"wah ternyata segitu nggak boleh nya yah gue ngerasain cinta? Even from my dad, my mom, and my brothers?" Queensha tersenyum lirih sambil bertanya."ya, you better die, kalo perlu gue sama fano minta dad dan mom buat nggak ngelahirin lo" Aga berkata dengan tajam.
"Bahkan kalo gue cuma butuh satu cinta aja, ga boleh?"
"you too disgusting" Bisik Galeon penuh penekanan dengan mata yang menyorot benci, orang yang di cintai Queensha dengan sepenuh hati.
Queensha menatap Leon dan kakak kakak nya dengan tatapan pedih, lalu beralih menatap Jella yang menatap Queensha dengan raut kasihan namun terselip senyum kemenangan di sudut bibirnya.
"hay jellangkung, lo berhasil ngebuat setiap orang mencintai lo, bahkan setelah ini, gue yakin lo bakal lebih banyak di cintai lagi ke depan nya, gue harap lo nggak ceroboh buat ngebuka topeng asli lo ya" Queensha tersenyum miring menatap Jella.
Fano menampar Queen hingga kepalanya terhempas ke samping dan bibirnya mulai mengeluarkan darah, Queensha menatap semua orang, dan beringsut mundur dari semua orang, dia berjalan menuju balkonnya tanpa mengindahkan ucapan Fano.
"jaga ucapan lo lacur!"
Queensha sekali lagi bertanya dan menatap semua orang.
"nggak ada satu kalimat yang pengen kalian sampein lagi ke gue?" tanya Queensha menatap Gibran-papanya yang baru datang, berharap setidaknya dia masih menginginkan Queensha untuk hidup.
"Mati sana nggak guna kamu jadi anak saya, tidak memiliki nilai" Kata Gibran.
"Thank you daddy, i love you" kata Queensha sambil tersenyum manis walau menyiratkan luka.
Semua orang hanya menatap Queensha jengah seolah melihat drama, mereka yakin jika Queensha hanya berpura pura ingin bunuh diri untuk menarik perhatian mereka.
namun mereka melotot kaget saat Queensha menaiki pembatas balkonnya, Galeon yang tadinya tak bergeming, merasa takut jika Queensha benar benar akan loncat dari sana, bahkan Aga dan Fano berlari menghampiri Queensha, but its too late, She's will fall and got her beauty sleep.
" Aku sayang kalian ."
Brukk
"NO! QUEEN" Keluarga nya kaget bahkan ayah mereka sampai terduduk lemas.
Queensha merasakan sakit yang teramat, even the hell is my place, its more good than my home. Lalu dengan perlahan mata indah itu tertutup di iringi dengan tangisan penyesalan keluarganya. Di antara tangisan itu terdapat senyum kepuasan dari seorang perempuan, she is Jella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Be The Same Anymore [PINDAH KE DREAME]
FantasySatu kata untuk Queensha 'nyaris sempurna'. Ya, kalo saja dia tidak bodoh dengan mengejar ngejar seorang Galeon. Queensha terlalu bodoh untuk permasalahan cinta. Terbiasa tidak di limpahi cinta Queensha tidak tau cara mencintai dengan benar. Akan t...