Di hari minggu pagi yang cerah itu, para penghuni kos-kosan nenek Lim sedang sibuk-sibuknya dengan aktifitas pagi mereka. Di hari libur ini, biasanya mereka akan bergotong royong untuk membersihkan seisi ruangan. Kosan ini merupakan sebuah rumah susun sederhana, dengan lantai pertama ditinggali oleh nenek Lim sendiri dan lantai keduanya disewakan untuk para penyewa.
Di lantai yang disewakan ini, ruangannya cukup luas. Terdiri dari 1 buah ruangan keluarga, 1 buah kamar mandi, 1 buah dapur bersama dan 3 buah kamar tidur yang masing-masing mempunyai 2 tempat tidur didalamnya. Tak lupa disana ada juga sebuah rooftop yang biasa digunakan oleh para penghuni kos untuk menjemur pakaian mereka.
"Ajigeun aniya...babocheoreom doenoeneun na... ipgae maemdoneun mareul samkil su eopsoe..."
Suara nyanyian Jisoo menggema ke seisi ruangan, gadis itu sedang asik bernyanyi di kamar mandi dengan menjadikan sikat gigi itu seolah-olah seperti sebuah microphone. Padahal tugasnya hari ini adalah menyikat kamar mandi. Tapi ia malah mengulur-ngulur waktu dengan bernyanyi penuh penghayatan, seraya meluapkan segala emosinya. Karena seminggu yang lalu ia baru saja jadi korban ghosting.
"It's not fine...ah... naneun aniya..." Wendy yang sedang berkutat dengan piring-piring kotor pun ikut menyambung lirik, keduanya berduet membuat pagi ini yang tadinya sunyi jadi berisik. "Swibji aneul geot gata i-yaaa...."
"Guys, bisa dieum enggak ? Jangan berisik nanti nenek Lim dibawah keganggu." Nayeon memperingatkan sembari sibuk menyapu lantai ruang keluarga yang lumayan berantakan itu.
Semalam malam minggu, rutinitas mereka setiap malam itu adalah nonton film horror bareng sambil nyemil makanan ringan + lampu ruangan keluarga wajib dimatiin agar sensasi nonton ala di bioskopnya semakin terasa katanya. Alhasil, ketika pagi tiba mereka tersentak kaget melihat remahan-remahan sisa snack begitu bertebaran dilantai.
Bona sibuk memungut cangkang-cangkang minuman kaleng kedalam kresek, wajahnya masih setengah mengantuk karena sehabis nonton film, ia lanjut maraton drakor di kamar sampai subuh. Seulgi sedang asik mengelap kaca jendela di balkon sambil sesekali ikut bersenandung ria.
TING TONGG!
Bel rumah tiba-tiba saja berbunyi, semua penghuni kos langsung menoleh kearah pintu masuk. Jam baru menunjukkan pukul 07.00 pagi, siapa orang yang tidak punya kerjaan bertamu dengan sepagi ini ? Pikir mereka.
Ruangan kosan masih jauh dari kata bersih, ditambah outfit mereka yang juga masih mengenakan piyama tidur, rambut diikat sekenanya asal tidak mengganggu aktifitas, wajah yang masih kucel, dan tubuhnya belum ada yang bersentuhan dengan air, membuat mereka saling suruh untuk membukakan pintu.
"Kamu yang buka aja kali bon, kamu yang paling deket sama pintu masuk itu." Jisoo menengok dari dalam kamar mandi.
Bona menggeleng cepat. "Jangan aku please, kalian gak liat ini aku pake celana pendek kaya gini. Gasopan kalau harus nerima tamu."
"Palingan juga itu nenek Lim, mau ngasih kita telur kukus." Lanjut Jisoo sembari sibuk menggosok gigi.
"Udaah. kalo gitu mending kamu aja Jis yang bukain, kamu kan gatau malu." Kekeh Nayeon.
"Wow, nice advice." Ujar Seulgi.
"Brengseckk:(" Cibir Jisoo.
"Buruan ih, kesian daritadi nungguin entar kita dimarahin lagi." Titah Nayeon.
"Bentar atuh, aku mau kumur-kumur dulu."
Tak lama Jisoo keluar dari kamar mandi, Ia terburu-buru memakai slipper yang ada dan berjalan menuju pintu utama.