Bab 18

339 20 6
                                    

" Ayy .. kau sudah siapkan semua keperluan kita kan ? " teriak Haya  sembari keluar masuk kamar mandi untuk mengambil beberapa perlatan mandi yang masih tertinggal. mereka terlihat sangat sibuk sejak 4 jam yang lalu,  memasukkan pakaian merapikan kasur yang masih berantakan karna tidak sempat di bereskan. menunda terlebih dahulu kemudian menyiapkan sarapan karna dokter di sana tidak disediakan makanan seperti para tentara. 

Terlebih lagi menyiapkan alat-alat medis  yang paling menguras banyak waktu. buktinya saja Ayya yang sudah berada di ruangan medis lebih dari 2 jam yang lalu hanya untuk memasukkan beberapa perlatan penting itu ke dalam tas, ada beberapa obat - obatan yang kemungkinan akan banyak dibutuhkan. Esok adalah hari keberangkatan mereka ke perbatasan untuk ikut dalam operasi pembebasan sandera yang beberapa hari lalu dikabarkan di kemiliteran . Ada sekitar 50 prajurit akan dikerahkan termasuk 5 tenaga medis yang siap dikirim bersama mereka berdua. Ayya dan Haya dua sejoli yang memang terkenal handal sejak di kemiliteran inggris hanya saja Ayya tidak seberuntung Haya yang langsung diterima saat kembali ke Brunei negara asalnya. 

Haya terlihat begitu sibuk melipat kecil-kecil pakaiannya agar bisa muat banyak, tentu saja di sana mereka akan membuat Camp kurang lebih 1 bulan untuk memulihkan keadaan. tugas yang sedari dulu ia nantikan kini sudah di depan mata. " Yosh ! semuanya sudah siap, bagaimana dengan peralatan medisnya apa sudah kau cek semua ?" Ayya mengangguk sembari terus mengecek satu-satu untuk yang kedua kalinya. ia memang si teliti, paling bisa diandalkan dalam hal persiapan. Haya yang kelelahan mulai membaringkan tubuhnya di atas kasur yang kini sudah rapi. matanya terpejam tanpa sadar, lelah persiapan hari ini menguras waktu 5 jam lamanya tanpa henti. 

TEETTTT !!! 

bel barak berbunyi sekali, Petanda mereka harus segera berkumpul ke kantor pusat. Haya segera bangkit dan melihat Ayya sudah selesai dengan pekerjaannya tengah berdiri tepat di samping ranjang tempatnya terlelap. 

" jika saja tidak ada suara bell,  mungkin kau sudah tertidur dan tidak membantuku huh !  " Ayya mendengus mengejek Haya yang hampir saja  terlelap beberapa menit yang lalu. " Heyy kau tau,  kita juga manusia butuh istirahat" Haya mendahului Ayya sambil menjulurkan lidah  mengejek. " hei tunggu aku ! " mereka segera berlari menyusul haya yang bukanya melambatkan langkah tapi justru berlari kencang. interaksi kedua orang itu, sudah sangat-sangat lama tidak terjalin harmonis seperti ini. namun keduanya selalu percaya pertengkaran adalah sebuah moment pendekatan. 

semua tampak berbaris rapi di depan gedung kantor pusat, haya dan ayya sebagai salah satu anggota medis yang bertugas disitu segera mengambil posisi dibaris para dokter militer yang sekarang sudah lengkap karna kedatangan mereka berdua. 

" sttt ada apa ?" Haya menyenggol dokter laki-laki berkacamata--- june yang berbaris di sebelahnya. " kudenger pangeran Mateen datang " Haya membulatkan matanya tak percaya. kenapa ? ada apa ? detik itu juga isi kepalanya dihiasi pertanyaan-pertanyaan itu. selang beberapa menit, tibalah pangeran Mateen dan juga beberapa pengawal dari kerajaan mengekor di belakangnya. jantung Haya berdegup kencang, lututnya seperti Jelly. hampir saja tangannya menyanggah pada bahu June di sebelahnya. " ada apa kak ?" dokter berkacamata itu melihat ke arah haya bingung juga sedikit khawatir melihat Haya tidak berdiri dengan tegap. dengan cengiranya haya segera berdiri tegap " tidak apa-apa, hanya peregangan " tampak makin bingung june hanya mengangguk kemudian kembali menghadap ke depan. 

Mateen menatap seluruh prajurit dengan tatapan berwibawa. ia memakai setelan tentara seperti semua prajurit. " selamat pagi semuanya ! " semua kompak menjawab salam pangeran mateen tidak tekecuali haya yang bahkan berteriak semangat meluapkan kegugupanya. haya menoleh ke arah ayya yang berdiri disebelah kirinya. sial nya ayya tidak memperdulikan haya yang sudah berulang kali memanggil bahkan menyenggol tubuhnya. 

SERENDIPITY [prince mateen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang