[END] B2 99 days hidden wedding: Ye Shao, pet!

Bab 258: Hidup di dalam hatimu (22)

     "Itu menuntun kita." Ye Xiao tampak senang, "teruskan."

     Semua orang mengikuti burung itu sampai mereka memasuki hutan lebat yang besar dan tinggal di depan pohon yang sangat lebat.

     Di antara sekian banyak pohon kokoh, tidak mencolok.

     Cahaya menyapu pohon besar itu ke atas dan ke bawah, dan pohon itu telah diamati secara visual selama bertahun-tahun, kalau tidak, ia tidak akan tumbuh begitu kuat.

     Yin Hehuan menggunakan ponsel untuk menemukannya. Karena sinyal yang buruk, butuh lebih dari sepuluh menit untuk berhasil menemukannya.

     Dihitung dengan cermat.

     "Ini posisi ini, tapi dia tidak mengatakan bagaimana caranya masuk."

     "Pasti ada agen. Mereka semua ada di sini, tapi apa kamu takut tidak bisa masuk?"

     Miyagawa juga mendekati pohon itu, mengetuk dengan tangannya, dan menemukan ada ruang hampa di dalamnya.

     Melihat daunnya, saya tidak dapat memikirkan bagaimana cabangnya tumbuh karena ruang hampa di dalamnya.

     Harus ada mekanisme untuk masuk ke pohon ini.

     Tangan Ye Xiao meraba-raba kulit kayu sedikit demi sedikit, dari bawah ke atas, pada posisi setengah meter dari tanah, dia menyentuh benda keras kecil, dan dia menekannya dengan keras, dengan suara keras Kulit kayu yang tertutup rapat dan mulus benar-benar memecahkan pintu, dan Yin Hehuan mengambil cahaya untuk bersinar di dalam, dan mereka bertiga terkejut.

     Di dalamnya setinggi satu meter ada pohon yang sangat besar, tetapi di bawah satu meter, itu adalah kulit kayu palsu, yang sangat mirip aslinya.

     Pohon yang menjulang tinggi yang ditanam di atas batur setinggi satu meter masih bisa berdiri begitu lama, Yin Hehuan tiba-tiba tahu kenapa makam Firaun Josephus III belum ditemukan oleh orang modern.

     Yin Hehuan mungkin bisa menebak mengapa mausoleum dibangun di sini. Semakin sedikit feng shui dan tempat yang tampaknya tidak berharga, semakin aman.

     Dia ingin membungkuk dan masuk ke lubang pohon, tetapi dihentikan oleh Ye Xiao, "Aku maju."

     Pertama-tama dia menuruni tangga gantung, Yin Hehuan di urutan kedua, dan Miyachuan di urutan terakhir.

     Setelah mendarat, mata Yin Hehuan meneteskan air mata saat melihat mural yang dilukis di dinding.

     Lukisan-lukisan di dinding sangat hidup, dan setiap gambar memiliki dia.

     Melihat mural ini, air matanya mengalir lebih deras.

     Sukacita, duka, yang tak terlupakan, tak terlupakan, tampaknya menunjukkan adegan demi adegan dengan cara ini.

     Ye Xiao tahu siapa yang melukisnya, tetapi masih mengejutkan melihatnya dengan matanya sendiri.

     Darah di wajah Miya Chuanya hilang.Melihat Yin Hehuan menangis seperti itu, dia tahu bahwa dia telah benar-benar hilang.

     Entah itu ratusan tahun yang lalu atau sekarang, dia tidak bisa setengah melangkah ke dalam hati wanita ini.

     Awalnya, dia pikir dia tahu kebenaran sejarah dan akan memeriksa kembali Ye Xiao.

     Sekarang dia merasa bahwa, entah dia menyadarinya atau tidak, tidak ada satupun dari kenyataan ini yang bisa diubah.

     "Aku tidak menyangka bahwa aku tidak akan pernah lupa untuk menunjukkan kasih sayang bahkan setelah aku mati, ya."