Rumah Baru

666 11 0
                                    

Senin kelabu...

Mungkin kata itu yang pantas untuk hari ini. Kenapa harus pindah rumah? Kenapa harus pindah daerah? Kenapa harus bla bla bla

Banyak pertanyaan yang berseliweran di otak ku.

Oke, barang sudah ku packing dengan baik. Kupastikan tak satupun kulupakan. Berat rasanya memang meninggalkan rumah ini, ya memang baru sebentar kutinggali. Tapi sudah lumayan memberi banyak kenangan untukku.

Memberi banyak teman untukku dan yah sekolah juga tentunya harus kutinggalkan.

''Retnoo..'' ibu sidah memanggilku. Pasti akan segera berangkat.

''Ya bu.. Sebentar''

''Ayo dong cepetan''

''Iya iya ini udah cepet kok''

×××

Dalam perjalanan aku rasanya ingin kembali ke rumah itu. Tapi yasudahlah. Mungkin memang harus begini.

Perjalanan harus kami tempuh selama kurang lebih 3 jam dari kota ini.

Baiklah, aku akan tidur untuk memgisi lebpsanan ini.

Akhirnya pukul 18.00 aku tiba di rumah baruku.

Rumah ini terlihat begitu asri karena banyak pohon rindang tumbuh disekitar rumah ini. Rumah - rumah disekitar sini dibangun sejak zamaenjajahan Belanda dulu.

Oke sekarang waktunya beres - beres barang. Kamarku cukup luas dibanding pada rumah sebelumnya. Kira - kira sekitar 2 kalo 3 meter. Tapi catnya sudah agak pudar,

Tapi tenang saja, aku sudah mempersiapkan wallpapper bermotif bunga sakura yang sudah kubeli minggu lalu.

Kamar ini sudaj rapi, sekaeamg waktunya beraih- bersih dan lamgsung istirahat. Karena badanku sudah mulai pegal akibat perjalanan 3 jam tadi.

***

Arrabella Van DickTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang