Selamat datang di cerita pertama aku!! Semoga kalian suka ya
Jangan lupa juga kritik dan sarannya yang membangun karena aku masih penulis pemula jadi aku butuh kritik sama saran dari kalian
Cerita ini juga murni dari pemikiran aku sendiri!!
Jangan lupa vote dan coment nya!! Jangan jadi pembaca silent yah
Happy reading✨
***
Cahaya matahari menembus gorden abu dan mengenai wajah tampan yang sedang tertidur di atas kasur yang empuk, merasa terganggu ia mengejap-ngejapkan matanya dan kemudian menarik selimutnya sampai menutupi seluruh tubuhnya dan ya ... Tidur lagi, baru saja 5 menit terlelap kembali kealam mimpi, tiba-tiba ada suara yang membuka pintu Kamarnya.
"Gavin bangun! Ini udh siang kamu ga sekolah ?" Kata seorang wanita paruh baya yang berdiri di dekat pintu yang terbuka
"Masih ngantuk" kata laki-laki itu dengan kesal sambil menarik selimutnya kembali
Merasa kesal karena anak laki-lakinya tidak bangun malah tidur lagi, lalu ia berjalan menuju kasur dan menyibak selimut sang anak
"Bangun cepet nanti kamu telat kesekolahnya, kalau kamu ga bangun jangan harap dapet uang jajan lagi" Ancaman uang jajan adalah jalan andalannya.
"Iya bangun" kata laki-laki itu dengan suara serak khas bangun tidur lalu ia mengambil anduk kemudian masuk kedalam kamar mandi
"Awas jangan tidur di kamar mandi" teriak wanita paruh baya itu di depan kamar mandinya sambil menuju keluar kamar
"Bawel"jawab laki-laki tampan itu dari dalem kamar mandi
Setelah mandi dan menggunakan seragam tiba-tiba handphone yang berada di atas meja belajar berdering lalu ia mengangkatnya
"Kenapa?"
"..."Rahang tegasnya mengeras dan tangannya mengepal ketika ia mendengar apa yang diceritakan si penelpon itu. Entah apa yang dibicarakan si penelpon itu sampai membuat ia marah.
"Gue kesana" ucapnya menutup telpon dan memasukan handphone tersebut kesaku celana kemudian mengambil kunci motor dan tasnya.
Laki-laki itu menuruni tangga dengan sedikit tergesa-gesa sehingga semua orang yang ada di meja makan melihat kearahnya
"Gavin sarapan dulu" ucap wanita paruh baya yang membangunkannya
"Di kantin" sambil melihat ke arah wanita paruh baya itu
"Di kantin? Maksudnya? kamu jangan ngomong setengah-setengah dong?" Wanita paruh baya itu bingung.
"Bunda kaya ga tau aja Gavin gimana, dia kan ngomong pake kouta" ucap laki laki tampan yang ada di meja makan iya merupakan salah satu Kaka Gavin.
Gavin berdecak kesal dan menatap tajam kakanya itu, sementara yang ditatap hanya diam saja dan melanjutkan kembali makannya
"Sarapan di kantin Gavin pamit" ucap Gavin sambil mencium tangan wanita paruh baya dan pria paruh baya yang hanya diam saja tidak menanggapi obrolan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAVINADEN
Teen Fiction❗Sebelum baca wajib follow❗ MOHON MAAF APABILA ADA KESAMAAN NAMA ATAU TEMPAT ITU UNSUR KETIDAKSENGAJAAN❗ CERITA INI MURNI AKU BIKIN DARI PEMIKIRAN AKU SENDIRI❗ Dilarang mengcopy paste ❗ *** Cerita ini menceritakan tentang Gavinaden Magnusami Abramo...