Chapter [3]

59 3 0
                                    

HAPPY READING!

•••

Mama Sera tersenyum kemudian melirik kearah lelaki yang memakai pakaian kantor itu, "Iya dan ini calonnya." Ucap mama Sera.

Sera membulatkan matanya kaget. "A-apa?! Sama dia?! Ma, masa Sera dijodohin sama om-om si!" Ucap Sera.

Mendengar ucapan Sera membuat tante Siska dan om Samuel menahan tawanya. Sedangkan lelaki yang memakai pakaian kantor itu sudah menunjukkan wajah masamnya  menahan kesal.

Mama Sera kaget dengan ucapan putri bungsunya itu, kemudian ia menyenggol lengan Sera. "Sera!" Ucap mama Sera menegur.

Mama Sera tersenyum canggung ke arah tante Siska dan om Samuel. "Hehe maaf yang Sis, Sam. Si Sera emang kalo ngomong suka gitu." Ucap mama Sera.

Tante Siska tersenyum memaklumi. "Nggak papa kali, lagian juga emang mukanya kaya om om, hahaha." Ucap tante Siska.

Lelaki yang memakai pakaian kantor itu mendengus kesal saat mendengar ucapan bundanya.

"Oiya, nak Sera belum tau nama anak tante ini kan?" Tanya tante Siska.

Sera menggelengkan kepalanya.

Tante Siska menyenggol pelan lengan anak semata wayangnya yang berada disampingnya itu, lelaki yang memakai pakaian kantor itu pun langsung mengerti maksud dari bundanya, kemudian ia mengangguk kecil. "Arkan." Ucapnya dengan dingin.

Sera terkekeh, "Dih najis, sok dingin banget si ni om-om." batinnya.

"Pernikahan kalian akan digelar minggu depan," Ucap tante Siska yang diangguki om Samuel dan kedua orang tua Sera.

Mendengar itu membuat Arkan dan Sera membelalakkan matanya bersamaan. "Apa!?" Pekik keduanya.

Papa Sera dan om Samuel mengangguk. "Iya, pernikahan kalian akan digelar minggu depan." Ucap papa Sera membenarkan ucapan tante Siska.

"Terus sekolah Sera gimana pa!? Nanti kalo Sera diejek satu sekolah gimana?! Terus kalo nanti Sera dikira hamil diluar nikah gimana?! Lagian juga Sera belom bilang mau atau nggak nya!" Ucap Sera secara beruntun.

"Soal itu gampang, pernikahan kalian itu rahasia, nggak akan ada yang tau." Ucap mama Sera yang diangguki papa Sera, om Samuel dan tante Siska.

"T-tapi pa, Sera kan belom bilang mau atau nggak nya!" Ucap Sera.

"Sera, kamu harus mau. Ini buat kebaikan kamu juga," Ucap papa Sera dengan tegas.

Sera menghembuskan nafas kesal, kemudian ia berdiri. "Pokoknya Sera nggak mau dijodohin!! Sera nggak mau nikah!" Ucap Sera kemudian ia lari ke taman belakang rumahnya.

Dengan perasaan kesal Sera menduduki kursi taman dengan kasar. "Sial! kenapa harus gue yang dijodohin!? Kenapa bukan bang Rian aja yang dijodohin!?" Gerutu Sera dengan kesal.

Ngomong-ngomong soal Rian –Abangnya Sera– lelaki itu sedang sibuk dengan kuliahnya, sampai-sampai ia tak pulang dan memilih pulang ke apartemen miliknya.

Saat Sera sedang mengumpati tentang perjodohan itu, tiba-tiba ada yang duduk disampingnya, membuat Sera terlonjak kaget, Kemudian ia menoleh dan mendapati Arkan yang tengah menatap lurus ke depan dengan ekspresi datar nya. "Kamu harus mau nikah sama saya," Ucap Arkan.

DijodohinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang