Too Late

2.9K 227 41
                                    

Cast
-Gojo *asshole* Satoru
-Fushiguro Megumi
ABO dinamic

Too Late
*short ver*

Satoru selalu menyadari jika ia bukanlah orang baik, ia sangat egois, dan mengutamakan dirinya lebih dari apapun.

Maka dari itu, ia tak pernah sedikitpun berharap bahwa ia dan kesayangnya akan menjadi soulmate. Tak perduli seberapa sering Gojo menemaninya disaat ia Heat, Gojo tak akan melalukan bounding dengannya.

"Kita ini apa... sensei?"

Megumi, Megumi-nya kini sudah tumbuh begitu besar, begitu cantik seolah di ukir oleh Aprhodite sendiri. Mata sebiru lautan dihiasi bulu mata tebal nan lentik, tone kulit yang bagus dan begitu lembut, jawline tegas, messy black hair, hidung bangir, tubuh semampai dengan pinggang kecil, otot-otonya yang terbentuk bukti latihannya bertahun-tahun, oh- dan jangan lupakan bibir itu, bibir pink itu, sangat lembut dan candu.

"Diluar dari sini kita adalah guru dan murid, tidak lebih tidak kurang," jawabnya acuh, menyembunyikan segala kenyataan yang bertengger di otaknya.

Butuh beberapa saat sampai akhirnya Megumi menjawab "oh begitu." dengan lirih, sosok dalam dekapannya bangkit dan berjalan kekamar mandi meninggalkan Gojo di atas ranjang sibuk dengan pikirannya sendiri.

Ia ingin, sangat ingin mengikuti bocah manisnya masuk kedalam sana, membersihkan sisa cairannya dari dalam sana, berendam air hangat bersama, menggosok punggungnya, mengeramasinya, memperlakukannya bak ratu dalam hidupnya tapi tak bisa ia tak mungkin melakukan itu setelah jawaban yang ia lemparkan.

Megumi keluar tak lama setelah itu, memakai kembali seragamnya tanpa menoleh pada Gojo, tak ada percakapan disana, hanya Gojo yang memperhatikan segala gerak-gerik Megumi dalam diam.

"Aku permisi sensei, selamat malam," ucapnya lantas berjalan keluar kamar hotel itu.

Megumi, Megumi, Megumi...

Gojo sangat ingin mengclaimnya sebagai milikinya tapi ia tak bisa masih begitu mencintai kebebasanmya, ia masih ingin bermabuk-mabukan dan hung over keesokan harinya, masih ingin bermain-main dengan beberapa penghibur di bar, masih ingin menikmati hidupnya tanpa ikatan apapun, masih ingin melakukan apapun yang ia mau kapanpun ia mau tanpa memikirkan apapun. Bagi Gojo Satoru Relationship was nothing but burden.

Terdengar egois karena ia memang egois, tapi ia juga memikirkan Megumi, tak akan bagus jika Megumi berkencan dengannya, reputasinya sebagai murid unggulan di sekolah pun tak akan bagus, bagaimana Zenin akan semakin melihat rendah dirinya lebih dari yang sudah mereka lakukan.

Too Late

Bunyi dering ponsel memggema dalam ruangan itu, membuat Gojo yang sudah terlelap kini kembali terjaga, menyambar kesal ponselnya dan hampir mematikan panggilan itu kalau saja ia tak melihat foto Megumi disana, kesayangannya.

"Hallo, ada apa Megumi?"

"..."

"Megumi?"

Tak ada jawaban namun samar-samar Gojo dalam mendengar suara nafas berat terputus-putus diseberang.

"Me-"

"S-sensei... panas..."

Gojo terbelalak matanya bergulir cepat melihat kalender di ruangnnya, ini adalah waktu dimana Megumi mengalami siklus heat.

Gojo tanpa pikir panjang segera menuju tempat Megumi, tak membawa apapun bahkan tak mengganti baju tidurnya, ia segera berteleportasi kesana.

Deg...

Bau Lavender segera menyerang indra penciuman Gojo begitu ia tiba dikamar Megumi, matanya melihat pada ranjang dimana Megumi-nya terbaring lemah dengan nafas tersengar-sengal dan wajah merah bukan main.

Mata sebiru langit Gojo berkilau, sisi Alphanya tertarik dengan aroma yang di keluarkan Megumi.

Megumi's scent always drive him crazy tho ngl.

"Sens- hhh..."

Tak menubggu lama hingga akhirnya mereka bergumul panas diatas ranjang

Gojo harus bekerja ekstra untuk menjaga kewarasannya karena sisi Alpha dalam dirinya terus menerus memberontak ingin memg-claim Omega yang mendesah dalam dekapannya ini sebagai miliknya hanya milikinya dan untuknya seorang.

Tapi Gojo tak bisa, ia tak akan pernah melakukan itu.

Tes tes tes

Darah segar menetes, tanda begitu kuat Gojo menolak insting Alphanya untuk melakukan bounding, ia menggigit bibirnya begitu kuat.

Dan tanpa Gojo sadari, sedikit banyak hal itu membuat Megumi begitu sedih.

'Sebegitu tak inginnya kau menjadi seoulmate ku sensei?'

"Ahh..." Megumi memekik saat Gojo mengenai titiknya, airmatanya mengalir begitu deras dan Gojo tak pernah menyadari bahwa air mata itu adalah air mata kesedihan bagaimana kesayanganya merasa begitu tertolak oleh keegoisannya sendiri.

Too Late

Butuh waktu bertahun-tahun saat akhirnya Gojo keluar dari Realm.

Dan yang menyambut kedatangnnya adalah fakta bahwa Meguminya sudah bukan milikinya lagi.

Mereka bertemu, Gojo terlihat begitu depresi berhadapan dengan Megumi yang menggunakan kimononya berdiri dengan tatapan kosong dihadapannya.

"Megu-"

"Kau terlambat Satoru," katanya datar, begitu datar seolah tak ada kehidupan disana.

"Okaa-san!" seru sorang anak lelaki kecil berlari menerjang Megumi, mata indahnya masih kosong namun senyumnya mengambang.

Gojo memperhatikan bocah itu, bak cetakan Megumi kecil yang membedakan hanyalah rambutnya messy yellow hair dan matanya begitu tajam, ia menggunakan kimono biru laut dan terlihat begitu lucu.

"Kenalkan sensei, ini anakku Naoshi."







-Ngide doang direalisasiin kaga 👌😭

MegumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang