"Assalamualaikum, tante uni" ujar Dini. "Nah ada pak yanto, pak bukain pager saya mau masuk, kasian udah hampir jamuran nunggu Megan".
"Eh non dini, udah lama non?" tanya pak yanto basa-basi dan lanjut membukakan pagar.
"Udah sejam pak, makasi ya" ucap Dini.
"Assalamualaikum, tante uni" ujar Dini menyapa Asti yang sedang berjalan kearahnya.
"Waalaikumsalam Dini, nyamper Megan ya? Dia lagi di atas lagi siap-siap samperin aja gih" ujar Asti.
Asti- bunda Megan.
"Iya tan, Dini ke atas dulu tan".
~ ~ ~
"Ya Allah, alhamdulillah, masya Allah. Makasih kau telah menciptakan ku sesempurna ini" ujarMegan dihadapan kaca sambil berputar dengan baju seragam sekolahnya.
"Gan, ayyo lah berangkat" ujar Dini. "What? Lu kapan nyampe dirumah gua?" tanya Megan.
"Baru si, tapi cepetan dah gua laper!" seru Dini.
"Ooh laper?" tanya Megan.
Dini hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Ayoo!" ujar Megan menarik ujung rok Dini agar mengikutinya dibelakang.
"Bundaa masa Dini kesini cuma mau minta makan, katanya dia laper" adu Megan.
Asti sudah biasa melihat tingkah kedua putrinya yang selalu seperti ini.
Dini itu putri dari ulan- teman dekat asti, jadi sama saja bukan dini itu putrinya?.
"Laper? Sini makan bunda udah masak sarapan buat kalian" ujar Asti. "Makan duluan aja, bunda mau panggil ayah".
Asti dan Zain berjalan ke arah meja makan, dengan setelan baju kantoran membuat Zain terkesan seperti CEO muda, diumurnya yang sudah berkepala empat.
"Eh ada om zain, sini om sarapan jangan sungkan-sungkan" ujar Dini.
Din plis dah lu salah!!! Harusnya om zain yang ngomong begitu ke lu.
"Ayah, bunda ayo sarapan" ujar Megan.
Meraka sarapan dengan tenang, Zain sangat melarang keras bagi mereka berbicara disaat makan.
"Dini bawa motor?" tanya Asti.
Dini menggeleng, karna dia kesini memang rencananya ingin numpang sama Megan.
"Yaudah ayo kalian berangkat sama ayah aja" ujar Zain sembari berjalan mendekati istrinya untuk berpamitan.
"Iya yah" ujar Megan.
Megan dan Dini, berpamitan pergi ke Asti.
"Hati-hati ya di jalan"ujar Asti dan langsung pergi ke dapur memulai aksi memasaknya.
•
•
•
•
"Ayah, kita masuk ke sekolah dulu yah.assalamualaikum yah". Megan mengengecup tangan ayahnya, disusul Dini.
"Makasih om" ujar Dini.
"Kalian belajar yang rajin". Ucap Zian langsing melajukan mobilnya ke kantor, banyak pekerjaan yang belum terselesaikan.
•
•
•
Kini Megan hanya duduk sendiri, dulu ia selalu duduk dengan Dini. Tapi karna kini ia dan Dini terpisah ya apa boleh buat.
KAMU SEDANG MEMBACA
S'GAN
RandomMegan aurora zefanya, gadis kelahiran sumatera barat 2004. "Ujian terhebat itu ketika kita bisa melepas, dan mengikhlaskan orang yang kita cintai tanpa rasa dendam" -Megan. • • • • • • • kepo gasi? penasaran? aaaa ayo mampir. gamaksa sih, cuma kaya...