap disini gue akan urus markas dan perusahaan cabang yg di indo, kalo ada masalah markas dan perusahaan utama Lo langsung bilang ke gue"ucap Sarla dingin dan berhenti ketika sudah sampai di depan kamarnya.

"Baik gue akan urus semuanya"ucap pria itu lalu pergi dari sana.

Sarla pun masuk dan langsung membersihkan dirinya yang penuh dengan darah dan bau amis.

Setelah membersihkan diri dan berganti pakaian, dia berdiri menatap sebuah bingkai foto besar di dinding kamarnya yang didalamnya terdapat sebuah keluarga bahagia yang didalamnya terdapat dua pasang kekasih dan 1 anak kecil berumur 7 tahun dan 2 anak kecil kembar yang berumur 4 tahun, disana mereka terlihat tersenyum bahagia.

Sarla tak sadar sendari tadi dia memperhatikan foto itu air matanya menetes, dia rindu Keluarga nya, dia rindu pelukan mereka, mereka meninggalkan nya sendiri dengan mata yang dipenuhi oleh dendam.

"Ini awal untukku membalas mu, aku akan membuat mu bersujud dihadapan ku, dan takan kubiarkan kau hidup dengan tenang"

------------------------