after that, we known each other. right?

3K 329 4
                                    

Doyoung membukakan matanya sangat enggan. Matanya sangat berat untuk dibuka. Badannya juga masih sangat pegal karena aktivitas tak terduga, yang sama sekali dia tidak membayangkan hal itu akan terjadi pada malam ini, sex.

Doyoung tidur tengkurap. Ia mencoba untuk bangun dari tidurnya. Badannya hanya ditutupi oleh selimut. Dia masih tak mengenakan apa-apa. Tapi selimutnya cukup tebal, tak khawatir akan kedinginan oleh ac kamar milik pria asing yang ia bawa sendiri akibat dia pingsan karena mabuk.

Ngomong-ngomong, pria itu kemana ya? Dia bahkan tidak ada di kasur saat Doyoung hendak bangun.

Doyoung mengambil sweater dan celana panjang kepunyaan pemilik apartemen ini yang bertebar dilantai. Dia tak tau baju kemeja dan celana bahannya berada dimana. Seingatnya, awal dia melakukan aksi dengan pria tersebut di sofa ruang tengah. Masa iya Doyoung harus mengambil baju dan celananya dengan keadaan telanjang?

Doyoung keluar dari kamar dan mengedarkan pandangannya pada ruang tengah. Dia hanya ingin menemukan letak baju dan celananya yang di lempar. Matanya langsung menemukan apa yang dia cari. Tapi saat melangkah, ia melihat kearah kanan yaitu kearah balkon. Pria itu, pria yang mabuk sambil menangis. Dia sedang asik merokok di balkon apartemennya.

Doyoung melangkahkan kakinya ke pria tersebut.

"May I?" tanya Doyoung meminta izin.

Pria yang bernama Jaehyun ini langsung melihat kedatangan Doyoung, "Sure." jawabnya singkat.

Doyoung langsung duduk di kursi kosong. Lalu ia melihat orang yang ada disebelahnya, "Sudah merasa baikan?"

Jaehyun melihat Doyoung dengan tatapan bingung, "Maksudmu?"

"Hatimu. Apa sudah merasa baikan? Sepertinya orang yang membuatmu menangis, sangat berilaku jahat sekali." kata Doyoung sambil melihat Jaehyun dengan lekat.

"Pergilah. Aku sudah menaruh uang dimeja." ucap Jaehyun sangat dingin.

Doyoung merasa tersinggung, "Aku melakukannya denganmu bukan karena aku mau. Tapi karena aku iba padamu."

Doyoung menarik nafasnya. Mencoba untuk tenang, "Bahkan kamu menyebut mantanmu saat melakukan denganku. Bukankah sikapku sudah benar karena kamu ingin sekali melakukan sex dengan mantanmu? Maka aku wujudkan." ujarnya agak sedikit menyakitkan.

Jaehyun agak terkejut dengan penuturan Doyoung. Sangat berani sekali. Muka Jaehyun sudah berubah masam.

"Kau sudah makan? Ada apa didapurmu? Aku tak bisa pergi dengan keadaan perut kosong." tanya Doyoung sambil tersenyum menampilkan deretan gigi rapihnya.

Lalu Doyoung berdiri tanpa menunggu jawaban dari Jaehyun. Ia langsung pergi meninggalkan Jaehyun yang matanya masih menatap mengikuti Doyoung pergi. Sampai Doyoung sudah berada di dapur kecilnya dan mengeluarkan apapun yang ada dikulkas pemilik apartemen pria tersebut. Apa dia memang tak punya rasa malu?

"Apakah kau masih pengar? Akan kubuatkan gukbap untukmu."



.



.



Doyoung sangat menanti jawaban dari Jaehyun mengatakan gukbap buatannya itu enak. Dia itu selalu berhasil ketika bisa membuat gukbap rasanya sama persis dengan Mama-nya. Mama-nya itu punya resto gukbap di gangnam dan termasuk resto tertua disana. Jadi Doyoung ingin membanggakan sedikit resep turun menurun dari keluarga besar Mama-nya.

"Ada apa?" jawab Jaehyun terlihat risih saat Doyoung melihatnya makan.

Doyoung menggeleng, "Apakah enak?"

blotto • jaedoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang