Kalian ada yang nungguin ak update ga sih🤧
•••
"Kim Yerim."
Suara itu. Suara yang paling tidak ingin Yeri dengar. Terdengar suara langkah kaki semakin mendekat ke arah Yeri. Yeri tidak tau apa yang harus ia perbuat sekarang. Haruskah Yeri berteriak? Ataukah tetap bersikap tenang?
"Annyeonghaseyo, saem." Yeri memutuskan untuk menjawab dengan tenang, seolah-olah tidak terjadi apa-apa beberapa hari yang lalu.
"Lama tidak berjumpa, Yeri."
Hyunjae berjongkok berhadapan dengan Yeri yang sedang duduk di sudut ruangan. Perlu diingat bahwa tubuh Yeri sudah gemetaran dan mengeluarkan keringat dingin sedari tadi. Takut, itulah yang dirasakannya.
"Iya saem. Apakah saem sudah s-sehat?" tanya Yeri sedikit ragu.
"Ya. Bisa kau lihat saat ini aku sudah sangat sehat dan siap menghabisimu."
Deg. Jantung Yeri berdegup semakin kencang. Rasanya ia benar-benar ingin menangis dan berteriak. Tapi ia lupa kalau ini sudah sangat larut dan pasti sudah tidak ada orang lagi di lantai tiga.
"Ma-maksudnya, saem?"
"Haha tidak usah berlagak bodoh!"
Yeri hanya bisa diam. Air matanya mulai turun. Dia benar-benar tidak tau apa yang harus ia lakukan. Dia hanya berharap akan ada seseorang yang datang menyelamatkannya karena saat ini Hyunjae sudah mulai menatap tubuh Yeri dari atas sampai ke bawah. Tangan Hyunjae mulai bergerak ingin menyentuh pipi Yeri.
Krek! Suara pintu terbuka.
"Yeri?"
"J-jungkook oppa!" Yeri berteriak dibalik Hyunjae.
Oppa? Apa aku tidak salah dengar? Batin Jungkook. Baik, ini bukan saatnya memikirkan hal itu Jungkook. Jungkook masih berdiri di pintu ruang latihan itu dan memulai aktingnya.
"Hyunjae saem? Ah! Kalian sedang latihan ya? Bolehkah saya ikut, saem?" Jungkook mulai berjalan mendekati mereka berdua dengan lagaknya yang pura-pura ceria.
"Kenapa kau belum pulang!?" tanya Hyunjae panik.
"Ah, hari ini saya ada janji dengan Yeri untuk pulang bersama. Kebetulan dia berhutang susu pisang padaku, jadi kami akan mampir sebentar di minimarket dekat sini. Betul kan, Yer—,"
Jungkook memindahkan pandangannya ke Yeri setelah berbicara kepada Hyunjae. Namun ucapan Jungkook terhenti dan ia berusaha menjaga ekspresinya yang sedikit mulai berubah ketika ia melihat Yeri yang ternyata sedang menangis. Senyum cerianya yang palsu itu perlahan-lahan pudar.
"Yeri? Kau nang—,"
"Ah dia tidak apa-apa! Mungkin dia hanya lelah karena sudah latihan seharian. Antar dia pulang sekarang. Cepat pergi!" Hyunjae yang mulai panik pun pergi meninggalkan mereka berdua di ruangan latihan itu.
Jungkook berjongkok dihadapan Yeri. Ia mencoba menghapus air mata perempuan Kim itu. Berbeda seperti saat Hyunjae ingin menyentuh pipi Yeri tadi, kali ini Yeri tidak takut dan tidak ingin menolak sentuhan Jungkook. Perasaan aman, itulah yang dirasakan Yeri sekarang.
"Sudah aman. Ada aku." Jungkook menarik Yeri ke dalam pelukannya. Tangisan Yeri semakin pecah. Yeri memeluk Jungkook erat seakan tidak ingin Jungkook pergi.
"Jangan nangis lagi ya."
"Udah jelek tambah jelek kan jadinya."
"YA!!!! Jahat!!" Yeri langsung memundurkan tubuhnya dari pelukan Jungkook dan memukulnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Like Us
Fanfiction"Nothing like us. Nothing like you and me. Together through the storm." - Jeon Jungkook to Kim Yerim. ©️ Jeonrimiese Cover: ©️iseukeurim