Buat kalian yang diluar sana masih mendapatkan kasih sayang dan cinta dari keluarga aku harap jangan sia"kan keberuntungan itu ya, masih banyak anak yang tidak seberuntung kalian seperti aku,
-Aisyilla Sabila
Aisyilla POV
Capek banget hidup ditengah-tengah keluarga yang tidak aku inginkan, mereka juga tidak menginginkan ada aku disini. Setiap hari selalu disuguhi pemandangan yang harmonis canda tawa mereka tanpa mempedulikan ada aku yang menderita disini.
Mereka sering keluar rumah jalan-jalan memanjakan Dhika membelikan ini itu, seharusnya aku tidak cemburu aku tahu posisi aku siapa dirumah ini. Aku hanyalah sebuah boneka pajangan yang tidak pernah dianggap ada. Seolah-olah aku lahir didunia hanya sebagai beban mereka mungkin?
Sungguh menjengkalkan, seandainya saja aku punya banyak uang tanpa pikir panjang aku sudah pergi dari rumah setan ini dan menyewa apartemen hidup bahagia tanpa ada yang mengganggu. Sungguh nikmat mengkhayal seperti itu, tapi aku harap itu akan terwuud nantinya.
"Non mau kemana?" Tanya sang bibi
"Ahh aku mau pergi kedepan bentar bi mau beli buku, ada apa?"
"Enggak non, bibi hari ini mau pulang lebih awal karena anak bibi ulang tahun,"
"Ohh iya bi nanti Syilla segera pulang kok, Selamat Ulang Tahun buat anak bibi semoga jadi anak yang bisa membanggakan seperti Syilla hehehe"
" Padahal mah gak ada yang bangga," dalam hatiku
"Aamiin makasih ya non,"
Aku tersenyum lalu keluar dari rumah untuk pergi ke toko buku. Dalam benak hatiku aku iri, selama 5th belakangan ini mamah tidak pernah mengucapkan selamat ulang tahun buat aku lagi, kadang aku juga pernah merasakan sedih tapi gak papa lagian masih ada Aya yang selalu ngucapin. Itupun aku sudah sangat bahagia
Setelah sampai di toko buku aku langsung membeli buku yang sedang aku perlukan untuk belajar.
"Ehh Syill cari buku apa?"sambil mepuk pundak aku
"Astaga gak usah ngagetin juga kali,"
"Ya lagian serius amat,"
He is Albara Ketua Osis Taruna Gemilang Partner aku selama 1th terakhir ini, anaknya baik gak neko-neko ya gitu deh.
"Tumben gak sama Jihan?"
"Ya masa harus sama Jihan melulu, sekali-kali jalan sendiri lah,"
"O"
"Udah gue aja yang bayarin,"
"Apasih gue juga masih punya uang ya, gak usah ngece lo,"
Apapun itu aku gak suka yang namanya direndahin, bagi aku secara langsung udah ngerendahin aku, walapun tinggal recehan juga masih bisa sanggup bayar kok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Sunyi 1'6 [REVISI]
JugendliteraturDia Aisyilla Sabilla, gadis cantik yang mempunyai sifat dingin nan cuek, hidup dengan penuh kesunyian tanpa adanya kasih sayang.Tapi Tuhan mempertemukannya dengan dua pria tampan sekaligus yang begitu mencintainya. Akankah salah satu diantara merek...