Perna tidak, merasakan bangun tidur dalam keadaan sakit?
Tentu perna. Sakit perut karena kebelet ke toilet. Tapi kali ini bukan sakit seperti itu yang aku maksud, bisa ku bilang ini seperti sakit putus cinta.
"Haha tau apa kau tentang cinta" ujar ku dalam hati.
.
.
.
.
Tidak seperti biasanya, aku sedang datang bulan bangun ku di sambut oleh matahari yang tepat ke arah wajahku.
"Silau, sial!"
Tetap saja aku tidak beranjak dari tempat tidurku, aku memilih menutup wajah di balik selimut sambil memegang dadaku yang sakit, semalam habis di hantam keras, sakit.
Aku menghela napas keras. Penderitaan ku tidak sampai di situ, aku harus berjuang membenarkan posisi rebahanku agar tak terkena sinar matahari. Sementara mencari posisi yang tepat, pemilik kamar ini tiba
"Bangun! Pekerjaan mama sudah selesai dan kau masih saja tidur, keluar!" Wanita 40an berpendampilan daster semata kaki, menggunakan kerudung sesiku ini membangunkanku.
"Iya iyaaa" jawabku. Ini kamar mamaku, aku numpang tidur semalam. Kamar ku terlalu sesak untuk ditempati. kan ku bilang aku habis kena hantam semalam dan lokasinya tepat di kamarku. Seram bukan?.
Tanpa di suruh dua kali aku beranjak mengambil peralatan tidurku yg berserakan membawanya ke kamarku. Aku anak yang baik bukan?
Langka ku terhenti setelah membuka pintu kamarku. Gelap. Tentu saja karna semalam sebelum ke kamar mama aku mematikannya. Langka ku terhenti bukan karna ini, tapi karna aku masih mengingat jelas kejadian semalam bagaimana dingin sekujur tubuhku, dadaku bergemuruh marah dan sesak rasanya bernapas.
Ku letakkan peralatan tidur lalu meninggalkan kamar sesegera mungkin.
.
.
.
Ku kira malam itu adalah pukulan pertama sekaligus terakhir nyatanya pukulan tersebut terus berlanjut hingga aku mulai terbiasa.
Terbiasa oleh pukulan. Bukan hal yang menyenangkan tentunya kau harus menahan sakitnya yang semakin hari semakin keras dan menyebar di seluruh tubuhku. Sesekali kau menangis karna sakit yang tak tertahankan dan marah yang harus kau pendam dalam di dadamu.
.
.
Aku tak akan perna lupa bagaimana malam itu terjadi, yang membuatku marah tanpa perlu mengatakan apa apa.29 Januari 20..
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai again
Teen FictionCerita yang unsurnya sedikit nyata, dan banyak ngarangnya di tulis karna mood aja