"Kau bisa mengaku sekarang. Akan kumaafkan. Cepat katakan, semuanya, tanpa terkecuali."
Hyuka menunduk. Terbungkam dan mulai mengepal tangannya. Melihat itu membuat Soobin makin kesulitan menahan emosinya. Itu artinya benar bahwa semua ini tak beres dan yang di depannya memang bukan Hyuka yang dia kenal.
"Mari mulai dengan siapa kau sebenarnya," tambah Soobin setelah beberapa menit termakan keheningan yang mencekam.
Hyuka mendesah samar, mengumpulkan tekad untuk bicara. Menepis ragu apakah mengaku sekarang memang keputusan yang benar. Kemudian, balas menatap dingin Soobin. "Seseorang dari Smart Seoul High School. Tiga bulan yang lalu. Kim Beomgyu."
Soobin melotot sejadi-jadinya, lantas mundur tiga langkah sampai punggungnya menyentuh tembok kamar. "Yak! Bukannya kau sudah tenang!? Kenapa kau malah merasuki tubuh adikku! Dasar kau hantu tidak berperasaan!" marahnya tak terkendali. Kini rautnya sangat membingungkan antara marah, takut, tegang, tak percaya dan hampir mengumpat. "Aku pasti sudah gila!"
"Aku juga tidak tahu."
"Apalagi yang kau inginkan? Hah? Apa pelukan, kata-kata manis, dan inhaler itu belum cukup? Apa belum cukup juga menjebak kami dan membuat kami trauma!?"
"Aku akan jelaskan jika aku bisa. Masalahnya, aku juga tidak tahu. Aku juga ingin pergi ke tempatku seharusnya."
Soobin kini maju, memegang dua pundak tubuh adiknya dan menatap lekat wajahnya. "Mata itu, Hyuka tak pernah punya tatapan yang sedingin itu! Kembalikan adikku sekarang! Keluar dari tubuhnya!" Dia agak mengguncang tubuh itu seolah roh Beomgyu bisa keluar dengan cara itu.
"Aku juga ingin jika aku bisa!" Tubuh itu menepis tangan Soobin yang mencengkeram pundaknya agak kasar. Kini dia menatap dengan sorotan kepedihan. Hatinya terluka dan butuh pertolongan tetapi dirinya sendiri juga tak tahu harus dengan cara apa lagi. "Jiwa kami tertukar begitu saja. Kita harus kembali ke sekolah itu."
"Sekolah itu? Tidak sama sekali!"
"Adikmu membutuhkanmu, Hyung! Dia mungkin ada disana menggantikan keterjebakanku."
"Sialan," gumam Soobin sangat pelan. Dia frustasi membayangkan Hyuka adiknya sedang melewati momen ketakutan dan mencekam itu, lagi. Soobin mengatur napas, ingin memahami ini semua dengan pikiran lebih jernih. "Sejak kapan?"
Beomgyu yang di dalam tubuh Hyuka itu menatap bingung.
"Maksudku, ini semua terjadi. Sejak kapan kalian bertukar?"
"Sekitar dua hari yang lalu. Saat Min Hyuka datang ke sekolah itu sendirian untuk mengurus berkas kepindahan yang diperlukan. Rohku tiba-tiba melihatnya, dan keesokan paginya aku bangun di tempat tidurnya."
***
"Anak itu belum tenang? Arwah itu? Yang menjebak kita berempat?"
"Arwah korban pembullyan di sekolah dan aniaya orang tuanya di rumah. Kim Beomgyu. Iya. Dia belum tenang dan malah merasuki tubuh Hyuka," jelas Soobin langsung menegaskan semua ketidak percayaan Yeonjun.
Yeonjun masih menganga, mendengarnya seperti mendengar dongeng horor saja. Lama-lama mereka berdua pasti disebut indigo yang mampu berkomunikasi dan berhubungan dengan makhluk dunia lain. "Ini sulit dipercaya."
"Aku hampir gila."
Yeonjun merangkul Soobin yang bahkan tak tahu harus berekspresi seperti apa. "Kau harus kuat. Kita bisa lalui ini. Kita akan membawa Hyuka kembali bersama-sama."
"Caranya? Hantu itu sendiri bahkan tak tahu apa yang salah."
Yeonjun membuang napas panjang. Ini dimulai lagi. Teori memusingkan dimulai lagi. "Apakah dengan Heeseung yang sudah dijatuhi hukuman juga belum cukup?"
"Aku juga bertanya-tanya soal itu. Entah apa yang kurang, entah apa juga salah Hyuka."
"Hmm, dimana dia sekarang?"
"Si hantu itu? Dia di rumah. Karena semua sudah terungkap, mungkin dia agak terguncang. Jadi tadi pagi dia tampak kurang sehat dan menolak pergi ke sekolah."
"Ini cukup mengejutkan mengingat dua hari sebelumnya dia benar-benar berusaha menyamar menjadi Hyuka."
"Yah walaupun dia cukup payah. Ada satu-dua hal krusial yang seharusnya tak dia lewatkan berkenaan dengan pribadi Hyuka yang khas."
Yeonjun mengangguk dua kali, lalu menatap lantai kantin fakultas mereka.
Soobin langsung berucap, "kita harus kembali ke sekolah itu. Dan pergi ke dimensi itu."
Yeonjun menoleh dengan tatapan kosong. "K-kapan?"
"Malam ini? Lebih baik kalau kita menemukan Hyuka lebih cepat."
"Wow, wow, santai dulu. Malam ini aku sepertinya harus ke rumah sakit. Taehyun baru boleh keluar besok pagi."
"Ah Hyung tolonglah!" Soobin mencekal lengan Yeonjun erat-erat dengan tangannya yang lebar. "Kau sendiri yang bilang kalau akan membawa kembali Hyuka bersama!"
Yeonjun terdesak, apalagi dia adalah pemuda yang gampang iba. "Hah, oke oke, baik!"
"Hyung!" Soobin memeluknya terharu.
"Aiss, hentikan, Min Soobin! Orang akan berpikir yang tidak-tidak kalau melihat kita! Lepaskan aku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
60 HOURS : To Get You Again
Horror𝐇𝐎𝐔𝐑𝐒 - 𝐇𝐎𝐑𝐑𝐎𝐑 𝐒𝐄𝐑𝐈𝐄𝐒 #5 (𝚂𝙴𝚀𝚄𝙴𝙻 𝙾𝙵 24 𝙷𝙾𝚄𝚁𝚂) Dua bulan berlalu pasca tragedi 24 jam di sekolah barunya, keluarga Min memutuskan untuk memindahkan Hyuka ke SMA Myungil. Semua terasa janggal ketika Soobin diam-diam mul...