Huruf Kapital dan Angka

71 1 0
                                    

Materi : Penulisan Huruf Kapital dan Angka
Tutor:
Date: 25/10/2016 pukul 20.00 WIB
Notulen:
Disclaimer:

SESI TANYA JAWAB

Q : (Winda) Kak, kalau di diaog itu angkanya ditulis langsung atau dinarasiin. Misal "Tahun dua ribu sepuluh". Atau lebih enak ditulis "Tahun 2010."

A : Untuk penulisan angka, tidak semua bisa ditulis huruf atau ditulis numerik. Tahun, misalnya. Untuk tahun memang semestinya pakai angka, karena :

1. Jumlahnya lebih dari 2 suku kata jika dilafalkan. Seribu sembilan ratus lima belas. Kepanjangan, dan bisa-bisa malah bikin bingung.

2. Penulisan tanggal dan tahun menggunakan angka untuk membedakan dari fungsi angka yang lain. Anak kelima yang lahir pada 17 November 2014.

3. Penggunaan angka yang dilafalkan biasanya untuk menunjukkan 'status'. Hari kedua puluh. Pacar pertama. Pertemuan terakhir. Semuanya memiliki 'status' (apa ya, istilah bakunya, saya lupa).

Q : (Winda) Jadi kalau tahun dan angka yang lebih dari dua ditulis kayak aslinya ya, Kak?

A : Bukan hanya tahun dan angka yang lebih dari dua, sih. Tapi semua yang lebih dari dua suku kata tetap pakai angka. Misal : Inilah Fairytopia, kota kecil dengan penduduk 333 jiwa. Jumlahnya selalu tetap seperti itu.

Q : (Dean) kalau umur tetap pake angka atau huruf kak?

A : Umur ikut aturan di atas, ya. Tapi saya pernah baca beberapa buku karangan penulis populer, ada yang mengakali menulis umur dengan suku kata lebih dari 2 dengan begini, 23 = duapuluh tiga. Jadi suku katanya tetap. Meski entah aturan ini baku atau nggak, tapi boleh aja kita coba.

Q : (Nisa) kak huruf kapital pada kata ganti subjek atau kata sapaan yang tepat kek mana?

A : Penggunaan kapital dipakai untuk sebutan. Misal : Bapak saya, Kakak saya, Ibu saya. Tapi beda soal kalau konteksnya paman Budi (pamannya Budi), pak Tomo (nama orangnya Tomo). Beda lagi dengan Bapak Presiden Joko Widodo.

Kapital dipakai untuk menulis gelar (Bapak Presiden) atau panggilan (Bapak, Ibu, Adik), tapi jika panggilan diikuti dengan nama, yang dikapital hanya namanya saja.

Q : (Aya) Untuk penulisan huruf kapital itu dilakukan ketika apa saja kak?

A : Ada 15 aturan kepenulisan kapital di EBI. Sebagian sudah dijelaskan di jawaban untuk Nisa, tapi biar lebih lengkapnya, saya ketik satu persatu. Mohon bersabar. 😉

1. Untuk pembuka kalimat. Yang ini nggak usah dijelaskan, ya.
2. Huruf pertama petikan langsung dalam dialog. "Siapa namamu?"
3. Untuk kata ganti Tuhan, Allah, Dewa Syiwa, Nabi Muhammad, dan semua yang berkaitan dengan ketuhanan.
4. Untuk menyebut gelar pendidikan. Prof. Dr. Muhammad Ali. Tapi ada juga yang nggak kapital, seperti : dr. Oriana Tara. Konteksnya beda ya, doktor (S3) dengan dokter. Kalau misalnya nanti saya kuliah S3 gitu gelarnya jadi : Dr. dr. Oriana Tara Sp.A
5. Untuk menyebut gelar kehormatan/kebangsawanan. Pangeran Yousoef El-Talal (semoga kak Naiqueen nggak baca ini, ya). Sri Sultan Hamengkubuwono X.
6. Nama orang. Tapi beda untuk nama latin tanaman/tumbuhan yang Binomial nomenclature, yang ditulis kapital cukup depannya saja, misal Oryza sativa.
7. Nama suku bangsa.
8. Nama bulan, peristiwa sejarah. Misal, Oktober, Dzulhijah, Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
9. Nama tempat.
10. Nama lembaga pemerintahan, Bank Mandiri, Majelis Permusyawaratan Rakyat.
11. Nama dokumen resmi, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.
12. Judul buku, kecuali kata hubung seperti dan, di, ke, dari, the, and, at.
13. Untuk menyebut jabatan pemerintahan, Presiden Republik Indonesia.
14. Untuk sapaan kekerabatan, Bapak, Ibu, Paman, Bibi, dengan catatan tidak diikuti oleh nama, karena jika ada nama yang dikapitalisasi namanya bukan panggilannya, misal : kak Thea.
15. Untuk kata ganti Anda. Jadi aturan barunya EBI adalah, Anda wajib pakai kapital.

Q : (Aya) Kak jadi misal kalimatnya gni udah bener. Kamu lagi apa, Kak Rai.

A : Sepertinya tau kak..
Kak jadi misal kalimatnya gni udah bener.
Kamu lagi apa, Kak Rai? (Aya)
Kamu lagi apa, kak Rai?

Q : (astrid) Ini berlaku di narasi dan dialog? Untuk yg panggilan maksudnya.

A : Berlaku untuk semuanya ya, gengs. Fiksi, nonfiksi, narasi, dialog. Semuanya.

Q : (galby) Kalo "To Be in Love with The Rockstar" bener gak kak?

A : Harusnya : to be in Love with a Rockstar.

Q : aya) Oh begitu kak, kalau Fated to love you.

A : Fated to Love You

Q : Kak kalo untuk kata ganti seperti dia, kamu, aku dll itu gimana? (Aida)

A : Tergantung posisi. Kalau ada di awal kalimat, atau di pembuka tanda petik jadi kapital. Kalau di tengah kalimat jadi huruf kecil.

"Kamu sudah makan?"
Dia berlalu meninggalkanku begitu saja.
Meski begitu, dia mengabaikan ucapanku.
Ini contohnya.

[saran] buku panduan EBI yang baru? Kalau belum, silakan unduh, ya. Di google ada kok, dari website; badanbahasa.kemendikbud.go.id

[saran] Banyak baca, banyak ngobrol sama temen, kayak grup diskusi ini, banyak latihan.

contoh :
"He he he ...," lanjutku memecah tawa anehku saat aku nggak bisa tahan kalau-kalau dia ketawa. Kan, tengsin.

"Ha ha ha, udah, pakai," ucapnya tertawa lepas, namun sedetik kemudian dia membungkam mulutnya dan mengatur mimik mukanya. Dia tertawa? Si Alvan ini tertawa sama aku? Ya iyalah, namanya juga manusia, masa iya nggak boleh ketawa.

"He he he, makasih ya, Alvan," ucapku dengan cengiran aneh lagi

Q : ketawa bener2 dijeda ya?

A : Iya, pakai spasi, karena itu onomatope (tiruan bunyi).

Q : Kak kalo ngetik di word itu biasanya setelah tanda petik otomatis huruf besar. Kyk gni.
["Bagaimana ini?" Tanyanya.]
Itu sebenernya bener apa salah?

A : Nah ini belum sempat kita bahas ya, tadi. Tapi hubungannya sama tanda baca. Jadi gengs, tanda tanya dalam dialog itu bukan akhir kalimat. Garis bawahi, bukan akhir kalimat. Jadi kalimat sesudahnya nggak kapital.

["Bagaimana ini?" tanyanya.]
Dalam dialog ya gengs, bukan akhir kalimatnya. Jadi kalau di narasi tetep akhir kalimat.

Q : Emng ada kak narasi yang pakek tanda petik dua, bukan malah jadinya jadi dialog?

A : Maksudnya, kalau tanda tanya di luar dialog. Narasi itu kan prosanya.

Contoh 1 :
Dia mencintaiku? Dia tidak mencintaiku? Aya mencabuti satu persatu kelopak mawar di genggamannya.

Contoh 2 :
"Apakah kau mencintaiku?" tanya Aya.

Contoh 1 kan narasi. Prosa. Cerita tanpa dialog. Contoh 2 dialog.

Itulah keseruan kelas gen 1 bersama Kak yang sangat ramah, sabar, baik hati dan tidak sombong :)

Semoga Bermanfaat. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ringkasan Kelas Menulis TheWWGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang