NWIS 46

2.5K 441 153
                                    

Thanks buat yang udah baca
Semoga suka:)

Jangan lupa vote dan komennya guys, love you buat kalian yang rajin vote dan komen

Baca sampai akhir ya, peraturannya aku ubah hehe, berlaku untuk semuwaaaaa

Dahlah... aku gak kuat mogok update lama-lama, tanganku gatel buat pencet publikasi di atas hiks

***

Seoyeon mengertakan giginya kesal, dirinya benar-benar ingin membunuh cowok itu.

Persetan dengan siapa orang itu, seoyeon tidak perduli.

Yang jelas nafsu membunuhnya lebih mendominasi dari pada akalnya saat ini, di pikirannya hanya ada kata bunuh dan mati saja.

Dia sudah tidak perduli lagi dengan hal lain, biar itu menjadi urusan nanti.

Seoyeon harus segera menemukan kedua kakaknya saat ini, sebelum para bajingan itu melakukan sesuatu pada kedua kakaknya.

Seoyeon memutar otak, mencoba memikirkan tempat yang kemungkinan manjadi tempat kedua kakaknya di sekap.

"Ingin ku beri petunjuk lee seoyeon?"

"Apa?"

"Mereka ada di dekatmu, mereka bisa melihatmu. Namun, kamu tidak bisa melihat mereka" cowok itu tersenyum melihat seoyeon yang kebingungan.

Seoyeon memutar otak, tempat yang dekat dengannya dan kedua kakaknya bisa melihatnya namun dirinya tidak bisa.

Seoyeon menatap sekeliling, mencari sesuatu yang memungkinkan menjadi tempat kedua kakaknya di sekap. Dia berdecak ketika tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan, matanya menatap cowok itu yang terlihat begitu santai di atas sana.

Seoyeon mengepalkan kedua tangannya, dia tidak boleh menyerah, nyawa kedua kakaknya ada ditangannya saat ini.

Seoyeon tidak ingin kehilangan keluarganya lagi, tidak akan!

"Kamu menyerah seoyeon?" Cowok itu menatap remeh seoyeon yang menatap tajam dirinya di bawah sana.

"Tidak, aku tidak akan menyerah!"

"Baiklah, terserah saja. Aku berikan kamu waktu 2 menit untuk menebak, aku tidak punya banyak waktu"

Seoyeon berdecak, dia menyuruh anak buahnya yang tersisa untuk memeriksa sekitar ruangan itu.

Cewek itu menggeram ketika menyadari waktunya yang tidak banyak, dia menjambak rambutnya sendiri setelah anak buahnya tidak mendapatkan apa-apa.



































"Ding dong~ waktunya sudah habis seoyeon, sekarang waktunya bermain~" suaranya mendayu, cowok itu menjentikkan jarinya membuat lantai yang ada di depan tangga terbuka menampilkan changbin dan minho beserta beberapa anak buahnya.

Seoyeon membulatkan matanya melihat keadaan kedua kakaknya yang babak belur, wajah tampan kedua kakaknya itu sudah di hiasi oleh banyak lebam.

Penampilan keduanya sungguh acak-acakan dengan darah disudut bibir, baju yang lusuh, rambut yang acak-acakan, kedua tangan yang terikat di belakang dan luka sayatan yang memanjang dari lengan atas hingga bawah.

"Aku berubah pikiran, jadi kubiarkan kalian bertemu dalam keadaan utuh dan hidup. Aku baik kan~" cowok itu tersenyum manis, manis sekali hingga anak buahnya yang melihat senyum itu merasa merinding karnanya.

Suara ketukan sepatu di anak tangga mengalihkan atensi mereka semua, disana, taehyung menuruni satu persatu anak tangga dengan tangan kirinya yang memainkan sebuah belatih dengan ukiran naga.

Alpha itu menyeringai, memainkan belatih yang berumuran darah di tangan kirinya.


































"Permainan dimulai~ jadi seoyeon, persiapkan dirimu untuk melihat kedua saudaramu mati di depan matamu sendiri kekeke..."


































Seoyeon menggeleng, tubuhnya bergetar begitu taehyung mendekat kearah kedua kakaknya yang tidak bisa melawan.

Tidak, ini tidak seperti rencana mereka sebelumnya.

Seoyeon yakin jika rencananya akan berhasil kali ini, tapi kenapa semuanya jadi berantakan seperti ini. Seharusnya hari ini adalah hari paling membahagiakan baginya karna bisa menghabisi mate yeonjun, tapi kenapa keadaan justru berbalik seperti ini.

Kemenangan yang sudah ada didepan mata mereka, kenapa justru menjadi kekalahan.

Seoyeon yakin jika rencana mereka sudah sempurna. Awalnya semuanya berjalan dengan benar, mereka berhasil mengalahkan semua bodyguard yang menjaga rumah ini dalam waktu singkat.

Tapi semuanya hancur begitu mereka berhasil memasuki rumah ini, sejak awal kenapa dirinya tidak menyadari keanehan disini. Seharusnya seoyeon sadar dengan keanehan ini, tentang bagaimana para bodyguard itu di habisi dengan mudah, mereka bahkan terlihat seperti seorang amatiran.

Semuanya aneh, sendari awalnya semua memang sudah aneh.

Seoyeon mengacak-acak rambutnya prustasi, ia menggigiti kuku jarinya dengan kedua mata yang menatap kanan dan kiri. Tidak fokus.

Changbin menggelengkan kepalanya cepat, dirinya tidak ingin melihat adiknya menggila lagi seperti dulu. Lebih baik bunuh saja dirinya, tapi jangan hancurkan mental adiknya.

"Kau begitu menyayangi adikmu ya changbin?"

Changbin mengangguk cepat, dia sangat menyayangi seoyeon. Changbin tidak masalah jika mereka membunuhnya, tapi jangan adiknya.

"Kau rela mati deminya?"

Lagi, changbin mengangguk membuat taehyung menyeringai iblis.


































"Berarti bukan masalah besar jika aku membunuh felix sekarang"


































Tbc.

Ubah! Peraturan di ubah, aku bakal update jika vote udah nyampe target.

Khusus part ini! (Udah aku kurangi ya)

100 vote untuk lanjut ke part selanjutnya.

100 komen untuk double update.

Gampang kan????




Sorry for typo

See you next time

Not What It Seems and Dominant Alpha - Yeonbin [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang