Pagi hari yang tidak menyenagkan
Banyak yang mengira aku tidak pernh kluar rumah di anggap karna kedua ortu ku tidak mengijinkan ku kluar rumah padahal itu tidak benar.tetanggaku selalu berbicara yang tidak2 pada mamak ku kenapa mereka bilg "anak mu kenapa gk kluar apa ko larang atau dya malu karna fisiknya tak cntik hahahh" ujar mereka semua
Mamk ku hnya diam menerima segala ocehan mereka dan pupang setelah tu mamak ku memarahi ku"Kenapa sa gk kluar,sana main2 am temenmu"tegas mamaku
Aku menjawab sambil terisak tangis "kalok nisa kluar apa ada temen yang mau berteman dengan nisa,apa mereka menganggap nisa ad di dekat mereka saat aku kluar mak mereka hnya mengabaikan aku bagai tembok yg di dekat mereka"sambil nangis aku bicara itu gk tertahan sakit sekli rasanya begini penderitaan biasany ku gk pernh ngalamin ini biasa aku selalu dpt kebhagiaanMamak ku menangis "mamak tau disini pada gk suka am kamu yah mau gimana lagi hidup tu bnyk cobaan kamu harus nerima sa jalanin ajh walau bnyk ocehan menyebalkan"memlukku smbil menangis aku pun bls pelukan mamak ku
Hari berlalu cuaca semakin gelap
Sudah mlm waktunya aku tdur sebln tdur aku membaca buku komik sampai tiba2 terlintaslah di benak ku mengapa tega yah manusia disini tidak mengira air mata ku tertetes
Klian taw gk cerita ku ini nyata sgt nyata tidak terukirkn bgaimana rasany tu pedihhh bngt aku menulis ini terisak tgisan sampai aku bergenti menulis
KAMU SEDANG MEMBACA
gelap
Short Story_cerita ini membuat seseorang hampir seperti hujan yang deras mengalir air yang dingin