Bagian 3

21K 1.3K 21
                                    

Happy Reading

***

"ARTHA NYIUM LO?!"

Untung saja keadaan kafetaria sedang sepi tak ada satupun mahasiswa dan mahasiswi yang sedang berada di sana, hanya ada beberapa penjual yang menjaga kiosnya.

"Kalian jangan teriak-teriak dong!" protes Nayara karena kedua temannya itu berteriak dengan sangat keras.

Laura menghela napas, lalu menumpukan kepalanya di atas tangannya yang terlipat.

"Gue gak nyangka, bisa-bisanya Artha nembak lo dan nyium lo," ucap Laura sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Lo enggak bohong 'kan, Nay?" tanya Keyla yang langsung dijawab gelengengan oleh Nayara.

Benar, sejak kapan seorang Nayara Ninca Melody bisa berbohong kepada dua temannya itu atau mungkin mereka bisa disebut sahabat karena Nayara, Laura, dan Keyla sudah saling mengenal saat mereka masih menduduki bangku SMA.

"Naya harus apa?" tanya Nayara menatap kedua sahabatnya itu dengan tatapan nanar.

Laura dan Keyla kompak menoleh ke arah Nayara.

"Lo gak suka kalau Artha jadi pacar lo?" tanya Laura.

Nayara menggeleng. "Aku gak ada perasaan apa pun sama Artha, dan aku takut."

"Takut kenapa?"

"Takut diserang sama fans-fansnya Artha."

Menurut novel cerita fiksi yang sering Nayara baca, seseorang yang memiliki hubungan dengan seorang most wanted pasti akan diseranh oleh para penggemar most wanted itu. Anggaplah Nayara korban cerita fiksi yang memang terkadang bisa terjadi di dunia nyata atau hanya sekadar terjadi di sinetron.

"Lo tolak aja," usul Keyla membuat Nayara menggeleng lemah.

"Gak bisa, Artha nyeremin."

"Ya udah, coba lo jalanin dulu aja siapa tau lama-lama lo nyaman sama dia."

Sejujurnya Laura dan Keyla khawatir karena mereka tahu meskipun Artha memiliki visual yang rupawan dengan rambut pirang seperti bule, mata hitam legam, dan senyum manis, tetapi jika sedang marah cowok itu akan terlihat sangat menyeramkan. Hal itu sudah menjadi rahasia umum.

***

Bagas, Ethan, dan Dion saling pandang, sejak tadi mereka terheran-heran melihat Artha yang terus tersenyum bahkan sampai kaum hawa pun rasanya sesak napas melihat senyum manis milik Artha.

Mereka bertiga tahu Artha sedang bahagia, tetapi mereka tidak pernah melihat Artha sebahagia ini sampai terus tersenyum sepanjang kelas. Padahal kemarin malam cowok itu hampir mabuk berat karena melihat gadis yang diincarnya berdekatan dengan laki-laki lain.

"Gue ramal pasti lo berhasil nembak Nayara," ujar Bagas sambil mengupas kacang kulit, lalu melemparkan kulitnya ke arah Artha karena cowok itu tak kunjung menjawab.

Bagas berani melakukan itu karena suasana hati Artha yang sedang bahagia, jika tidak pastinya Bagas tidak akan berani dan akan kena damprat.

"Gue gak nembak Nayara," sahut Artha dengan santainya.

"Maksud lo?" tanya Ethan tidak mengerti.

"Gue langsung claim kalau Nayara milik gue."

Sontak Bagas, Ethan, dan Dion menatap tidak percaya ke arah Artha.

Nayatha (PINDAH KE DREAME)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang