Lamia Macmillan, gadis yang digelari playgirl itu kembali ke sekolah setelah liburan musim panas yang panjang.
Namun berbeda dari yang lain, ia kembali dengan kulit yang agak eksotis karena latihan menjadi penjaga pantai."Lihat lah dirinya, bukan kah rok itu agak pendek"
"Ah playgirl kita semakin seggsy"
"Apa kamu bermain dengan banyak pria Mia?"
Ucap orang orang ketika ia lewat, dia sudah terbiasa dengan itu.
Setibanya di kelas ia digoda teman kelasnya seperti biasa."Lihat kulitnya semakin menggelap, benar benar mengerikan" teriak salah satu gadis di sana.
"Menurutku itu keren," ucap salah satu siswa populer disekolah, Louis. "Kulit yang tak dimiliki oleh orang lain, sementara dia berlatih berenang di pantai jadi tutup mulut kalian." Sambungannya berjalan mendatangi Lamia yang berada didepan pintu.
"Kamu tidak apa-apa?" Tanyanya.
"Eh, iya tidak apa apa kok. Semangat!" Ucap Lamia canggung.
"Semangat? Untuk apa?" Tanya pemuda itu mendapat Lamia yang menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Em, untuk pertandingan baseball mu nanti!"
"Ah itu, terimakasih" ucap Louis mengambil tas yang digendong Lamia dan menaruhnya di kursi gadis itu.
'yaampun apa yang baru saja terjadi' pikirnya membatin.
Lalu pergi ke kursinya dan mendudukkan diri.
Lamia POV
Ah aku dengar dengar tipe ideal Louis berkulit putih, aku harus memilikinya!
Aku mengambil beberapa bedak dan menggunakannya dengan cepat namun dikagetkan dengan kedatangan Carl, dia satu satunya sahabat ku di sini."Ya Tuhan Lami! Apa yang kamu kenakan di wajah mu! Kamu terlihat seperti zebra cross!" Ucapnya sambil mengeluarkan tisu basah dari tas berwarna pink muda itu. Tunggu sebentar aku mengingat tas ini.
"Apa kah itu tas yang ingin ku beli tapi kau bilang tidak bagus? Mengapa kamu memilikinya?" Tanya ku heran, lalu lip tint, bedak dan parfum itu juga hal yang ia larang untuk ku beli.
"Ah Lamii, aku berubah pikiran dan ini manis sekali jadi aku langsung membelinya." Ucapnya santai.
Lamia POV end
12.34 siang
Saat makan siang berlangsung Lamia tak bisa melepaskan tatapannya dari Louis, pemuda dengan senyumannya yang mempesona pikir Lamia.
Carl datang dan duduk disebelahnya, memperhatikan arah mata Lamia.
"Lamii kamu menyukai Louis ya?" Tanyanya menggoda, on no ini berbahaya.
"Em tidak!" Bantahnya agar Carl tidak merebut pemuda yang ia sukai lagi. "Dari semua pemuda yang ada disini aku jatuh cinta pada hm... Itu dia!" Ucapnya menunjuk pada pemuda yang dikelilingi banyak gadis.
"Yah kenapa harus dia?" Ucap Carl lesu.
"Haha bukan kah dia tampan?"
"Tampan sih tapi fansnya agak gila dan menyeramkan" Lanjutnya tak berminat.
Lamia menarik nafas lega, setidaknya dia aman sekarang. Kemudian dia menatap kembali ke pria populer yang dikelilingi gadis gadis stres disekitarnya, pemuda itu menatap Lamia dan wink kearahnya. Nice sekarang ia dipelototi oleh gadis gadis berisik itu.
Istirahat masih panjang dan dia berjalan menyusuri taman sekolah dan dihentikan gerombolan gadis gadis tadi.
"Hey jalang apa yang kamu lakukan dengan Aidan?!"
"What?"
"Kamu menciumnya kan?!"
"Dasar jalang kecil!" Teriak yang lainnya.
"Kapan? Apa kalian gila!" Ucapnya masih bertanya tanya.
"Kenapa kamu harus menciumnya idiot!" Ucap salah satu gadis hampir menangis, lalu melempar ponsel yang dipegang Lamia dan menendangnya.
"Apa dia yang mengatakan itu? Tunggu saja anak sialan itu!" Ucapnya penuh emosi mengambil ponselnya dan berlari ke kelas Aidan dan menariknya paksa.
"Hai sayang ku, ada apa?" Lengan Aidan langsung ditarik menuju ke aula yang sepi.
"Wow, ada apa?" Tanya pemuda itu masih bingung.
"Kamu mengatakan kepada mereka kalau aku mencium mu! Apa kau gila?"
"Em tapi itu memang terjadi kan?"
"Kapan?!"
"Yah saat aku tenggelam di pantai dan kamu mencium ku sampai aku terbangun?"
"Itu pertolongan pertama bodoh! Lagipula itu bukan aku."
"Itu kamu, rambut hazel, kulit coklat dan harum seperti bunga mawar." ucapnya mendekatkan diri sedikit kearah Lamia dan menghirup aroma nya. "Ini sama." Ucapnya.
"Aku tidak ingin menghancurkan fantasi gila mu namun itu seorang pria dengan ciri-ciri yang sama!" Bantah Lamia.
"What benarkah?!" Ucapnya agak kaget.
"Ya tentu saja! Sekarang bilang pada mereka kalau rumor itu salah!"
"Ah aku tau cara mengatasi rumor itu."
"Bagaimana cara nya?" Tanya Lamia mendekati Aidan.
"Begini" ucapnya lalu mencium bibir berwarna cherry segar milik Lamia dan menggigit bagian bawah bibir gadis itu ketika melepaskannya. "Menghapus rumor palsu dengan yang asli. Beres kan?" Ucapnya sambil menyeringai bangga.
"Kau!" Ucapnya kaget "ciuman pertama ku harusnya untuk Lousi!" Lanjutnya merasa sedih lalu berlari meninggalkan pemuda itu.
Tanpa mereka sadari Carl merekam kegiatan mereka tadi.
'hoho jackpot!' - CarlKeesokan harinya video ciuman panas yang dilakukan Lamia dan Aidan pun tersebar dan menggemparkan sekolah.
Lamia yang datang ke sekolah pun merasa ada yang janggal mengetahui semua orang menatapnya semakin sinis dan ia merasa sesak karena omongan omongan mereka padanya. Saat ia berada di depan kelas ia bertemu dengan Carl yang berlari menghampirinya.
"Lamii! Kamu berhasil membuat semua fans Aidan merasa kalah! Kamu memang hebat!" Ucap Carl antusias.
"Maksud mu?" Tanyanya heran.
"Ini--" Carl menunjukkan video Lamia dan Aidan yang tengah berciuman di situs web sekolah dengan caption 'pasangan serasi tahun ini' "Keren bukan!!" Pekik gadis itu.
Lamia merasa dilempar sejuta telur ayam di atas kepalanya, ia pun berlari mencari pemuda sialan itu.
'tunggu saja Aidan freakin Gallagher!!'
TBC ʕ ꈍᴥꈍʔ
![](https://img.wattpad.com/cover/254450902-288-k137032.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot [Aidan Gallagher]
ContoAidan Gallagher x Lamia Macmillan (Readers) Ini hanya cerita pendek tentang kamu dan Aidan. 🛋️ ʕ ꈍᴥꈍʔ