[END] Istri Manja Militer 80-an

Bab 36-40

Bab 36-40

kembali

Istri manja militer pada 1980-an

Cina tradisional

Mempersiapkan

Matikan lampu

Besar

di

kecil

Babak 36:

    Pemandian tentara berada di tempat yang sama, tetapi pria dan wanita dipisahkan. Liao Jilin berada di jalan yang sama dengan Qu Zhitao, dan mereka berpisah ketika tiba.

    Ketika saya masuk, ada sekelompok gadis yang membuka pakaian. Mereka adalah gadis-gadis dari kelompok seni. Beberapa dari mereka, Qu Zhitao, merasa bahwa wajah mereka sudah dikenal, tetapi mereka tidak dapat disebutkan namanya.

    Qu Zhitao tersenyum pada mereka, dan gadis-gadis dari kelompok seni segera menyapanya dengan antusias.

    “Kakak ipar, kamu juga datang untuk mandi.”

    “Kakak Ipar, aku punya lemari di sini. Letakkan pakaianmu di sini.”

    “Kakak Ipar, datanglah padaku, tidak ada air di tanah di sisi saya. "

    Qu Zhitao merasa bahwa gadis-gadis ini sangat antusias, dia melihat lebih dekat, dan akhirnya ingat bahwa ini adalah gadis yang secara khusus bertanya padanya bagaimana mengepang rambutnya hari itu.

    Dia tidak menolak kebaikan mereka, dan gadis-gadis itu tampak lebih bahagia.

    Qu Zhitao berbicara dengan mereka dan bertanya apakah rambut mereka dibuat sendiri?

    Gadis-gadis itu mengangguk satu demi satu, berterima kasih kepada Qu Zhitao atas keterampilan yang diberikan Qu Zhitao kepada mereka, jika tidak mereka tidak akan tahu bagaimana mengepang rambut yang begitu indah.

    Qu Zhitao tidak meminta pujian, hanya berkata: “Masih kecerdikanmu sendiri, aku hanya memberikan pendapat. Apakah kamu baru saja selesai berlatih?”

    “Ya.”

    Seorang gadis yang berpenampilan cerah mengangguk, karakternya terlihat paling hidup, Teman paling banyak.

    “Kakak ipar, apa kau tidak tahu siapa namaku?”

    Qu Zhitao tersenyum malu-malu: “Aku hamil dan memiliki ingatan yang buruk. Kamu bisa memberitahuku lagi.”

    “Namaku Jiang Qian dan namanya adalah Liu. Biru. ”

    Jiang Qian berkata sambil menarik-narik gadis yang berdiri di sampingnya.

    Liu Lan tersenyum pada Qu Zhitao: “Kakak ipar itu baik.”

    Karakternya jelas berbeda dari Jiang Qian, tetapi dapat dilihat bahwa sikapnya terhadap dirinya sendiri adalah dekat dan ramah.

    “Halo.” Qu Zhitao juga tersenyum padanya, dan berkata padanya: “Gaya rambutmu sangat pintar.”

    “Benarkah?” Mata Liu Lan menunjukkan keterkejutan dan kegembiraan, dengan ekspresi aneh seorang gadis kecil. Rasa malu dan bangga.

    “Ya.”

    Meski tidak jauh berbeda dengan usia mereka, melihat gadis-gadis ini, dia selalu memiliki perasaan melihat generasi yang lebih muda. Gadis yang ceria dan lincah, berbicara di sekitarnya, membuat Qu Zhitao merasa dalam suasana hati yang baik.