Long Way Home

464 71 6
                                    

eric tengah duduk-duduk santai di bawah pohon. bersandarkan paha felix sebagai bantalan, si surai blonde itu siap menjelajah alam mimpi dalam kurun waktu tak lebih dari 15 menit. biasa, jurusannya selesai lebih awal dalam menyelesaikan tugas.

ia nikmati hembusan angin menerpa wajahnya ketika keningnya terasa dingin. sontak ia membuka mata, menampilkan wajah asing yang cengengesan dengan sebotol pocari sweat dingin di tangan.

"siapa?"

laki-laki yang menyodorkan pocari itu terdiam, lalu mendengus kesal.

"yang kemarin janjian sama lo siapa aja?"

eric terdiam sejenak, dahinya dikerutkan, berpikir.

"lo kim sunwoo?"

sunwoo terkekeh sambil menarik tangan eric, mengajaknya berdiri. "masa wajah seganteng ini dilupain?", katanya.

"lah lo dulu bunder banget, mirip boba gitu, sekarang," eric tahan kata-katanya sejenak. "sekarang udah gak gemes lagi."

"kurang ajar, sohn eric," kata sunwoo sembari mendengus kecil. tangannya yang tadi menarik tangan eric kini menggenggam tangan mungil itu. "eh ini masih boleh gandeng gak?"

"ya terserah, dulu juga gak pernah ijin dulu kan lo kalo mau seret-seret gue," kata eric. "ke kantin aja yuk. dadah, felix!"

felix mendengus keras sebelum berkata, "gue kira gue transparan!"

###

kantin ramai, namun tidak mengusik dua anak adam yang duduk di meja kantin paling ujung, yang letaknya dekat dengan lapangan. eric duduk berhadapan dengan sunwoo, mengutak-atik sesuatu di ponselnya sementara sunwoo mengunyah bekalnya sambil memperhatikan segala gerak-gerik teman kecilnya itu.

"ini loh, nu!"

sunwoo amati layar handphone eric. nampak screenshot sebuah akun twitter dengan tulisan this account got suspended yang diambil sekitar tiga tahun lalu.

"yang itu suspend, nu. sempet unsus, tapi sebulan suspend lagi permanently. terus gue punya akun baru tapi gatau twit baru lo," kata eric.

"mutualan dong," pinta sunwoo. "punya gue shoutoutwoo."

"udah, folbek."

sunwoo mengambil ponselnya dari saku, lantas membuka aplikasi jejaring sosial berlogo burung biru itu. "mana, ric? gak ada."

"ada, lo liat yang bener makanya."

"oh ada, energeric bukan?" tanya sunwoo. setelah anggukan eric didapat sebagai balasan, tombol follow ia tekan.

"ava lo lucu," kata sunwoo sembari melesakkan ponselnya ke tas.

dahi eric dikerutkan. "lo bukan sunwoo, ya?"

"kok??"

"sunwoo yang gue kenal gak suka muji gue, gak pernah bicara se-soft ini, pasti jatohnya manja," kata eric. ia berdiri, matanya memicing tajam kearah sunwoo. "lo setan ya?"

"kagak jelas lo sohn eric!"

gelak tawa eric pecah, sunwoo cemberut. namun sesaat kemudian keduanya sama-sama tertawa. rindu. sekian lama sejak terakhir kali mereka menertawakan sesuatu bersama.

"eh ric, lo ngekos?" tanya sunwoo. gelengan diterima sebagai jawaban. "terus?"

"kak juyeon kan kuliah disini juga, gue sama dia tinggal di rumah lamanya tante," jawab eric.

"oh."

"lo ngekos?" tanya eric. sunwoo mengangguk. "asik, dimana tuh?"

"surprisingly, gue satu kos sama pacarnya kakak lo, ric," sunwoo tertawa pelan.

Good Boys : sunricTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang