|| 01. After 13 Days ||

1.8K 146 3
                                    

|| Vote & Komen ||~●○●○●○●○~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|| Vote & Komen ||
~●○●○●○●○~

Hujan turun dengan sangat deras yang membuat keadaan jalan dipenuhi genangan air. Walaupun hujan jalanan itu bisa di katakan cukup ramai oleh para pejalan kaki yang berlalu lalang membawa payung mereka masing-masing.

Seorang gadis berambut panjang keluar dari sebuah toko buku kecil dipinggir jalan. Gadis itu mengeluarkan payung dari dalam tasnya. Sebelum berjalan dia menghela nafasnya berat. Karena turunnya hujan membuat moodnya memburuk dihari minggunya.

Genangan air akan membasahi sepatu kesayangannya bahkan juga mengenai tasnya. Sungguh minggu yang suram bagi Bellie, nama gadis itu.

Bellie segera berjalan cepat mendahului para pejalan kaki lainnya agar dia bisa lebih cepat sampai ke halte bus dan segera berbaring di kasurnya yang nyaman.

Namun langkahnya harus terhenti karena kerumunan orang-orang di depannya yang menghalangi jalan.

"Maaf permisi, bisakah kalian memberiku jalan?" ucap Bellie kepada beberapa orang. Namun sayangnya tidak didengar.

Dengan terpaksa Bellie menembus kerumunan itu untuk bisa lewat. Saat berhasil menebusnya Bellie hampir saja terjatuh karena terkejut melihat seseorang yang terbaring disana.

Samar-samar Bellie juga mendengar orang-orang berbicara satu sama lain agar salah satu dari mereka menelpon ambulans.

Bellie sejenak terdiam. Dia merasa dejavu saat melihat kearah laki-laki yang terbaring itu. Bellie seperti kembali ke hari dimana dia melihat adik laki-lakinya terbaring di jalanan dengan keadaan tubuh terluka parah. Pada hari itu terjadi sebuah kecelakaan, yang menewaskan dua orang termasuk adiknya. Untuk itu sampai sekarang Bellie terus merasa bersalah karena membiarkan adiknya pergi sendirian ke sekolah.

Spontan Bellie mendekati laki-laki itu. Mensejajarkan payungnya agar melindungi wajah laki-laki itu dari hujan. Bellie kemudian berjongkok. Gadis itu menyingkirkan helaian rambut panjang laki-laki itu dengan jari-jarinya.

Dari yang Bellie amati tidak ada luka sama sekali di tubuh laki-laki itu. Bellie jadi bertanya-tanya kenapa laki-laki itu bisa terbaring di sana.

Tak lama kemudian suara dari ambulans terdengar. Beberapa petugas turun dengan cepat dan datang menghampiri.

"Maaf nona, bisakah anda memberi jarak sedikit"

Bellie mengangguk dan melangkah mundur. Melihat tubuh laki-laki itu yang dibawa masuk ke ambulans. Bellie secara tiba-tiba berlari kearah ambulans.

Bellie hanya merasa dia harus melakukan hal ini walaupun sebenarnya bukan tanggung jawabnya. Belum lagi orang-orang disana terlihat acuh setelah ambulans datang.

"Bisakah aku ikut?" ucapnya.

"Maaf, apa anda wali anak ini nona?"

Bellie diam sebentar kemudian mengangguk. "Ya, dia salah satu kerabat jauhku. Dia tiba-tiba saja pingsan saat kami dalam perjalanan menuju halte."

After 13 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang