#1 (Pindah)

655 35 7
                                    


Hari ini keluarga bapak Burhan (alias Bokuto Koutaro) baru aja pindah ke komplek perumahan High Iq. Sesuai nama kompleknya, para penghuni komplek ini Iq nya pada tinggi-tinggi sampe kelewatan normal.

Pertama-tama mari kita kenali keluarga bapak Bokuto ini. Jadi Bokuto ini kerjanya ga nentu kadang hari ini mulung, besok jadi tukang pijit, lusa jualan cupang. Canda gaes yang bener itu dia kerja kantoran tapi ga tau posisinya apa, intinya kerjanya cukup buat biaya hidup anak istrinya.

Istrinya Bokuto ini namanya Akaashi, dia ga kerja cuma jadi ibu rumah tangga yang baik aja. Akaashi ini cantik dan sabar banget orangnya, soalnya kalo ga sabar ga mungkin bisa nikahin Bokuto. Pasangan Bokuto Akaashi ini punya anak cewe satu namanya Hinata Shoyo.

Hinata ini masih SMP, dia cantik kaya ibunya tapi kelakuan hiperaktif kaya bapaknya. Ga tau gimana ceritanya Hinata ini punya rambut warna Orange, padahal ortunya warna rambutnya cuma item sama putih. Curiga kayaknya Hinata ini anak Pungut.

Oke udh cukup kenalannya sekarang mari kita intip apa yang sedang keluarga bapak Burhan ini lakukan setelah pindahan.

###

*Duk Duk Duk

Suara berisik itu berulangkali terdengar saat Akaashi sibuk menata beberapa bingkai foto diruang tamu. Entah apa yang sedang dilakukan anak perempuannya itu hingga membuat suara gaduh yang mengganggu.

Karena merasa terganggu dan dia takut suaminya yang sedang tidur siang terbangun akhirnya Akaashi menghampiri sumber kegaduhan.

"Shoyo,kamu lagi ngapain?" tanya Akaashi karena bingung melihat anaknya sedang naik turun tangga kayu rumahnya menggunakan sepatu yang membuat suara gaduh tadi.

"Lagi olahraga Ma biar Shoyo makin kuat, siapa tau nanti Shoyo bisa menang adu panco sama Papa" jawab gadis itu sambil terus melakukan aktivitasnya.

Jadi Hinata ini ada dendam gaes, dia pernah minta dibeliin papan Skate sama Bokuto tapi bapaknya itu bilang mau beliin asal Hinata menang adu panco sama dia. Ya kalo dipikir pake akal sehat dan normal juga itu papan Skate ga bakal ke beli.

Karna emang dasarnya Hinata sebelas dua belas pemikirannya kaya bapaknya jadi ya disetujui lah. Kata Hinata mah "Jangan menyerah sebelum mencoba." Walaupun akhirnya dia kalah terus diejek in Bokuto.

"Papa lagi istirahat,kamu jangan berisik ya. Kasian papa tadi angkat-angkat barang sendirian pasti capek" tegur Akaashi kalem berharap Hinata pengertian dan berhenti naik turun tangga.

Tapi ya namanya juga Hinata,manusia penuh tekad membara demi untuk menjadi kuat dan mendapatkan papan Skate motif ikan cupang sirip tiga impiannya dia ga berhenti buat naik turun tangga. Padahal mah kayaknya bukanya tambah kuat tapi cuma makin berisik plus capek aja.

Tiba-tiba dari atas muncullah Bokuto sambil kucek mata kaya bocil baru bangun, imut banget dah tuh dimata Akaashi (dasar bucin). Bokuto berhenti terus liatin Hinata, yang diliatin mah bodo amat masih lanjut aja.

"Hey hey hey Hinata, ternyata kamu yang berisik bikin Papa bangun hmm?" Bokuto deketin Hinata sambil angkat badan anaknya kaya karung beras biar berhenti naik turun tangga.

Akaashi merasa percuma negur Hinata karna Bokuto keburu udh bangun,jadi dia pergi aja ke dapur buat masak.

"PAPA TURUNIN HINATA, ATAU AKU GIGIT NIH KUPINGNYA" ancam Hinata sambil ngelawan kaya orang kejang-kejang minta di turunin. Tapi Bokuto ga peduli malah dia gemes sambil ciumin pipi Hinata terus jalan ke ruang tengah.

*Tok tok tok

Baru juga duduk tapi udah ada tamu tak di undang. Bokuto langsung turunin Hinata terus jalan ke pintu. Waktu dibuka pintunya ternyata ada pembawa acara uang kaget beserta kameramen, wah kayaknya bentar lagi Bokuto dapet duit gratisan. Nggak itu bohong gays hehe yang bener ada Mas Daichi selaku ketua RT di komplek High Iq yang berkunjung.

Daichi senyum menawan ke Bokuto walaupun jatuhnya horor, ya tapi kan sebagai bapak RT yang baik dia harus kasih kesan yang baik juga buat penghuni baru di komplek ini.

Bokuto bales pake senyum terus tanya "Bapak RT ya?" Bokuto tuh lupa namanya tapi dia tau itu bapak RT. Daichi cuma ngangguk aja sambil masih senyum,Bokuto malah bingung ini bapak RT masih aja senyam senyum lebar,ga capek apa?

"Oh iya, mari masuk kedalam dulu pak biar enak ngobrolnya." Bokuto kasian liat RT berdiri terus jadi diajak masuklah ke dalam.
Daichi ngerasa pegel rahangnya jadi berhenti senyum lebar terus masuk ke rumah Bokuto.

"Akaashi,ada bapak RT nih tolong buatin minum ya." Bokuto rada teriak supaya Akaashi denger. "Pak RT ini siapa namanya ya pak? Saya lupa hehe." Bokuto nanya sambil cengengesan.

"Nama saya Sawamura Daichi, mas Bokuto bisa panggil Daichi tapi kebanyakan para penghuni komplek manggilnya pak RT." Daichi senyum lagi dah tuh sambil ngomong, Bokuto ngagguk-ngagguk aja.

Akaashi dari Dateng sambil bawa 2 cangkir teh sambil senyum ke pak RT. Dag dig dug pak RT liat senyum Akaashi yang mempesona tapi langsung inget muka istrinya kalo lagi marah, Daichi takut gaes.

"Silahkan diminum pak teh nya." ucap Akaashi terus duduk disamping Bokuto, dia kan juga pengen kenalan ama penghuni komplek termasuk pak RT Daichi ini.

"Jadi saya kesini mau ngucapin selama datang ke komplek High Iq buat mas Bokuto dan keluarga. Sekalian mau ngasih tau kalau tiap hari Minggu komplek ini sering mengadakan kerja bakti, jadi diharapkan besok keluarga mas Bokuto ini bisa ikut serta sekalian kenalan sama tetangga." Jelas Daichi sambil senyum lagi, pokoknya hobi Daichi tiap ketemu orang baru mah senyum. Bokuto Akaashi ngangguk-ngagguk paham.

Terus Daichi lanjut jelasin hal lain tentang komplek High Iq ini mulai dari kas bulanan, acara arisan, jadwal ronda , dan peraturan-peraturan kecil lainnya.

###

_______________________________________________





Hallo buat kalian yang mau baca 😭
Absurd banget kan ceritanya maafkan jika ada salah-salah penulisan atau bahasa.
Semoga bisa dinikmati ya













Komplek High IqTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang