1

36 7 19
                                    

[Jandlupa Vote, Komen, and Share ke teman kalian yah]

Happy Reading❤️

Huft..Hari pertama ku di Jakarta cukup melelah kan, iya aku baru saja pindah ke ibu kota jakarta. Bisa di bayangkan gimana reaksi ku disaat pertama kali naik pesawat? campur aduk deh antara seneng, takut, sedih, huh pokoknya campur aduk.

Oh iya aku dan keluarga orang Makassar, sulawesi selatan. Dan baru aja pindah ke Jakarta karena papa ada proyek di jakarta jadi nya kita semua pindah deh.

Aku dan Keluarga memasuki rumah yang baru saja papa ku beli buat kita tinggal di jakarta, rumah nya sederhana tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.

"Pa kamar aku di mana?" Ucap Rena kepada Papa Wijaya

"Tuh di lantai Dua yang pintu warna Pink dekat kamar bang Refal yang pintunya warna putih" Balas Papa Wijaya

"Oke aku ke kamar dulu, abang gak ke kamar?" Ucap Rena kepada abang Refal

"Iya ini juga mau naik dek" Balas bang Refal.

Ke esokan harinya..

"Pagi Papa, Mama, Abang" Ucap Rena dengan senyum yang mengembang

"Pagi sayang nya papa" Balas Papa Wijaya

"Sayang, kamu udah siap kan lihat sekolah baru kamu?" Ucap Mama Riana

Huh...Aku jadi sedih ketika mama ngomong gitu, kan aku jadi kangen sekolah di Makassar. Apalagi aku paling malas untuk berinteraksi sama seseorang yang belum aku tau sifat nya.

"Huft...Iya ma" Jawab Rena yang terlihat lesu

"Semangat dong dek lihat nih abang semangat banget pindah kampus hehe" Ucap Bang Rifan

"Ya iyalah abang seneng, kan nanti di kampus abang bakalan ada ciwi-ciwi bahenol, membahana, bisa tuh abang buat cuci mata haha" Balas Rena di iringi tawa nya

"Yah elu dek buka kartu di depan Mama sama Papa" Balas Bang Rifan dengan mulut yang di maju majuin lebih tepat nya mulut Monyong.

"Udah-udah sekarang kalian siap-siap kita berangkat sekarang" Ucap Papa Wijaya

"Ma, Papa berangkat kerja dulu kamu hati hati di rumah yah" Ucap papa sambil mencium kening Mama dan mengedipkan mata nya

"Iya pah, hati-hati yah" Balas Mama sambil mencium tangan papa dan mama membalas kedipan mata papa.

"Ciee...Jadi baper Abang" Ucap bang rifan

"Makanya cari pacar sana" Ucap Mama Riana sambil ketawa.

Ohiya sedikit cerita sekolah aku dengan kampus Bang Rifan itu lumayan jauh tapi gak jauh-jauh amat sih.

"Ma, Abang sama adek mau sekolah dulu" Ucap Bang rifan

"Iya sayang hati hati yah" Balas Mama Riana

Kemudian Rena dan Bang Rifan pun menyalimi tangan Mama nya dan berangkat bersama papa nya yang sudah menunggu di dalam mobil.

Di tempat lain.

"Sayang bangun ini udah jam 06.40 Pagi, Kamu nanti telat sekolah nya" Ucap bunda Dewi kepada sang anak yaitu Devan Dirgantara

"Iya bun, 30 menit lagi" Balas Devan

"Heh, gak ada kamu bangun sekarang atau bunda potong uang jajan kamu?"

seketika denger uang jajan bakalan di potong devan segera membuka matanya dan mencium pipi sang bunda

"Iya bunda ini udah bangun abwang mau mandi dadah bunda sayang" Ucap Devan sambil membawa handuk dan berlari ke kamar mandi.

"Dasar udah 17 tahun tapi kok kelakuannya kaya anak kecil" Ucap bunda Dewi sambil terkekeh.

Di ruang makan.

"Pagi Bunda ku sayang, pagi Adek Abwang yang paling imut ini" Ucap Devan sambil mencubit pipi chubby adek nya

"Sakit abang" Balas Dina yang kesakitan akibat di cubit pipinya oleh sang abang.

"Ayah mana bund?" Ucap devan yang sama sekali tidak melihat hidung belang sang Ayah.

"Ayah ada meeting pagi jadi dia berangkat nya lebih awal" Ucap bunda sambil menuangkan susu di gelas sang anak bungsu -Dina-

Devan tak menjawab dia hanya mengangguk kan kepala nya bertanda dia mengatakan "Ohh"

Sembari memakan sarapan nya Devan tak sengaja melihat jam dinding yang tertempel di dinding.
(ya iyalah namanya aja jam dinding masa tertempel di tangan sih)

Devan cengo melihat jam nya sudah pukul 07.00 MAMPUS!!

"B-bund i-itu ja-jam nya ru-rusak?" Ucap Devan terbata bata kepada sang bunda yang tengah sarapan

"Enggak rusak kok bang" Jawab bunda sambil memakan sarapan nya tanpa melihat raut wajah sang anak

"BUNDA! ABANG TELAT HIKS"

"Ya ampun Bang gak usah teriak" jawab bunda sambil menutupi telinganya dengan tangan

Untung aja si Dina udah ke sekolah di antar suster nya jadi dia tidak mendengar abang nya teriak.

Devan pun langsung mengambil tas nya dan menyalimi tangan sang bunda.

"Bund abang ke sekolah dulu udah telat nih" Ucap Devan kepada bunda yang sudah berdiri di depan pintu

"Iya hati hati" Ucap bunda

Setelah Bang Devan ke sekolah Bunda Dewi pun menutup pintu dan menuju ke dapur beresin sisa sisa sarapan tadi.

Bersambung...

Jandlupa Vote, Komen, and Share ke teman kalian.
Kabarin yah kalau ada typo nya✌️

Gemoy kan gw? iya dong Devan gitu lohh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gemoy kan gw? iya dong Devan gitu lohh

REVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang