Weird Sides

738 135 16
                                    

WARN : Seri ini adalah sequel dari 24 HOURS, jadi pastikan kamu sudah membacanya terlebih dahulu sebelum mulai bacaan ini🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARN : Seri ini adalah sequel dari 24 HOURS, jadi pastikan kamu sudah membacanya terlebih dahulu sebelum mulai bacaan ini🥰

Happy reading❤︎

🐧🐧🐧

"Hyuka?" Soobin malam itu dibuat tercengang hingga napasnya tercekat. Mendapati adik semata wayangnya masih terjaga saat hari hampir larut. "Kenapa belum tidur?"

"Masih ada yang mau kukerjakan, Hyung." Hyuka menjawab tanpa menoleh, masih sibuk berkutat dengan pena dan buku tulis, seraya lampu belajar menyorot memberikan penerangan di kamar redup itu.

Soobin mengeratkan genggam pada plastik berisi stok eskrim mint choco di sebelah tangannya. "Kau tak perlu memaksakan diri, Hyuka. Sejak kapan kau begini?"

"Taehyun temanku sangat rajin, aku hanya mencoba mengikutinya."

"Taehyun adalah Taehyun. Kau adalah kau."

"Apapun itu, belajar adalah hal baik, Hyung."

Soobin mengeryit dengan desahan samar. Ini bukan kali pertama merasakan hal janggal dari diri adiknya. Belajar bukanlah gaya Min Hyuka sekali, yang Soobin tahu Hyuka adiknya akan duduk nyaman di atas ranjang, bermain game online dengan asyik sambil memeluk molang kesayangan. Anak itu akan mengeluh ngantuk begitu kelelahan dan biasanya lebih suka mengerjakan tugas penting di siang hari.

Bahkan yang membuat Soobin paling curiga dari beberapa hari terakhir, Hyuka kerap mengenakan kaus oblong berwarna gelap yang monoton, dibanding memakai hoodie cerah yang menggambarkan dirinya sekali.

"Hyuka, kau meminjam kaus Hyung lagi?" tanyanya, saat telah jelas menotis kaus hitam kepunyaan membalut tubuh Hyuka.

"Iya. Tidak masalah, kan? Hyung bisa beli beberapa lembar yang baru."

"Hm. Asal bukan pakaian yang Hyung pakai ke kampus, sisanya gunakan sesukamu."

Hyuka akhirnya menoleh, menyunggingkan senyum manis. "Tentu, Hyung!"

"Oke. Silahkan teruskan belajarmu sebentar lagi, setelahnya langsung tidur. Jangan main game lagi."

"Iyaa~"

***

Soobin melongo sejadi-jadinya ketika membuka kulkas dan menemukan bahwa eskrim mint choco sudah memenuhi freezer. Padahal dari yang dia hapal, masa-masa seperti saat ini adalah waktu dimana Hyuka akan merengek minta dibelikan eskrim lagi, jadinya Soobin sudah terbiasa tiap dia mampir ke mini market di tanggal yang seperti kini.

Jantungnya Soobin berdentum ganjil ketika dia terdiam memandang itu. Menutup kembali pintu freezer serta kulkas, dan menaruh pelan stok baru di plastik bawaannya. Merelakan semua itu mencait begitu saja.

Ada yang tak beres. Dia membatin, merasa ngeri. Awalnya meski curiga, Soobin tetap bersikeras menepisnya, membuang pikiran tak masuk akal itu, ingin tetap mempercayai saja apa yang dia lihat.

Apa Hyuka hanya mulai berubah? Apakah hal ini wajar? Tapi, apa alasannya?

Mengapa bisa hampir keseluruhan aspek yang mengalami perubahan?

Soobin pribadi merasa ragu juga takut untuk menanyakan langsung. Belum setega itu pula untuk jadi pihak yang terkesan menuduh. Terlebih ini adik satu-satunya, adik yang sangat dia sayangi.

Soobin lalu merogoh kantong celana dan meraih ponsel. Berniat menghubungi Yeonjun, senior yang kini juga merangkap sebagai sobat sejati, rekannya dalam melewati berbagai hal.

Yang Min Soobin tahu adalah jam segini adalah jam bebas Yeonjun sehingga memungkinkan untuk dia usik sejenak, paling tidak Soobin ingin ada seorang yang mendengarkan, bertukar pikiran dengannya, serta menenangkannya—semua itu adalah keahlian Lee Yeonjun.

Namun, saat ini tampaknya tak berjalan sesuai ekspektasi Min Soobin. Cukup lama dia menunggu nada sambung telepon dan mengulang panggilan itu sampai akhirnya Yeonjun mengangkat di panggilan kelima.

"Nah, akhirnya! Halo Yeonjun Hyung?" Soobin langsung menyambut antusias.

"Soobin maaf. Taehyun kambuh malam ini jadi aku melarikannya ke rumah sakit. Kini dia sedang menjalankan pemeriksaan dahulu."

"Oh. Maaf, Hyung."

"Tidak apa. Aku akan hubungi balik jika semua beres di sini. Kututup dulu ya?"

"Y-ya, kuharap Taehyun---"

Tuttt. Sambungan itu telah diputus lebih dulu. Membuat Soobin pun enggan menyelesaikan kalimatnya dan menurunkan ponsel sambil mendesah pasrah. Mengapa dia memikirkan semua kecurigaan yang belum pasti ini dengan begitu serius? Memangnya apa yang salah kalau Hyuka berubah?

Soobin mengacak rambut di belakang kepalanya. "Ahh, tidak tahu ah!" Lelaki itu berlalu pergi menuju kamarnya. Merasa bahwa malam ini dia takkan mendapat tidur yang nyenyak akibat semua skema mencurigakan yang dia rasakan hingga hari ini.

60 HOURS : To Get You AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang