Kill This Love 01

567 24 20
                                    

[<(Kill This Love)>]

Park Chaeyoung, atau bisa dipanggil Rose, merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Rose mempunyai dua kakak laki-laki yang memiliki sifat bertolak belakang. Rose lebih dekat dengan kakak keduanya, Park Jimin, selain karena sifat keduanya yang hampir sama, Jimin juga begitu baik dan lembut dalam bertutur kata. Ia selalu memaafkan Rose atau menasihatinya jika berbuat suatu kesalahan, Jimin tidak pernah membentak atau meninggikan suaranya kepada Rose.

Sifat Jimin yang seperti itu terkadang membuat Rose terheran sendiri, apakah kakaknya ini laki-laki atau perempuan?

Berbanding terbalik dengan Jimin, Chanyeol, kakak pertamanya itu memiliki watak yang keras juga tegas. Dirinya tidak suka dibantah, seolah perintah darinya itu mutlak. Chanyeol memiliki sifat dingin yang bahkan Rose sendiri takut untuk mendekatinya. Chanyeol sering meninggikan suaranya saat bertutur kata, apalagi saat ia marah, ia akan terlihat seperti ikan hiu yang akan memangsa semua yang terlihat oleh matanya. Itu yang Rose simpulkan.

Dan lagi-lagi Rose dibuat takjub oleh Jimin karena ia masih berani mendekat bahkan berbicara pada Chanyeol yang sedang meluapkan amarahnya, padahal kedua orang tua kami saja tiada yang berani mendekati lelaki jangkung itu saat marah. Namun Jimin justru mendekat dan menenangkan Chanyeol, membisikkan kata-kata penenang walau kadang tak berhasil dan malah ia yang mendapat bogeman mentah dari Chanyeol. Setelah Chanyeol meninju pipi Jimin hingga tersungkur, barulah Chanyeol tersadar jika dirinya sudah kelewatan dan berakhir melunak, mendekati Jimin dan mengobati luka-lukanya serta tak lupa selalu merapalkan kata 'maaf' berulang kali.

Rose memang sudah terbiasa dengan pemandangan seperti itu, namun tetap saja hatinya berteriak kesakitan saat melihat kakak tersayangnya jatuh tersungkur dengan sudut bibirnya yang robek. Dan setiap Rose hendak mendekat, Jimin pasti menahannya dan berkata 'jangan kemari, aku baik-baik saja' entah malaikat mana yang menempati tubuh kakaknya itu hingga memiliki kesabaran serta ketabahan hati yang luar biasa.

Kehidupan Rose masih terlihat normal dan baik-baik saja sebelum seseorang datang padanya dan mengungkapkan isi hatinya. Tidak secara terang-terangan memang, tapi cukup membuat Rose gugup juga bingung setengah mati.

'Never mind, jangan mengejekku lagi atau aku akan marah. '

'Baiklah-baiklah, maafkan aku. Kalau putri marah nanti cantiknya hilang, loh. '

'Yak! Lisa! '
'Kau menyebalkan! '

'Kau cantik'

'Yak! '

'Sudah ku bilang jangan marah, sayang. Cantik-cantik kok marah si. '

'Yak! Siapa yang kau panggil sayang eoh. '

'Tentu saja bidadari manisku ini.'

'Itu tidak lucu, Lisa-ya. '

'Aku tidak sedang melawak, Rose-ah.'
'Aku menyukaimu. '

Rose membulatkan matanya, menarikan jarinya di atas keyboard ponsel pintarnya dengan tangan yang gemetar, apa-apaan ini!

'Sudah ku bilang itu tidak lucu! '
'Berhenti bermain dan tidurlah, ini sudah malam. '

'Tapi aku serius, Park Chaeyoung. '
'Kalau begitu malam, Princess. '

Rose mematikan ponselnya, meletakkannya di atas nakas. Tangannya menangkup pipi chubby-nya yang dirasanya seperti terbakar. Apa-apaan itu tadi! Lisa benar-benar membuatnya marah dan bingung dalam satu waktu. Dan apa tadi katanya? Menyukainya? Huh! Dia selalu saja bercanda!

[1] Kill This Love | How You Like That ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang