d a y - o n e
Ayah
Sudah selesai beres-beresnya kak?
Maaf ayah belum bisa nemenin kakak pindah kosanPerempuan itu, Kim Saeron, tersenyum tipis melihat pesan yang ia terima dari beberapa menit lalu. Kemudian ibu jarinya bergerak untuk mengetikkan balasan. Hari ini memang hari pertama Saeron pindah, sebenarnya tempat yang lama sudah cukup nyamanㅡtidak banyak kebisingan dan sebagai pecinta ketenangan, ia menyukainya. Tetapi kalau dilihat dari pengeluaran orangtua yang semakin meningkat karena adiknya baru saja memasuki jenjang SMA, ia rasa ada baiknya untuk mencari tempat yang lebih murah agar tidak terlalu membebani.
Helaan napas panjang keluar. Kemudian dilepasnya cepol, Saeron membiarkan surai panjangnya tergerai. Manik cokelatnya melirik jam dinding, sekarang sudah jam 4 sore dan ia sangat bosan. Saeron akui, tempat barunya memang sedikit terasa anehㅡatau mungkin dia saja yang belum terbiasa.
Keanehan yang dimaksud adalah hanya dia yang menempati kosanㅡbersama sepasang kakek nenek sebagai pemilik, keduanya masih terlihat muda untuk ukuran kakek nenek. Saeron tidak terlalu mempermasalahkan bahwa hanya dia yang menempati kosan berbentuk rumah biasa ini. Toh, masih ada para tetangga. Dari tatapan mereka saat tahu kalau dia mulai tinggal di daerah ini, mereka terlihat senangㅡbahkan menyapanya dengan wajah berseri. Saeron senang dengan respon itu. Tetapi di sisi lain, ia juga merasa sedikit takut.
"Gue keluar aja kalik ya? Cari temen, bosen banget kalo cuma main hp." Katanya sebelum melangkah pergi.
Saeron menjawab seadanya ujaran tetangga yang kebetulan lewat, disertai senyuman kikuk. Well, mungkin dia akan memberikan senyum tulus pada orang baru kalau orang itu juga memberikan hal yang sama. Tidak seperti orang tadi yang menurut Saeron, caranya tersenyum terlihat mengerikanㅡderetan gigi terlihat dan matanya setengah melotot, setengah tersenyum. Lalu setelah selesai menyapa, orang itu kembali menampilkan wajah datar tidak bersahabat.
"Oke, lo cuma belom terbiasa sama lingkungan baru." Ia berujar untuk diri sendiri.
"Orang baru ya?"
"Huah!"
Saeron refleks memegang bagian jantungnya yang berdetak kencang. Ia menatap pemuda yang tiba-tiba muncul itu sejenak, sebelum mengangguk.
"I-iya, lo siapa?"
Yang ditanyain tidak langsung menjawab, tetapi mengulurkan tangannya.
"Huang Renjun, panggil aja Renjun."
"... oke, Renjun." Saeron menjabat uluran tangan itu, "Gue Saeron, Kim Saeron."
Renjun mangut-mangut, kemudian cengiran tak berdosa ia berikan. "Sori tadi ngagetin lo. Tapi beneran kan lo orang baru di sini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Singkat ; Huang Renjun ✔
Fanfiction[13+] [COMPLETED] "Seandainya rasa bisa diatur, lo gak seharusnya suka sama gue." #strawberricch, 18 ㅡ 23 march 2021