#2 (Hari Minggu)

311 30 7
                                    


Pagi ini Bokuto udh siap-siap buat berangkat kerja bakti sesuai pemberitahuan dari bapak RT kemarin. Katanya kerja bakti hari ini mau benerin atap pos satpam sama bersih-bersih area gerbang komplek. Pak Daichi bilang katanya yang ikut kerja bakti bakal ngumpul dirumahnya pak Ushijima. Tapi Bokuto sebenernya ga tau rumah Ushijima ini dimana, yang penting jalan aja dia mah nanti juga ketemu yang lain.

Dengan pede Bokuto jalan aja ke arah pojok komplek yang deket gerbang sambil bawa cangkul. Ga tau kenapa Bokuto malah bawa cangkul, padahal kan mau benerin atap pos satpam, ada-ada aja emang Burhan satu ini.

Kita lupakan tentang keanehan Bapak Bokuto, mari beralih ke istri cantiknya yaitu neng Akaashi.

###

Akaashi saat ini sedang menyiram rumput dan bunga-bunga miliknya yang ada didepan rumah. Karena hari ini minggu Hinata belum bangun dan Bokuto sudah pergi meninggalkan rumah jadi dia ingin sedikit menikmati ketenangan dengan bunga-bunga kesayangannya.

*Teng
*Gubrak
*Bugh bugh bugh

Yeah, sepertinya mendapat sedikit ketenangan sulit untuk Akaashi. Suara berisik beruntun itu tiba-tiba muncul dari rumah tetangga depan. Akaashi tidak tau apa yang terjadi didalam rumah itu jadi dia berusaha mengabaikan suara gaduh tadi.

*Brak

Suara pintu dibuka dengan rusuh membuat atensi Akaashi teralihkan, kemudian disusul dengan kemunculan seorang pria berambut coklat susu yang wajahnya sudah ada bekas pukulan dan bajunya compang-camping seperti gembel sambil berlari ketakutan. Tapi baru sampai di tangga depan pintu dia malah tersandung dan terjungkal sampai terguling-guling.

Dari arah pintu muncul seorang wanita yang memasang wajah garang sambil membawa panci. Dibelakang wanita itu ada anak kecil yang malah bertepuk tangan dengan bahagia. Akaashi benar-benar dibuat bingung melihat pemandangan tetangganya ini.

"Ampun iwa-chan, iya ini Mas Oik berangkat ikut kerja bakti deh. Tapi jangan dipukulin lagi ya" Ucap pria yang ngaku-ngaku bernama Oik itu sambil mengatupkan kedua belah tangan seperti meminta ampun.

"Lu tuh ya udah hobinya ngerepotin,  giliran disuruh berangkat kerja bakti sama bapak-bapak lain malah bilang nya capek. Disuruh ambil baju di laundry ga berangkat. Dimintain tolong ganti sarung bantal Kageyama ga dikerjain. Mau lu apa sih Sampah-kawa." Omel Iwa-chan sambil ngejewer telinga si Oik. Oikawa mah udh ngaduh aja karena sakit.

Saat sedang bengong karena pemandangan ini Akaashi kaget karena bajunya ada yang narik-narik.

"Tante punya susu kotak nggak?" tanya anak yang tadi bertepuk tangan melihat pertengkaran orang tuanya itu, padahal Akaashi ga tau kapan jalannya ini anak tiba-tiba nongol didepannya, dasar anak setan.

"O-oh iya, Tante punya susu kotak di dalem" bales Akaashi kalem sambil elus rambut anak yang dicurigai bernama Kageyama itu.

Akaashi merasakan suasana aneh karena ditatap sama pasutri yang tadi lagi baku hantam itu. Karena bingung Akaashi cuma kasih senyum canggung terus ngajak Kageyama masuk rumahnya. Akaashi rasa mental Kageyama akan tidak baik kalo lanjut nonton pertengkaran kaya tadi.

Akaashi mah ga tau aja kalo kadang malah Kageyama yang hobi bikin pertengkaran ortunya terjadi,hadehhh.

Mari beralih lokasi lagi.

###

"MAS BOK" teriak Daichi waktu ngeliatin Bokuto lagi jalan didepannya, jaraknya lumayan jauh makanya dia teriak.

Bokuto otomatis noleh ke belakang karena merasa dipanggil. Dibelakangnya udah ada Pak RT Daichi barengan sama 4 orang mas-mas yang Bokuto ga kenal semua. Bokuto kan baru kenal Pak RT doang.

"Oh pak RT, pagi pak. Mau berangkat kerja bakti kan ini?" Sahut Bokuto sambil berdiri aja nungguin Daichi dan gerombolan ngedeketin dia.avv

"Iya mas ini barengan berangkatnya karna satu tujuan. Sekalian ini Mas Bokuto kalo mau kenalan sama tetangga-tetangga."

" Iya nih saya juga baru kenalnya Pak RT doang. Salam kenal ya Bapak-bapak, nama saya Bokuto Koutaro. Rumah saya yang cat warna Biru nomer dua dari pojok." Bokuto memperkenalkan diri sambil nyengir kuda ala Jean kirstein (salah server woi).

" Salam kenal Mas saya Azumane Asahi, rumah saya yang cat hitam tetangga Pak RT." Kata Pak Asahi yang berjenggot seperti bapak-bapak pada umumnya sambil senyum.
(Ini pasti serem kalo marah, mukanya aja kaya preman. Pasti jago gelud - kata hati Bokuto)

"Kuroo Tetsuro, tetangganya Mas Bokuto rumah warna merah paling pojokan." Kuroo ngomong sambil ulurin tangan, prenli sekali bapak kuroo ini sepertinya. Bokuto langsung jabat tangan Kuroo kaya di acara super deal yang suka ditonton Hinata.
(Ini pasti jamet komplek yang baik hati tapi biang masalah. Kayaknya satu frekuensi nih -kata hati Bokuto pt.2)

"Sakusa Kiyoomi, rumah di persimpangan warna ijo yang ada tempat cuci tangan dan tempat sampah didepannya. Kalo mau bertamu ke rumah saya harap menggunakan masker dan sarung tangan." Jelas panjang lebar pria yang pake masker + semprotan desinfektan di tangannya. Bokuto cuma bengong sambil ngangguk-ngagguk cosplay burung beo, padahal dia kan burung hantu.
(Ini manusia anti kuman yang ribet pasti - kata hati Bokuto pt.3)

*Cekrek

Tiba-tiba ada lampu flash camera yang mengarah ke Bokuto dan membuat Bokuto menatap pria bermata sipit yang baru saja memotret dirinya yang bengong.

"Suna Rintarou, rumah depan Sakusa warna coklat. Saya ijin ambil aib nya ya Mas buat kenang-kenangan" kata Suna datar.
(Sipit admin akun lambe komplek yang hobi nongkrong bareng ibu-ibu ini pasti - kata hati Bokuto pt.4)

"Wah,bagus mas Bokuto udh kenalan sama tetangga-tetangga. Sekarang ayo kerumahnya pak Ushijima ketemu yang lain, kayaknya udah pada nunggu juga." Pak Daichi jalan aja ke depan tapi di otaknya sebenernya lagi ribut, dia lagi mikirin Bokuto ini kira-kita nanti masuk tipe-tipe tetangga kek apa ya. Semoga lebih normal daripada yang lain.

Semoga harapanmu tidak pupus ya pak RT wkwk.

###


_______________________________________________

Hallo buat yang mau baca😭
Maaf maaf ya kalo penulisan ku aneh atau ga menarik
Maklum masih coba-coba, tapi aku berharap bisa dinikmati buat asik-asik an aja🤗




Komplek High IqTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang