Naruto cukup kesulitan membawa satu dus dan dua kantong plastik besar di kedua tangannya, dia sedikit berhati-hati dalam menapaki anak tangga menuju lantai unit apartemennya.
Namun, karena kecerobohannya dia hampir terjungkal ke belakang, Naruto memejamkan matanya bersiap jatuh, tapi seseorang menahan punggungnya.
"Hei hati-hati." Setelah memastikan Naruto berdiri dengan benar, dia mengambil dus dan juga satu kantong plastik dari tangan Naruto.
"Terima kasih Shikamaru, maaf merepotkanmu."
"Bukan masalah, ngomong-ngomong unitmu nomor berapa?"
"Nomor 4005." Shikamaru menganggukan kepalanya, ternyata kamar gadis ini berada tepat di sebelah unitnya.
"Kamu hendak berjualan makanan? Belanjaanmu banyak sekali."
"Itu untuk stok satu bulan tahu." Dengus Naruto.
"Termasuk satu dus cup ramen ini, kau akan makan ini setiap hari?"
"Tentu saja, aku sangat suka ramen. Sebenarnya kalau ramen paling lama hanya bertahan 2 minggu." Shikamaru menggelengkan kepala mendengarnya, dia heran padahal Naruto terlihat seperti gadis yang jarang makan dengan tubuh mungilnya itu.
Setelah sampai, Naruto merogoh saku tasnya kemudian membuka kunci unit apartemennya. Dia mempersilahkan Shikamaru untuk masuk ke dalam.
Shikamaru menyimpan bawaannya di atas meja yang tadi Naruto tunjuk. Dia melihat sekeliling, luas ruangannya sama dengan unit miliknya. Dekorasinya sangat nyaman dan terasa hangat, berbeda dengan unitnya yang cenderung lebih kosong.
Sebelum pindah ke Konoha, Naruto dan keluarganya memang sudah menata tempat yang akan ditinggali oleh Naruto. Kakaknya dan Ibunya lah yang mendekorasi hingga memilihkan barang-barangnya.
Sedikit gambaran apartemen mereka, apartemen ini bukan apartemen yang mewah tapi tidak sederhana juga. Terdiri dari 4 lantai, setiap lantai ada tiga sampai empat unit.
Ada dua tipe unit di sini. yang pertama memiliki dua kamar tidur, satu kamar mandi di kamar utama, satu kamar mandi luar, satu dapur sekaligus ruang makan dan satu ruang tengah.
Dan yang kedua memiliki satu kamar tidur, satu kamar mandi, dapur sekaligus ruang makan namun ukurannya lebih kecil dari tipe yang pertama dan ruang tengah.
Tipe yang pertama biasanya di isi oleh keluarga. Naruto dan Shikamaru menempati tipe yang kedua, karena mereka masih tinggal sendiri.
Ada juga rooftop yang biasa di gunakan untuk bersantai dan berkumpul bersama.
"Shikamaru terima kasih banyak ya, sebagai ucapan terima kasih aku akan memasak untukmu, kamu belum makan kan?" Naruto memakai apron kuning miliknya.
"Eh tidak usah, aku akan makan di tempatku saja." Naruto menahan lengan Shikamaru yang hendak pergi, dan menuntunnya ke sofa.
"Sudahlah, kamu duduk saja ok, aku tidak akan lama." Naruto buru-buru meninggalkan Shikamaru dan mulai memasak, sementara Shikamaru hanya tersenyum kecil memperhatikan Naruto.
*****
"Apakah rasanya pas untukmu?" Naruto menatap cemas Shikamaru, dia bahkan belum menyuapkan makanan ke mulutnya, Shikamaru mengangkat kepalanya menatap Naruto.
"Enak kok rasanya pas, kau benar-benar pandai memasak ternyata." Naruto menghembuskan nafas lega, dia juga merasa senang mendengar pujian Shikamaru.
"Syukurlah, oh iya ngomong-ngomong kamu tinggal di apartemen ini?" Naruto memasukan makanan ke mulutnya.
"Tentu saja makanya aku berada di sini. Aku bukan orang kurang kerjaan yang berkeliaran di apartemen orang lain, mendokusai." Shikamaru menatap malas Naruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menemukanmu
Fanfiction. . . .B×G. . . . -Shikafemnaru- Niat Naruto meninggalkan Tokyo adalah untuk menjauh dari hal yang membuatnya terluka, tak disangka ternyata malah bertemu seseorang yang mampu membuat hatinya bergetar kembali..